Connect with us

Dunia Pendidikan

Empat Siswa Indonesia Torehkan Prestasi di Ajang Olimpiade Biologi Internasional 2023

Published

on

Staf Ahli Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin, menyambut kedatangan para siswa yang mengharumkan nama Indonesia tersebut di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (Dokumentasi : @www.kemdikbud.go.id)

Tangerang, goindonesia.co – Siswa Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah Internasional. Kali ini, sebanyak empat orang siswa Indonesia berhasil meraih dua medali perak dan dua medali perunggu di ajang Olimpiade Biologi Internasional atau International Biology Olympiad (IBO) ke-34 yang diselenggarakan di Al Ain, Uni Emirat Arab.

Ke empat medali tersebut, dua medali perak diraih oleh Calvin Shevchenko dari SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya, dan Nicholas Sidik, siswa SMA Methodist 2 Medan. Sedangkan dua medali perunggu diraih oleh Nakeisha Jovita Purnomo yang berasal dari SMAK PENABUR Gading Serpong dan Mariel Chrysantha Tampubolon, siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan.

Staf Ahli Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin, menyambut kedatangan para siswa yang mengharumkan nama Indonesia tersebut di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Di hadapan para siswa berprestasi, Tatang menyampaikan rasa bangga atas raihan yang dicapai.

“Atas nama Kemendikbudristek kami sangat bangga kepada adik-adik yang telah mengikuti Olimpiade Biologi Internasional dan mendapatkan dua medali perak serta dua medali perunggu. Tentu ini menjadi kebanggaan nasional dan akan menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya untuk terus berprestasi,” tutur Tatang di Tangerang, Rabu (12/7).

Sebagai bentuk apresiasi pemerintah, Tatang menyampaikan bahwa Kemendikbudristek telah memiliki Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT). Sistem tersebut akan berisikan informasi tentang siswa berprestasi dan dapat dijadikan referensi untuk dapat mengikuti seleksi Beasiswa Indonesia Maju (BIM) atas prestasi yang telah diraih.

Senada dengan Tatang, pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hendarman, mengapresiasi para siswa peraih medali dalam IBO. Ia juga berharap agar capaian dari para siswa peraih medali tersebut dapat menginspirasi anak-anak Indonesia lainnya.

Sebagai bentuk dukungan, Hendarman menyampaikan bahwa dari keempat peraih medali, tiga di antaranya sudah termasuk penerima Beasiswa Indonesia Maju. Sedangkan satu siswa yang belum masuk BIM masih berada di kelas XI sehingga belum bisa mengikuti proses BIM, selanjutnya akan mengikuti proses BIM saat di kelas XII.

“Satu di antara mereka yaitu Mariel Chrysantha Tampubolon akan berangkat ke University of California San Diego, Amerika Serikat, pada September tahun ini. Jadi ini merupakan bukti bahwa Kemendikbudristek merekrut siswa berprestasi untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan tinggi melalui BIM,” tutur Hendarman.

Mariel Chrysantha Tampubolon, siswi SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, mengungkapkan kebahagiaannya setelah berhasil meraih medali perunggu dalam IBO. Ia menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek yang telah memfasilitasinya hingga berhasil meraih medali dalam ajang IBO hingga mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan ke University of California San Diego, Amerika Serika. Selain itu, Mariel juga menceritakan proses persiapan yang dilakukannya sebelum berangkat ke Al Ain, Uni Emirat Arab.

“Saya belajar banyak dari membaca buku, latihan soal, dan membiasakan diri memiliki rasa ingin tahu yang besar. Selain itu, saya juga belajar dari tim pembina yang disiapkan oleh Kemendikbudristek hingga bisa mengikuti IBO dan mendapatkan medali perunggu,” ujar Mariel.

Berbagi pengalamannya saat mengikuti IBO, Mariel menyampaikan pesan kepada seluruh siswa di Indonesia yang ingin mengikuti jejaknya agar terus semangat meraih pencapaian yang lebih tinggi. “Terus belajar, semangat untuk membaca buku dan tetap latihan mengerjakan soal-soal dari buku maupun yang ada di laman IBO,” pesan Mariel.

