Connect with us

Kabupaten

Anggota Polres Sumenep Ikuti Pemuliaan Etika Profesi Polri Oleh Bidpropam Polda Jatim

Published

on

Personel Polres Sumenep mengikuti Pemuliaan Etika Profesi Polri di Lapangan Apel Tribrata Polres Sumenep (Foto : @sumenepkab.go.id)

Sumenep, goindonesia.co – Personel Polres Sumenep mengikuti Pemuliaan Etika Profesi Polri sebagai langkah tindak lanjut implementasi program prioritas Kapolri, transformasi menuju Polri yang Presisi, di Lapangan Apel Tribrata Polres Sumenep, Selasa (23/04/2024).

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kasubbidprovos Bidpropam Polda Jatim AKBP Wildan Albert., S.I.K., M.K.P dan diikuti oleh Kapolres Sumenep AKBP Henri Noveri Santoso., S.H., S.I.K., M.M, Wakapolres Kompol Trie Sis Biantoro., S.Pd., S.I.K., M.H, Para PJU dan anggota Polri serta ASN Polres Sumenep.

Kapolres Sumenep AKBP Henri Noveri Santoso., S.H., S.I.K., M.M., mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih dan mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian untuk pencegahan pelanggaran kepada personel Polres Sumenep terkhusus perbaikan bagi Pers yang pernah melakukan pelanggaran disiplin maupun kode Etik Polri.

“Kegiatan ini adalah bentuk dan wujud kepedulian dan perhatian pimpinan kepada anggotanya. Pimpinan kita jelas menyampaikan ada reward dan punishment, maka maknai kegiatan ini dengan baik di setiap arahan yang diberikan oleh Bid Propam Polda Jatim, agar dilaksanakan sebagai pedoman menjadi Personel yang baik,” ujarnya.

Sementara AKBP Wildan Albert., S.I.K., M.K.P, saat memimpin apel menjelaskan, bahwa kehadiran dirinya bersama tim dalam rangka mitigasi untuk tindakan pencegahan guna meminimalisir pelanggaran dengan memberikan bimbingan kepada anggota Polri terutama terkait kedisiplinan kode etik kepolisian.

“Hal itu sesuai dengan tugas pokok Propam, yang bertujuan memberikan bimbingan serta arahan kepada setiap anggota Polri khususnya anggota di jajaran Polres Sumenep,” tuturnya.

Lebih lanjut AKBP Wildan Albert menyampaikan penekanan dari Kabid Propam Polda Jatim, di antaranya banggalah sebagai anggota kepolisian, gunakan gampol sesuai aturan karena seragammu menunjukkan kewibawaan dinas kepolisian, jangan langgar norma-norma etik yang sudah diatur kepolisian, disiplin dalam tugas, apel tepat waktu dan sikap tampang.

“Medsos sebagai kontrol tindakan kita, wajib mengembangkan kemampuan sesuai satfungnya masing-masing, anggota reskrim tidak boleh gondrong kecuali melaksanakan tugas khusus, keluarga besar Polri wajib ikut menjaga institusi, jangan tampilkan sikap hedon, harus meningkatkan standar pelayanan terhadap masyarakat jangan sampai ada pungli,” tandasnya.

Terakhir, tidak usah takut dilaporkan ke Propam Polres maupun Polda jika sudah sesuai aturan, baca Undang-Undang Kepolisian, KUHP dan undang-undang lainnya. “Jadilah Polisi petarung dan bukan pewarung,” pungkasnya. (***)

*Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

Pemkab Bojonegoro Terus Bersinergi dengan Pelaku UMKM, Promosikan Produk Lokal ke Level Nasional 

Published

on

Acara halal bihalal paguyuban IKM Bojonegoro di aula rumah makan Omah Tepi Sawah Desa Ngampel, Kecamatan Kapas (Foto : @bojonegorokab.go.id)

Bojonegoro, goindonesia.co – Pemkab Bojonegoro terus bersinergi untuk memajukan produk UMKM di kancah nasional. Penegasan ini disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Welly Fitrama saat acara halal bihalal paguyuban IKM (Industri Kecil Menengah). Acara digelar di aula rumah makan Omah Tepi Sawah Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kamis (2/05/2024).

Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Bojonegoro Welly Fitrama yang mewakili Pj Bupati Adriyanto menyampaikan bahwa masih dalam nuansa Idul Fitri, pihaknya mengucapkan minal aidzin walfaizin. “Semoga kita semua menjadi manusia yang kembali pada fitrohnya, manusia yang jauh lebih baik lagi dari sebelumnya,” terangnya.

Welly juga menyampaikan pesan Pj Bupati yang mengapresiasi para pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) yang ada di Bojonegoro. Karena secara tidak langsung ikut mempromosikan Bojonegoro melalui produk-produk yang dimiliki. Sehingga untuk terus mendorongnya, Pemkab berupaya mencari cara bagaimana produk IKM bisa dikenal, baik kuliner maupun produk kerajinanya di kancah nasional.

Rencananya, Pemkab Bojonegoro akan menerima kunjungan dari Kementerian Keuangan. Pihaknya sudah merencanakan untuk mempromosikan produk-produk khas Bojonegoro.

“Akan ada juga agenda pameran yang digelar di Surabaya, kami akan memilih produk unggulan dari para pelaku UMKM untuk kami ikutsertakan dalam pameran tersebut,” ucapnya.

Lebih lanjut Welly menjelaskan masing-masing paguyuban diusahakan terdapat pusat inkubasi yaitu proses pembinaan bagi usaha kecil dan pengembangan produk baru. Inkubator Bisnis akan menyediakan sarana dan prasarana usaha, pengembangan usaha dan dukungan manajemen serta teknologi. Semisal sentra pengrajin tahu yang ada di Kelurahan Ledok Kecamatan Bojonegoro.

“Di saat ada kunjungan tamu dari luar, maka kita bisa mengenalkan produk unggulan berikut proses pembuatan produk dan pengemasanya dalam satu tempat,” jelasnya.

Tak lupa Welly menambahkan Pemkab siap bersinergi dengan para IKM (Industri Kecil Menengah) untuk memajukan produk lokal ke kancah nasional.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman dan Industri Kreatif (APMMIK) Kristin berharap IKM dapat terus bersinergi baik dari pemerintah daerah maupun dari dinas sektoral sebagai pembina.

“Terimakasih banyak atas fasilitas yang diberikan termasuk dalam kepengurusan legalitas produk bagi para pelaku UMKM di Bojonegoro,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua AHJ (Asosiasi Handycraft Jawa Timur) Meirina, Ketua Forum Industri Kecil Menengah (IKM) Jawa Timur (FIJ) Merris Retnowati, Ketua IKM Prima Utama Jati Nanik Widyawati.

Mereka menyampaikan dengan adanya halal bihalal ini bisa menambah kebersamaan serta semangat untuk mengangkat UMKM agar dapat lebih dikenal di luar wilayah Bojonegoro baik dari produk makanan, minuman bahkan produk kerajinanya. Di samping itu, setiap paguyuban mempunyai agenda masing-masing baik agenda bazar, pameran bahkan pelatihan yang bekerja sama dengan pemerintah desa untuk peningkatan skill bagi ibu-ibu rumah tangga.(***)

*PEMKAB BOJONEGORO

Continue Reading

Kabupaten

Tahun Ini KIE Ditiadakan, Diganti Expo Keagamaan

Published

on

Pemkab Kebumen tahun ini hanya mengadakan expo dengan konsep keagamaan di Alun-alun Pancasila (Foto : @www.kebumenkab.go.id)

Kebumen, goindonesia.co – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, tahun ini dipastikan tidak ada event Kebumen International Expo (KIE), seperti halnya tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena keterbatasan anggaran.

Menurut Bupati, konsep KIE idealnya diselenggarakan dua tahun sekali karena membutuhkan anggaran yang cukup besar. Pasalnya KIE, bukan hanya sebatas expo tapi juga pertunjukan musik, seni dan budaya.

“Jadi untuk tahun ini KIE kita tiadakan. Ke depan paling diadakan dua tahun sekali karena konsep KIE itu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit,” ujar Bupati dalam keterangannya, Jumat (3/5/).

Rencananya sebagai penganti, Pemkab tahun ini hanya mengadakan expo dengan konsep keagamaan di Alun-alun Pancasila. Expo keagamaan itu nantinya dibarengi dengan acara pengajian dan shalawat.

