Gaya Hidup
dr Reisa Broto Asmoro Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru
Published
2 years agoon
By
Hifdzi
Jakarta, 8 Juni 2021 – Satu tahun berlalu. Dua belas bulan, 366 hari sudah saya bertugassebagai juru bicara Covid-19.
Saya belajar bahwa setip orang punya cerita yang berbeda dalam bersinggungan dengan COVID-19. Ada banyak masa berduka dan banyak lagi orang memiliki kisah lebih sedih dari yang saya alami. Memang sekilas, tidak ada yang baik tentang pandemi ini. Meski, saya bersyukur kepada Tuhan karena telah mampu melewati setahun yang tidak mudah ini, tetapi jujur saja, jika waktu boleh diulang, saya lebih suka menghindari pandemi. Saya lebih memilih mencari cara mencegahnya terjadi.
Pandemi ini telah masuk ke semua sendi kehidupan kita secara dramatis. Mengubah hidup secara drastis, memberikan tantangan baru yang sebelumnya kita tidak pernah perkirakan. Namun tetap harus kit acari jawabannya.
Wabah ini telah merenggut para dokter, perawat, dan puluhan tenaga kesehatan terbaik kita yang berjuang tanpa lelah di garis depan untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Ratusan dari mereka telah gugur, sebagiannya adalah kolega saya dan guru saya, sesama dokter. Kehilangan yang luar biasa yang sampai saat ini masih saya rasakan.
Tentunya juga gugurnya para pejuang ini jadalah kerugian negara. Dalam rangka menjadi dokter, di Indonesia, seseorang harus menghabiskan setidaknya enam tahun belajar. Belum lagi serangkaian Pendidikan spesialis, pasca sarjana, berbagai kursus, dan pemenuhan kualifikasi akademik lainnya yang harus mereka lalui untuk dapat disebut ahli di bidangnya. Mencetak dokter-dokter berikutnya bukanlah perjalanan singkat.
Minggu ini menandai tahun pertama pengabdian saya sebagai juru bicara penanganan dan vaksinasi Covid-19 untuk pemerintah. Sekedar untuk menyegarkan ingatan kita, perjalanan yang menempatkan saya di tempat ini, dimulai oleh dua kasus positif ibu dan anak, tahun lalu, di Depok.
Kasus pertama dan kedua Covid-19 di Indonesia ini memicu perdebatan tentang bagaimana masyarakat harus menanggapi kejujuran dan keberanian orang yang secara terbuka menyatakan status kesehatan mereka.
Covid-19 telah mengubah hidup mereka, terutama bagaimana privasi mereka, bahkan tetangga mereka, dilanggar media dan netizen, demi judul berita sensasional dan konten media sosial yang viral.
Namun stigmatisasi terhadap pasien Covid-19 tidak berumur lama. Hari ini, kita malah melihat banyak orang malah saling membantu dan mendukung tetangga mereka, bahkan menyemangati orang-orang yang mereka tidak kenal sebelumnya, yang sedang melalui masa isolasi untuk sembuh dari infeksi.
Sekarang kita telah melihat banyak inisiatif berdasarkan Solidaritas tinggi, menulari berbagai kelompok di seluruh Indonesia, menular cepat sebagai virus yang baik. Mereka saling membantu bukan saja pasien Covid-19, tetapi juga membantu mereka yang terkena dampak krisis ekonomi.
Inisiatif Desa Tangguh dan Jogo Tonggo adalah contoh virus baik yang menular. Inisiatif yang secara harfiah berarti menjaga tetangga Anda adalah inspirasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyrakat berskala Mikro (PPKM Mikro). Dengan sebutan yang bervariasi di 34 provinsi, semangat yang sama untuk saling peduli dan mengawasi, atau bahkan saling merawat anggota masyarakat membutuhkan telah meluas di seluruh pelosok negeri.
Tentunya, pemerintah terus mencari cara untuk mencegah lebih banyak kematian dan memastikan masyarakat semakin aman dari ancaman virus corona ini. Kapasitas pengujian sampel (testing) telah meningkat dari 10 ribu menjadi lebih dari 50.000 sampel setiap hari. Jumlah laboratorium telah berkembang menjadi sekitar 800 laboratorium di seluruh negeri. Ini adalah komitmen meningkatkan 3T (Testing,Tracing and Treatment) atau tes, telusur dan terapi yang ditekankan Presiden Joko Widodo sejak awal pandemi.