Senada dengan Mariel, Nicholas Sidik, siswa peraih medali perak dalam IBO juga turut bangga dapat berkontribusi mewakili Indonesia dalam ajang internasional. Baginya, mengikuti IBO menjadi salah satu pengalaman yang menyenangkan.  

“Bisa mengikuti IBO itu sangat menyenangkan. Teman-teman di sana sangat beragam dan menyenangkan, semuanya seru,” tutur Nicholas.

Kepada teman-teman yang ingin mengikuti olimpiade, Nicholas berbagi tips agar menguasai tentang konsep dasar biologi. Selain itu, sering berlatih mengerjakan soal dari buku maupun laman juga menjadi salah satu kunci keberhasilan yang diraih Nicholas.

“Biologi itu seru dan menyenangkan. Walaupun terkadang harus menghafal, namun ketika kita mengerti dan menguasai konsepnya maka semua akan menjadi mudah,” ujar Nicholas.

IBO merupakan kompetisi bergengsi tahunan bagi siswa SMA yang berbakat dalam bidang biologi. Tahun ini, IBO diselenggarakan secara luring pada 3–11 Juli 2023 dan diikuti oleh 300 siswa dari 89 negara. Jumlah tersebut menjadi sejarah peserta terbanyak sepanjang pelaksanaan IBO.

Saat mengikuti IBO, para siswa menjalani tes praktikum dan tes teori dengan komposisi penilaian 50:50. Tes praktikum terdiri dari empat topik yaitu molekuler biologi tumbuhan, bioinformatika, ekologi-etologi, dan biokimia. Setiap siswa diberikan waktu selama 90 menit untuk melakukan eksperimen berdasarkan soal dari panitia.

Sedangkan pada tes teori, peserta diberikan waktu selama 3 sampai 3,5 jam untuk menganalisis dan memecahkan masalah dari berbagai aspek biologi mulai dari pemahaman konsep, pengetahuan praktis dan analitik, serta penerapan aplikasi biologi.

Selama mengikuti IBO, para siswa Indonesia juga didampingi oleh lima pendamping yang turut berperan sebagai juri internasional. Mereka adalah Agus Dana Permana, Ahmad Faizal, dan Dian Rosleine dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH-ITB), serta Titis Setiyobudi dan Fauzi Ramadhani Nasution dari Tim Olimpiade Biologi Indonesia (TOBI).

Dijelaskan Ahmad Faizal, pelaksanaan IBO tahun ini berjalan lancar dan para siswa Indonesia sudah berusaha memberikan yang terbaik. Menurutnya, dari segi kualitas soal, tahun ini UEA melibatkan beberapa juri internasional untuk membantu mereka dalam mendesain soal tes. Hal ini tercermin dengan peningkatan kualitas soal yang diujikan.

“Secara performa, siswa Indonesia di atas rata-rata dari peserta negara lain, walaupun pada kenyataanya belum termasuk dalam 10 persen terbaik yang berhak mendapatkan medali emas,” jelas Ahmad Faisal.

Selanjutnya, Tim Olimpiade Biologi Indonesia akan melakukan evaluasi atas prestasi yang diraih di IBO 2023 serta menyiapkan berbagai strategi agar Indonesia dapat kembali merebut medali emas IBO 2024 yang akan digelar di Astana, Kazakhstan. (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Dunia Pendidikan

Kemendikbudristek Berikan Dana Apresiasi Tahunan Kepada 44 Seniman

Published

on

Warsad, seorang seniman asal Jawa Barat (Foto : @www.kemdikbud.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyerahkan dana apresiasi tahunan masing-masing sebesar Rp25.000.000 kepada 44 orang penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) kategori Maestro Seni Tradisi.

AKI adalah program pemberian penghargaan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek setiap tahun, sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada pihak-pihak baik individu, komunitas atau lembaga, yang berprestasi dan/atau berkontribusi dalam upaya pemajuan kebudayaan. Maestro Seni Tradisi merupakan salah satu kategori AKI yang diperuntukkan bagi individu berusia di atas 60 tahun, yang secara tekun dan gigih mengabdikan diri lebih dari 35 tahun pada jenis seni yang langka atau nyaris punah, serta mewariskan keahliannya kepada generasi muda.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengatakan bahwa penting untuk mendudukkan kembali urusan kebudayaan sebagai arus utama pembangunan, dan dalam hal ini, maestro seni tradisi memiliki peranan besar untuk mewariskan semangat dan pengetahuan kepada generasi muda. Terlebih lagi dalam kondisi saat ini, perubahan sosial yang terjadi begitu cepat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup seni tradisi, di mana jumlah orang yang berkecimpung di bidang seni tradisi semakin lama semakin berkurang.

Selain dana apresiasi yang diberikan seumur hidup kepada para penerima AKI kategori Maestro Seni Tradisi untuk mendukung aktivitas berkarya dan proses pewarisan seni tradisi yang ditekuninya, tahun ini Kemendikbudristek juga akan memberikan jaminan sosial melalui kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.

”Seniman tradisi seringkali dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan dianggap hanya sebatas hobi, bukan pekerjaan profesional. Pemberian jaminan sosial ini adalah bentuk pengakuan negara bahwa seniman adalah sebuah profesi yang memegang peranan penting dalam pemajuan kebudayaan, sehingga sudah sepantasnya mendapat perlindungan sosial dalam melaksanakan pekerjaannya,” ujar Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan, di Jakarta (23/4).

Dari total 71 seniman tradisi yang telah ditetapkan sebagai penerima AKI kategori Maestro Seni Tradisi sejak tahun 2007 s.d 2023, ada 44 orang yang saat ini masih hidup dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu diantaranya adalah I Made Taro, seniman di bidang tradisi lisan yang berasal dari Bali, ditetapkan sebagai penerima AKI pada tahun 2008.

Selain masih aktif menjadi narasumber di berbagai forum, Made Taro juga menulis sejumlah buku, “Sekarang penjualan buku kurang laris karena minat baca yang semakin menurun. Sebagian besar buku, saya hadiahkan untuk anak-anak yang tertarik membaca seni tutur atau memenangkan permainan saat mendongeng, serta mengisi perpustakaan sekolah yang bekerja sama dengan Sanggar Kukuruyuk. Dana apresiasi yang saya terima setiap tahun dari Kemendikbudristek, saya gunakan untuk mencetak buku-buku tersebut,” jelasnya.

Selain Made Taro, ada Agustinus Sasundu dan Warsad di antara 44 nama tersebut. Agustinus, seniman alat musik bambu asal Sulawesi Utara yang ditetapkan sebagai penerima AKI pada tahun 2016, mengatakan bahwa dana apresiasi yang setiap tahunnya dikirimkan oleh Kemendikbudristek digunakan untuk membuat, memperbaiki, dan mengajarkan alat musik bambu.

“Usia saya 73 tahun dan masih aktif membuat alat musik bambu terutama suling, membuat not balok, dan mengajarkannya kepada mahasiswa. Saya juga pernah diundang ke Istana Negara untuk memainkan lagu Indonesia Raya menggunakan orchestra musik bambu serta diundang di sejumlah acara pesta rakyat yang diselenggarakan oleh Pemda dan DPRD. Saya akan tetap melesatarikan alat musik bambu ini karena bisa masuk ke semua jenis aransemen dengan melodi yang indah. Terlebih lagi dana apresiasi dari pemerintah semakin memotivasi saya untuk terus berkarya dan mengenalkan musik bambu ke generasi berikutnya,” ujar Agustinus Sasundu.

Warsad, seorang seniman asal Jawa Barat yang ditetapkan sebagai penerima AKI pada tahun 2019, juga mengatakan bahwa dana apresiasi yang setiap tahun diterima dari Kemendikbudristek digunakan untuk menunjang aktivitas pewarisan seni tradisi yang ditekuninya melalui Sanggar Jaka Baru miliknya. “Walaupun usia saya sudah tidak muda lagi, saya berkewajiban untuk melestarikan dan meneruskan tradisi Wayang Golek Cepak kepada generasi muda. Terlebih dengan adanya dana apresiasi dari pemerintah ini membuat saya semakin termotivasi untuk terus berkarya. Pada tahun 2022, kami juga terlibat dalam pentas dan lokakarya bersama Salihara, kemudian di tahun 2023 kami menyelenggarakan pentas di sanggar dengan mengundang stasiun TV swasta,” jelas Warsad.