Peningkatan ini dimungkinkan dengan dukungan dari puluhan ribu tracers atau petugas pelacak kasus yang merupakan gabungan dari tenaga Kesehatan, dan polisi dan prajurit TNI. Ribuan relawan juga direkrut dan dilatih untuk mendukung tracing, dan berbagai tugas yang biasa diemban tenaga Kesehatan. Mereka bertugas mulai dari penyedia layanan kesehatan tingkat terendah, seperti puskesmas sampai dengan di rumah sakit-rumah sakit rujukan.
Pandemi telah mengambil alih hampir 90 persen dari layanan yang disediakan oleh fasilitas kesehatan tingkat manapun. Laporan terbaru menunjukkan bahwa penanganan pandemi menambah sekitar 40% beban kerja dan jam operasional puskesmas di seluruh Indonesia.
Setelah pemerintah mengamati arus mudik dan arus balik, rumah sakit kembali diminta untuk meningkatkan kapasitas mereka dengan menambah jumlah bangsal isolasi dan tempat tidur di ruang gawat darurat mereka . Sejak Januari 2021, pemerintah memiliki hampir 1000 rumah sakit rujukan, 10 kali lebih banyak daripada kondisi di fase awal pandemi. Selain rumah sakit, Kementerian Kesehatan telah menambah lebih dari 8500 tenaga kesehatan untuk memperkuat pelayan Kesehatan saat ini. Pasukan tambahan ini terdiri dari dokter umum , spesialis, perawat dan staf pendukung lainnya.
Itulah sebagian dari statistik yang disenangi media. Angka-angka yang bisa berubah dalam semalam.
Namun harus juga diingat bahwa pandemi tidak hanya mempengaruhi mereka yang tertular. Mereka yang berdiam diri di rumah, rajin memakai masker dan cuci tangan pakai sabun sesuai anjuran juga tetap terdampak.
Kesulitan ekonomi melanda keluarga Indonesia ditambah dengan tantangan psikologis baru membantu anak-anak belajar online sambil berkerja secara daring. Dengan segala
keterbatasan akses ke sekolah dan perubahan pola perilaku hidup, termasuk berubahnya pola asupan gizi, anak-anak dan populasi rentan lainnya juga dihadapkan dengan risiko kesehatan lainnya diluar Covid-19.
Sebelum pandemi, banyak rumah tangga Indonesia mampu membeli cukup protein dan nutrisi penting lainnya untuk anak-anak mereka. Namun saat para orang tua, pencari nafkah utama, harus tinggal di rumah sementara atau gajinya dipotong karena kehadiran di tempat kerja lebih sedikit, menu harian yang tersedia setiap waktu di masa lalu, tampaknya menjadi kemewahan pada saat ini.
Karena Puskesmas harus menyesuaikan jam operasional dan beban pekerjaannya, cakupan program imunisasi dasar rutin dengan tambahan asupan gizi untuk bayi baru lahir dan balita melorot drastis. Kondisi tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari. Rumah sakit pun banyak dihindari karena orang tua takut mendekati fasilitas tempat penderita Covid-19 dirawat. Banyak anak Indonesia yang tingkat kesehatannya saat ini tidak terpantau dengan baik.
Maka, risiko peningkatan kasus anak dengan gizi buruk, stunting dan masalah kesehatan mental akan bermunculan apabila kita biarkan.
Kabar baiknya adalah orang Indonesia terbukti tangguh dalam menghadapi krisis. Mereka tidak akan membiarkan pemerintah untuk bekerja sendiri.
Gotong-royong antar individu dan komunitas adalah senjata rahasia di balik upaya mengatasi pandemi di negeri ini. Seorang siswa sekolah perawat mengajukan diri sebagai anggota tim “Cobra” di Wisma Atlet. Seorang stand-up comic atau komedian menggunakan ponselnya untuk membuat para penontonnya tertawa terpingkal-pingkal di rumah atau fasilitas karantina pemerintah saat menjalani isolasi atau perawatan. Ika Dewi Maharani, warga Surabaya, menjadi supir ambulans perempuan pertama yang mengantar pasien ke Wisma Atlet.