Pada kesempatan ini, Kemendikbudristek juga mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi aktif dalam gelaran AKI 2024, agar program pemberian penghargaan ini lebih luas jangkauannya dan tepat sasaran. Tahun ini ada 7 kategori penghargaan yaitu Tanda Kehormatan dari Presiden, Maestro Seni Tradisi, Pelestari, Pelopor dan/atau Pembaru, Lembaga dan Perorangan Asing, Media, dan Anak. Periode pengusulan calon penerima AKI 2024 telah dibuka sejak 5 Maret dan akan berakhir pada 10 Mei mendatang. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui laman anugerahkebudayaan.kemdikbud.go.id atau instagram anugerahkebudayaan.official. (***)

*Biro Kerja Sama dan Humas Sekjen KemendikbudristekTim Setditjen Kebudayaan

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Upaya Kemendikbudristek Optimalkan Merdeka Belajar di Kalimantan

Published

on

Gerakan Merdeka Belajar di satuan pendidikan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. (Foto : @www.kemdikbud.go.id)

Palangka Raya, goindonesia,co— Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, mengapresiasi kerja keras pendidik dan tenaga pendidik dalam mengimplementasikan Gerakan Merdeka Belajar di satuan pendidikan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Dirjen Nunuk mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya meluaskan Gerakan Merdeka Belajar dengan mengoptimalkan sejumlah program prioritas Ditjen GTK, seperti rekrutmen ASN PPPK Guru, Pendidikan Profesi Guru (PPG), Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), Pendidikan Guru Penggerak (PGP), Program Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PKG PJOK), Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), dan Awan Penggerak.

“Pemerintah melalui Kemendikbudristek terus berkomitmen memperjuangkan kesejahteraan dan perlindungan bagi guru honorer melalui rekrutmen ASN PPPK Guru. Dan bagi guru yang sudah menjadi ASN PPPK, Kemendikbudristek memberi ‘karpet merah’ agar bisa menjabat menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah di satuan pendidikan serta daerahnya masing-masing,” ucap Nunuk saat temu sapa dengan pendidik dan tenaga pendidik di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Percobaan Palangka Raya, Rabu (20/3).

Nunuk Suryani menyebut, terobosan lain yang dilakukan oleh Kemendikbudristek pada tahun ini adalah akan melakukan akselarasi pada program PPG. Akselerasi tersebut nantinya akan menambah jumlah peserta sertifikasi guna menuntaskan permasalahan sertifikasi pendidik bagi para guru di Indonesia. Nunuk berharap, para pendidik dan tenaga pendidik terus menjadi pondasi dalam berjalannya Gerakan Merdeka Belajar di satuan pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah.

“Teruslah bekerja dengan baik di satuan pendidikan masing masing dan menjadi abdi negara yang profesional untuk mewujudkan Merdeka Belajar bagi pelajar Indonesia,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani, mengatakan bahwa Palangka Raya memiliki karakter geografis yang unik sehingga letak dari satuan pendidikan yang adapun menjadi beragam. Jayani menambahkan, profesi guru masih menjadi salah satu peminat terbanyak di Palangka Raya, namun juga hal tersebut belum sebanding dengan jumlah satuan pendidikan yang ada sehingga dibutuhkan kerja sama untuk menyelesaikannya.

“Saat ini Kota Palangka Raya masih menjadi magnet bagi para guru di Kabupaten/Kota untuk bertugas mengajar dan mendapatkan formasi ASN PPPK Guru. Pemerintah Kota menyambut baik kolaborasi dan kerja sama ini guna menuntaskan sejumlah permasalahan di satuan pendidikan Palangka Raya,” ungkap Jayani.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Percobaan, Mulyati, mengungkapkan bahwa proses pembelajaran SDN Percobaan pada tahun ajaran 2022/2023 telah memfasilitasi peserta didik kelas 1 s.d. 6 dengan Kurikulum Merdeka Mandiri Belajar, dan menambah jam pembelajaran KoKurikuler Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pada tahun ajaran 2023/2024, SDN Percobaan mencoba mengimplementasikan Kurikulum Merdeka untuk peserta didik kelas 1, 2, 4, dan 5, serta Kurikulum 2013 untuk kelas 3 dan 6, dengan mempertahankan pembelajaran KoKurikuler P5 yang berlaku untuk peserta didik kelas 1 s.d. 6.