Di Padang, Sumatera Barat, sebuah kisah luar biasa telah diceritakan tentang Dr Andani Eka Putra, kepala penelitian penyakit menular dan diagnostik Universitas Andalas. Didorong oleh mimpinya untuk melihat negara dan rakyatnya aman dari pandemi ini, dokter Andani menggunakan tabungan pribadinya sebesar Rp 850 juta untuk membangun laboratorium pengujian sampel Covid-19. Dia membuka pintu labnya dan menyediakan pengujian sampel secara gratis.
Memasuki bulan keenam sejak program vaksinasi digulirkan, masyarakat Indonesia mengantre di pos dan sentra vaksinasi. Tidak hanya mengantre untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk mendampingi lansia, guru, dan tokoh agama divaksinasi. Mobil, bus, ojek online, dan bahkan becak, digunakan untuk mengangkut lansia menemui petugas vaksinasi.
Beginilah cara orang Indonesia mempersonifikasikan ungkapan, “tidak ada yang aman sampai semua orang aman (no one is safe until everyone is safe).”
Masyarakat Indonesia adalah salah satu yang beruntung. Lebih dari 90 juta dosis Coronavac dari Sinovac , AstraZeneca dari Covax dan Sinopharm telah mendarat di bandara Soekarno Hatta dan sudah disuntikkan ke lebih dari dua puluh juta orang Indonesia.
Dan kabar baiknya tidak berhenti di situ, berbagai perguruan tinggi berkomitmen mengembangkan Vaksin Merah Putih dalam rangka menguatkan kemandirian. Para ilmuwan dari Lembaga Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas
Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Padjajaran kini tengah berlomba mengembangkan vaksin produksi Indonesia.
Pandemi mungkin sedikit melemahkan kita, tetapi juga telah menunjukkan resiliensi dan ketangguhan kita. Itulah hikmah dari serangkaian kegiatan komunikasi saya kepada public sebagai jubir—bahwa bukan angka dan statistik yang paling penting, melainkan orang-orang, kisah ketangguhan manusia Indonesia adalah yang paling utama.
Tetap Tangguh Indonesia. Salam sehat dari saya.
***
Tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) – Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional. Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.
Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Narahubung: Lalu Hamdani
No HP : 081284519595

You may like
-
Kunjungi Ketua Kopsa M, Puluhan Petani Ditolak Polres Kampar
-
Presiden Pemuda Asia Afrika Temui Ketua Umum SMSI
-
9th BBMA 2021, Apresiasi BUMN yang Adaptif dan Kolaboratif Menembus Pasar Global
-
SMSI segera bentuk Milenial Cyber Media (MCM) dan Menerbitkan Token Crypto
-
Peroleh Penghargaan dari MUI, Erick Thohir Kongkrit untuk Ekonomi Umat
-
Saddam: Gejolak Indo-Pasifik Akan Dibahas di Kongres Pemuda Asia Afrika
Kultum
Perjuangan Rakyat Palestina Sudah Selayaknya Menjadi Inspirasi dan Motivasi Bagi Kita
Published
1 month agoon
21 October, 2023By
goindonesia1
Ama R. Hery Herdiana (Foto : Istimewa)
Oleh: *Ama R. Hery Herdiana
Assalamu’alaikum wrwb sahabat fillah.
Jakarta, goindonesia.co – Alhamdulillah tadi siang diberi kesempatan untuk memberikan khutbah Jum’at. Tema yang saya sampaikan adalah Bersikap Pejuang.
Sesungguhnya segala puja-puji hanya milik Alloh, yang sudah sepatutnya kita hanya memuja dan memuji-Nya, memohon pertolongan hanya kepada-Nya, memohon ampun kepada-Nya, dan kita berlindung hanya kepada Alloh dari kejahatan diri-diri kita dan dari keburukan amal-amal perbuatan kita serta dari kejahatan setan dari golongan manusia dan jin yang sangat rojim.