“Sebagai hasil belajar Kokurikuler dan ekstrakurikuler SDN Percobaan berhasil menggelar Pameran Hasil Belajar P5 sebanyak tiga kali. Pameran pertama berlangsung di SDN Percobaan pada November 2022, sekaligus menjadi inspirasi bagi seluruh sekolah IKM Kota Palangka Raya. Pameran kedua berlangsung di Gedung Pemerintah Kota Palangka Raya pada Maret 2023, berkolaborasi dengan Sekolah Penggerak dan Sekolah IKM Palangka Raya. Dan pameran ketiga digelar November 2023 di Halaman SDN Percobaan,” ujar Mulyati.

Selanjutnya, Mulyati juga menuturkan bahwa SDN Percobaan sudah memiliki Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), Tim Sekolah Ramah Anak, Tim Patroli Kebersihan Lingkungan, dan Siswa Pemantau Jentik (SISMANTIK) dalam proses pembelajaran di sekolah. “Dengan banyaknya kegiatan dan sinergi yang dilakukan di SDN Percobaan, kami berharap ke depannya dapat merevitalisasi ruang perpustakaan dan membangun aula sekolah,” ucapnya.

Acara temu sapa Dirjen GTK ini turut dihadiri oleh sejumlah Guru Hononer, Guru Penggerak, dan Guru PPPK. Salah satu guru PPPK, Rina Susanti, mengungkapkan bahwa dirinya merupakan lulusan seleksi ASN PPPK pada tahun 2022 dan mengajar di SDN Percobaan. “Saya berharap ke depannya guru PPPK dapat memiliki jenjang karir di satuan pendidikan dan mendapatkan perpanjangan masa kerja secara otomatis tanpa mengulang proses seleksi yang telah dilakukan,” imbuh Rina.

Senada dengan Rina, salah satu guru honorer SDN Percobaan, Maria Christina, mengatakan bahwa dirinya sudah mengabdi di SDN Percobaan sejak tahun 2009, dan kini mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris sekaligus menjadi wali kelas. “Dengan berlakunya kurikulum merdeka, saya berharap tetap dapat mengikuti seleksi PPPK sesuai dengan ijazah yang dimiliki atau juga diberi kesempatan dengan formasi wali kelas sesuai dengan data di Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Selain itu, sebagai tenaga pendidik Non-ASN saya berharap Kemendikbudristek dapat membuka ruang untuk mendapatkan sertifikasi,” tutup Maria. (***)

*Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Peluncuran Peta Jalan Sanitasi Sekolah, Menuju Lingkungan Sekolah yang Bersih dan Sehat

Published

on

Peluncuran dokumen Peta Jalan atau Roadmap Sanitasi Sekolah 2024-2030 oleh Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (Foto : @www.kemdikbud.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, secara resmi meluncurkan dokumen Peta Jalan atau Roadmap Sanitasi Sekolah 2024-2030. Dokumen ini menjadi landasan perencanaan bagi seluruh pihak terkait untuk mewujudkan sanitasi sekolah yang berkualitas di akhir tahun 2030.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Sekolah Menengah Pertama yang juga berperan sebagai Supervisor Gerakan Sekolah Sehat (GSS), I Nyoman Rudi Kurniawan, dalam laporannya menyampaikan bahwa Kemendikbudristek bersama pemangku kepentingan lainnya telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat pengembangan sanitasi sekolah melalui berbagai intervensi.

“Kami telah memperbarui kebijakan dan standar nasional tentang sanitasi, meningkatkan pengembangan kapasitas kepala sekolah dan guru, melengkapi data pokok pendidikan dengan indikator sanitasi sekolah, serta mengatur alokasi anggaran untuk membangun fasilitas sanitasi sekolah,” jelas Nyoman di Jakarta, Senin (26/2).

Menurut Nyoman, peluncuran dokumen Peta Jalan Sanitasi Sekolah ini sejalan dengan Gerakan Sekolah Sehat yang berfokus pada satuan pendidikan dalam rangka mewujudkan peserta didik yang sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter.

Nyoman pun mengapresiasi dukungan kementerian/lembaga terkait dan mitra seperti United Nations Children’s Fund (UNICEF) Indonesia, Jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL), Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) Indonesia, Wahana Visi Indonesia, SPEAK Indonesia, Plan International Indonesia, GIZ Fit for School, dan CARE Indonesia yang telah mendukung penyusunan dokumen peta jalan ini.

Selain itu, kegiatan peluncuran ini juga menghadirkan sejumlah narasumber untuk berdialog terkait praktik baik perencanaan dan kebijakan Sanitasi Sekolah di wilayah atau satuan pendidikan masing-masing.

Dalam paparannya, Ketua Kelompok Kerja Pembangunan, Perumahan, Permukiman, Air dan Sanitasi (Pokja PPAS) Kabupaten Tangerang, Imam Sutopo, memaparkan terkait kebijakan Sanitasi Berbasis Sekolah (Sanisek) di wilayahnya. Tercatat pada akhir tahun 2018, ada 679 sekolah, yakni seluruh SD dan SMP di Kabupaten Tangerang yang tersebar di 29 kecamatan, menjadi sasaran pembangunan dari program Sanisek ini. Sarana yang dibangun terdiri dari toilet, sarana air bersih, instalasi pengolahan air limbah, dan sarana cuci tangan.

“Kami menjadikan program Sanisek ini sebagai program unggulan RPJMD, agar ada jaminan kebijakan dan alokasi pembiayaan untuk menjalankan program ini yang disepakati bersama antara pemerintah daerah dan DPRD,” ujar Imam.

Imam melanjutkan, dalam praktiknya, tidak semua kepala sekolah memiliki tingkat kepedulian yang sama terkait sanitasi sekolah. “Untuk itu, dalam monitoring kami melibatkan Bupati Kabupaten Tangerang untuk melakukan sidak. Sehingga, sekolah yang sarana sanitasinya buruk, menjadi indikator kinerja kepala sekolah,” pungkasnya.

Kemudian dari sisi satuan pendidikan, pihak sekolah juga menyambut dengan diluncurkannya dokumen Peta Jalan Sanitasi ini dengan antusias. Kepala Sekolah SMP Negeri 1, Pantee Bidari, Kab. Aceh Timur, Islahudin, menyampaikan bahwa terkait masalah sanitasi di sekolah pedalaman, pemerintah daerah berkomitmen membuat kebijakan yang memprioritaskan sekolah-sekolah tersebut, sehingga akses sanitasi untuk semua sekolah merata.

“Selain itu, para kepala sekolah juga diinstruksikan untuk memaksimalkan anggaran dana BOS sesuai dengan kebutuhan masing-masing agar dapat melakukan kebijakan dan inovasi bersama mita-mitra. Hal ini merupakan solusi bagi kami untuk bergerak di daerah pesisir dan pedalaman,” jelas Islahudin.

Di sisi lain, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Margahayu, Kab. Bandung, Reti Damayanti juga berbagi cerita tentang bagaimana pengalamannya mendapat pelatihan pengenalan aplikasi yang berfokus pada edukasi kesehatan dan kebersihan atau OKY oleh Tim SPEAK.

“Banyak sekali manfaat terkait kesehatan dan kebersihan sekolah yang kami dapatkan. Setelah pelatihan itu, kami pun membentuk tim untuk turut memperkenalkan manfaat tersebut kepada seluruh guru dan peserta didik.”

Sebagai salah satu sekolah binaan Gerakan Sekolah Sehat, SMP Negeri 3 Margahayu telah menerapkan berbagai praktik baik di lingkungan sekolahnya. Beberapa di antaranya adalah menginstruksikan kepada siswa untuk membawa tempat makan dan minum ke sekolah, makan bersama setiap hari Rabu dengan makanan yang dibawa dari rumah, memperbaiki sarana-sarana yang digunakan untuk menunjang sanitasi, serta rencana penyediaan galon air untuk setiap ruang kelas.

Sebagai informasi, sejak tahun 2022, Kemendikbudristek telah meluncurkan GSS sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan derajat/status kesehatan satuan pendidikan dan peserta didik. Dalam GSS terdapat lima fokus sehat, yaitu sehat fisik, sehat gizi, sehat imunisasi, sehat jiwa, dan sehat lingkungan. Peluncuran Peta Jalan Sanitasi Sekolah 2024-2030 ini memperkuat komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berkualitas untuk masa depan anak Indonesia. (***)

*Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Continue Reading

Trending