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh maka tak ada seorang makhlukpun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Alloh sesatkan, maka tak ada seorang makhlukpun yang mampu memberinya petunjuk dan bimbingan. Oleh karenanya marilah kita gapai petunjuk itu dengan senantiasa untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Selanjutnya marilah kita selalu bersyukur atas nikmat yang senantiasa Alloh berikan kepada kita karena sesungguhnya hanya sedikit dari kita yang bisa menyadari banyaknya nikmat yang Alloh yang diberikan kepada kita, dan tidak ada satu makhlukpun yang sanggup menghitungnya. Janganlah berbuat kufur, walaupun hanya dengan mengeluh, janganlah berbuat kufur dengan tidak beribadah kepada-Nya atau mempersekutukan-Nya, janganlah berbuat kufur dengan tidak mematuhi perintah-Nya dan tidak menjauhi larangan-Nya. Jangan kendor keimanan dan ibadah kita hanya karena ekonomi kita sedang susah atau ditimpa musibah. Jangan picik yang hanya membandingkan apa yang kita miliki dengan apa yang diinginkan. Keadaan kita sekarang ini bisa jadi keadaan yang diinginkan oleh orang-orang yang keadaannya di bawah kita. Keadaan kita yang damai tidak ada perang pasti diinginkan oleh warga yang negaranya sedang berperang. Oleh karena itu berhentilah mengeluh, berhentilah menyalahkan orang lain, berhentilah berburuk sangka kepada Alloh. Belajar atau bekerjalah dengan giat, berbuat dan berkaryalah dengan sebaik mungkin, beribadahlah hanya kepada Alloh dengan kemampuan terbaik yang bisa kita lakukan dalam keadaan apapun.
Sholawat dan salam kita haturkan untuk junjungan alam baginda nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabat, para tabi’in, tabi’ut tabi’in, para wali, guru-guru kita dan kepada kita kaum muslim di seluruh penjuru dunia.
Sahabat fillah,
Mu’awiyah bin Abi Sufyan berkata, “Saya mendengar Rosululloh SAW bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang menegakkan agama Alloh, orang-orang yang memusuhi mereka maupun tidak mau mendukung mereka sama sekali tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka.
Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Alloh.” Malik bin Yakhamir menyahut: Mu’adz bin Jabal mengatakan bahwa mereka berada di Syam.” Mu’awiyah berkata, “Lihatlah, ini Malik menyebutkan bahwa ia telah mendengar Mu’adz bin Jabal mengatakan bahwa kelompok tersebut berada di Syam” [HR. Bukhari; Kitabul Manaqib no. 3369 dan Muslim: dalam Kitabul Imarah no. 3548].
Note; negeri Syam itu sekarang Suriah, Palestina, Yordania dan Lebanon.
Dalam riwayat lain, Abu Umamah menyampaikan ada kelanjutan dialog Rosululloh SAW dengan sahabat. Setelah Rosululloh SAW menyampaikan hal diatas, sahabat bertanya, “Wahai Rosululloh, di manakah kelompok tersebut?”
Rosululloh menjawab, “Mereka berada di Baitul Maqdis dan serambi Baitul Maqdis.”
Sahabat fillah,
Hadits di atas menjelaskan, jika Baitul Maqdis/Palestin dan serambinya tidak akan pernah lepas dari peperangan, Alloh menjamin keselamatan mereka sampai akhirnya datang urusan Alloh. Bagi penduduk Palestina, itu hanya ujian dan sekaligus jalan untuk mencapai ridho Alloh. Di hati dan pikiran warga Palestina dari anak-anak sampai kakek-nenek tertanam dan terpatri firman Alloh SWT surat Ali Imran ayat 169-170 :
“Orang-orang yang telah terbunuh sebagai syuhada dalam perang fi sabilillah, janganlah dikira mereka mati, (sebagaimana anggapan orang-orang munafik), tetapi mereka masih hidup di sisi Alloh, mendapat rezeki (dan nikmat yang berlimpah)”.
“Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Alloh kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati”.
Rosululloh SAW dengan lisannya yang mulia bersabda, “Tidak ada seorang yang telah mati dan memperoleh kenikmatan di sisi Alloh, kemudian ingin kembali ke dunia kecuali orang yang mati syahid. Ia ingin dikembalikan ke dunia, kemudian mati syahid lagi. Hal itu karena besarnya keutamaan mati syahid.” [HR. Muslim].
Sahabat fillah,
Dikarenakan keimanan mereka, maka sehebat apapun zionis menggempur Palestina, tidak akan menyurutkan hati mereka dalam membela Islam. Mereka tidak bersedih hati, malah mereka bergembira apabila ada anak, cucu, ayah, ibu, saudara atau temannya yang gugur sebagai syuhada. Pemakaman mereka dihadiri ribuan orang dan penghormatan sebagai pahlawan serta syuhada. Mereka yang masih hidup ingin mengikuti jejak mereka yang syahid. Palestina tidak akan hilang dan lenyap, karena ada jaminan dari Alloh Azza wa Jalla.
Jihad yang dilakukan penduduk Palestina akan terus berlangsung, hingga Dajjal datang dan kaum muslimim bersama Imam Mahdi dan Nabi Isa as berhasil mengalahkannya.
Sesungguhnya masalah al Quds adalah permasalahan kaum muslimin semuanya, sesuai nash kitabulloh dan sunah Rosulnya SAW. Setiap muslim mempunyai hak terhadap bumi berkah tersebut, menolongnya dalam berbagai bentuk sesuai dengan kemampuan atau datang ke sana.
Bisa kita lihat dan saksikan baik individu, kelompok, organisasi, atau negara yang mengirimkan bantuan kemanusiaan atau penjaga perdamaian. Ada yang berupa uang, makanan, obat-obatan, alat-alat kesehatan, tenaga medis, alat-alat berat, pakaian, keperluan rumah tangga lainnya, pembangunan dan produksi, atau senjata dan tentaranya atau berupa dukungan diplomasi, seruan serta doa dari umat Islam di seluruh penjuru dunia.
Alloh SWT berfirman, ”Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Alloh, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” [QS. Muhammad 7].
“Jika Alloh menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Alloh membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Alloh sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Alloh saja orang-orang mukmin bertawakkal” [QS. Ali Imran 160].
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra, ia berkata, “Aku mendengar Rosululloh SAW bersabda,‘Barang siapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman’” [HR. Muslim, no. 49].
Oleh karenanya kita harus membantu umat Islam Palestina baik dengan tangan, lisan atau hati.
Sahabat fillah,
Rosululloh SAW dengan lisannya yang mulia bersabda, “Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Alloh menangkan kalian atasnya. Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Alloh menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Alloh menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Alloh menangkan kalian atasnya” [HR. Muslim].
Entah kita akan mengalami peperangan itu atau tidak, tetapi apa yang disampaikan Alloh melalui Rasululloh saw pasti akan terjadi. Apabila kita atau anak-cucu-cicit kita mengalaminya semoga dimudahkan bagi kita semua untuk mengimaninya dan berkontribusi terbaik sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, aamiin ya mujibbassailiin.
Perjuangan rakyat Palestina sudah selayaknya menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita untuk selalu berjuang dengan sepenuh hati untuk belajar, bekerja menafkahi keluarga dari sumber yang halal, beribadah dan menolong agama Alloh. Tidak berkecil hati, atau bersedih dan tidak takut kecuali hanya kepada Alloh SWT (laa khoufun ‘alaihim walaahum yahzanuun).
Sahabat fillah,
Demikianlah isi khutbah Jum’at yang saya sampaikan, semoga kita lebih banyak diberi hidayah, keimanan yang kuat sampai akhir hayat kita, dimudahkan segala urusan agama, dan dunia kita, diberi kelapangan rejeki, kesehatan dan kesuksesan, serta dimudahkan untuk menolong sesama manusia, terlebih menolong umat Islam di seluruh pejuru dunia aamiin yaa mujibbassailiin.
“Ya Allah ampunilah dosa kami, dosa orang muslimin, dan muslimat, mukminin, dan mukminat, satukanlah hati-hati kami dan mereka, damaikanlah perselisihan di antara kami dan mereka. Tolonglah mereka untuk mengalahkan musuh-Mu, dan musuh mereka. Ya Allah timpakanlah laknat kepada orang-orang yang telah mendustakan para utusan-Mu, dan memerangi para wali-Mu. Ya Allah, gagapkanlah ucapan mereka, pecah belahkan kekuatan mereka, dan timpakan siksa-Mu yang tidak mungkin mampu dicegah mereka. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, dan Maha Penyayang. Ya Allah sesungguhnya kami memohon pertolongan kepada-Mu.” Aamiin yaa Mujibbassailiin. (***)
*Penulis adalah Pimpinan Majelis Dzikir Asyiiqi Rosululloh (#24)
Kultum
Detik-detik Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Published
2 months agoon
27 September, 2023By
goindonesia1
Illustrasi : (Foto : @immimpangkep.ponpes.id)
Jakarta, goindonesia.co : Telah disebutkan bahwa sesungguhnya pada bulan ke sembilan kehamilan Sayyidah Aminah (Robi’ul-Awwal) saat hari-hari kelahiran Nabi Muhammad saw sudah semakin dekat, ALLAH SWT semakin melimpahkan bermacam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah mulai tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Robiul-Awwal malam kelahiran Al-Musthofa Muhammad saw.
** Pada Malam Pertama (ke 1) :
ALLAH SWT melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
** Pada malam ke 2 :
Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari ALLAH SWT.
** Pada malam ke 3 :
Datang seruan memanggil :
“Wahai Aminah … sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rasulullah saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada ALLAH SWT.”
** Pada malam ke 4 :
Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas.
** Pada malam ke 5 :
Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabi ALLAH Ibrahim as.
** Pada malam ke 6 :
Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta.
** Pada malam ke 7 :
Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.
** Pada malam ke 8 :
Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan :
“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih ALLAH SWT Pencipta Alam Semesta.”
** Pada malam ke 9 :
ALLAH SWT semakin mencurahkan rahmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah.
** Pada malam ke 10 :
Sayyidah Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad saw.
** Pada malam ke 11 :
Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad saw.
Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad saw, tepat tanggal 12 Rabi’ul-Awwal di sepertiga malam
Di malam ke 12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Sayyid Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada Alloh swt di sekitar Ka’bah. Sedangkan Sayyidah Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya.
Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat masing² sangat jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.
Wanita pertama datang berkata :
”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Alloh Adam as, ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Alloh untuk menemanimu.”
Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira :
“Aku adalah istri Nabi Alloh Ibrohim as yang diperintahkan Alloh swt untuk menemanimu.”
Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga :
”Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Alloh untuk menemanimu.”
Datanglah wanita ke empat :
”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as datang untuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rosululloh.”
Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad saw yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata.
Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Alloh swt dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.
Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya.
Detik berikutnya ALLAH SWT memerintahkan kepada Malaikat Ridhwan agar menyuruh seluruh bidadari surga agar berdandan cantik dan rapi, memakai kain sutra dan segala macam bentuk perhiasan dengan bermahkotan emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian surga yang harum semerbak ke segala penjuru, lalu beribu-ribu bidadari itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridhwan, terlihat wajah bidadari itu gembira.
Lalu ALLAH SWT memanggil :
“Yaa Jibril … serukanlah kepada seluruh arwah para Nabi, para Rasul, para wali agar berkumpul, berbaris rapi, bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad saw.
Yaa Jibril … perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan perintahkan kepada Malaikat Ridhwan untuk membuka pintu-pintu surga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad saw.
Yaa Jibril… bawalah beribu ribu malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad saw telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.”
Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan beribu ribu malaikat.
Sayyidah Aminah melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu-kayu gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya.
Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih yang berkilau cahayanya mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Sayyidah Aminah.
Maka pada saat itu pula lahirlah Nabi Muhammad Rasulullah saw dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad saw.
“Allahu Akbar… Allahu Akbar… Wal-Hamdulillahi katsira, wasubhanallahi bukratan wa ashila…”
Kegembiraan memancar dari setiap sudut alam raya, gemuruh shalawat memenuhi semesta dengan bahasa yang berbeda beda dan dengan cara yang bermacam macam pula.
“Yaa Nabi Salam Alaika …
Yaa Rosul Salam Alaika… Yaa Habib Salam Alaika …
Shalawatullah Alaika … ”
(Diriwayatkan dari Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-syafi’i. Dalam kitabnya “Anni’matul-Kubro ’alal-alam).
Selamat menyambut hari kelahiran Rosululloh Muhammad SAW (***)
*MENEMBUS BATAS, @t.me/senopatikelud/15556
Gaya Hidup
Gaya Baru Nikahan, Mempelai Berwakaf Uang Tautkan Cinta di Momen Sakral
Published
4 months agoon
13 August, 2023By
goindonesia1
Pernikahan pasangan Raga Dedja Akhfal dan Soraya Nurbaini Mangkunegara (Raga dan Aya) yang berwakaf tunai (Dokumentasi : @www.bwi.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Pernikahan menjadi momen sakral yang diharapkan hanya terjadi satu kali saja seumur hidup. Wajar jika di hari pernikahan, setiap pasangan akan melakukan sesuatu unik dan berkesan seperti yang dilakukan pasangan Raga Dedja Akhfal dan Soraya Nurbaini Mangkunegara (Raga dan Aya) yang berwakaf tunai senilai jutaan rupiah saat menjelang beberapi hari sebelum akad nikah dengan peruntukan untuk kemaslahatan umat.
Menariknya lagi, kedua mempelai mendapat kado yang tak ternilai harga dan manfaatnya yaitu Sertifikat Wakaf Tunai yang diserahkan lagsung oleh Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia Prof. Mohammad NUH.DEA di hari akad nikah mereka pada Sabtu (12/08/2023) di Jakarta.
Pada kesempatan itu, Prof. Mohammad NUH.DEA mengatakan bahwa wakaf tunai calon pengantin (catin) yang sudah dilakukan Raga dan Aya, bisa disebut sebagai Wakaf Tanda Keabadian Cinta yang mana pahalanya akan terus mengalir ke mereka karena Wakaf tidak hanya menyediakan ladang kebaikan di dunia bagi pasangan suami istri namun sampai ke akhirat juga. Dan patut di contoh pasangan lain yang akan menikah.
“Wakaf Tunai Catin Raga dan Aya ini bagus , pahalanya mengalir terus menerus dan bisa jadi contoh pasangan lain,” Ujar Prof. NUH.
Selain itu, Prof. Nuh menyatakan Wakaf Tunai Catin ini untuk membudayakan kebiasaan berwakaf pada calon pengantin. dan telah dimulai sejak Juni 2023, dan sudah ada beberapa KUA yang memulai.
“Tujuan program ini adalah untuk membudayakan kebiasaan berwakaf pada masyarakat. Kemudian meningkatkan capaian dana wakaf sebagai instrument keuangan sosial dalam Islam untuk ketahanan keluarga,”
Mantan Menteri Pendidikan Era Presiden SBY ini berharap Wakaf Tunai Catin ini bisa menjadi solusi penanganan masalah kemiskinan dan serta mempunyai manfaat yang luar biasa. Serta patut dicontoh pasangan calon pengantin lainnya. (***)
*@www.bwi.go.id


Songsong Indonesia Emas, Rektor IAKN Kupang Bangun Kemitraan Luar Negeri

Menpora Dito Apresiasi Diluncurkan Platform Perqara Untuk Sarana Pendampingan Hukum Generasi Muda

KH Cholil Nafis Diberi Gelar Anggota Kehormatan Hidayatullah
Trending
-
Berita4 weeks ago
Milad MudaPro, Serahkan Bantuan Kursi Roda dan Terus Pacu Semangat Juang para Pemuda
-
Berita4 weeks ago
Presiden Jokowi Makan Siang Bareng Tiga Capres
-
Berita1 week ago
Haji Pardi Perjuangkan Jakarta Sebagai Pusat Bisnis dan Jasa Bertaraf Internasional
-
Berita4 weeks ago
Kasad Pimpin Sertijab 3 Pejabat TNI AD, Brigjen TNI Kristomei Sianturi Jabat Kadispenad
-
Berita4 weeks ago
Agus Subiyanto Tegaskan Masih Fokus Jalankan Tugas KSAD
-
Berita3 weeks ago
Duta Poco-Poco Indonesia Menggoyang Washington DC USA
-
Berita6 days ago
VOTE Pratiwi Noviyanthi Dalam Ajang Indonesian #Trending Awards, Kategori Trending Social Act of The Year
-
Berita3 weeks ago
Lewat Pagelaran Seni Budaya, Kasad Ajak Warga Pangandaran Ciptakan Pemilu Damai