“Insya Allah nanti di bulan Juni pas liburan sekolah, kita menggandeng NU, Muhammamdiyah atau MUI untuk kegiatan expo keagamaan ini,” ucapnya.

Diketahui, di masa kepemimpinannya, Bupati telah menyelenggarakan KIE selama dua kali, yakni tahun 2022 dan 2023. KIE Bukan hanya menghadirkan stan UMKM, BUMN, BUMD, Kementerian, Lembaga Negara dan lain sebagainya, tapi juga menghadirkan konser musik selama delapan hari.

Beberapa artis papan atas yang pernah manggung di event KIE, yakni Iwan Fals, Kotak, Padi, Dewa 19, Gigi, Rhoma Irama, Adella, Nella Kharisma, Ungu. Serta shalawat bareng Gus Azmi, Habib Syech, Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, serta Cak Nun dan Kiai Kanjeng.

KIE telah mampu menyedot ratusan ribu pengunjung karena animo masyarakat yang begitu tinggi. Event ini juga mampu menggerakan perekonomian masyarakat. Sekaligus untuk memperkenalkan potensi Kebumen ke masyarakat luar. (***)

*Pemerintah Kabupaten Kebumen

Continue Reading

Kabupaten

Sekda Garut Buka Rapat Pleno Penetapan Program Kerja TPAKD Kabupaten Garut

Published

on

Rapat Pleno Penetapan Program Kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TAPKD) Kabupaten Garut di Ballroom Kassiti Fave Hotel, Jalan Raya Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut (Foto : @www.garutkab.go.id)

Garut, goindonesia.co – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, membuka secara resmi Rapat Pleno Penetapan Program Kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TAPKD) Kabupaten Garut di Ballroom Kassiti Fave Hotel, Jalan Raya Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (02/05/2024).

Acara tersebut turut dihadiri oleh Teti Sarifeni selaku Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Garut, Yusi Yuliana perwakilan dari Bank Indonesia (BI), Irwan Muzhar perwaklian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta peserta TAPKD Kabupaten Garut.

Rapat tersebut membahas tentang inklusi keungan yang diatur dalam peraturan OJK No. 76/POJK.07/2016 tahun 2016, inklusi keuangan adalah ketersediaan akses akan berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan formal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sekda Garut, Nurdin Yana menyinggung pentingnya penurunan angka kemiskinan dengan mempermudah akses keuangan untuk masyarakat, mengidentifikasi kebutuhan daerah dan menggali potensi daerah, serta menjalin kerja sama dengan berbagai elemen.

“Persoalan kemiskinan di kami itu sangat besar pak, hari ini sebetulnya memang kalau melihat effort kita alhamdulillah kita menunjukkan penurunan, dari 10.64 sekarang tinggal 9 koma sekian,” ucap Nurdin.

Nurdin mengatakan, penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Garut tidak berlangsung dengan signifikan. Bersamaan dengan itu, lanjut Nurdin, Kabupaten Garut juga masih mengalami kenaikan angka stunting sebesar 0.5% sama halnya dengan 18 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Jawa Barat.

“Dari 23.63 menjadi 24.02 praktis kita sekitar 0.5 sehingga ini disebut anomali angka kemiskinannya turun tetapi stunting malah naik sehingga ini persoalan, kenapa demikian? Ini akan terkait dengan upaya-upaya yang akan kita lakukan kemudian,” kata Nurdin.

Maka dari itu, Nurdin berharap apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui rapat kali ini dapat mempercepat upaya pengentasan kemiskinan sekaligus penurunan angka stunting di Kabupaten Garut.

“Oleh sebab itu rekan-rekan sekalian saya kira ini tepat bagi kita berkumpul, bagaimana kita meningkatkan aspek ekonomi yang bisa sekaligus (mengatasi) struggle kita untuk mengangkat 2 persoalan yang muncul hari ini,” katanya.

Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia (BI), Yuli Yuliana menjelaskan bahwa inklusi keuangan dan digital akan mendukung pemberdayaan masyarakat serta pembangunan ekonomi. Hal ini terjadi karena beragam tantangan pandemi dan berbagai rentetan ekonomi yang berpengaruh pada kondisi perekonomian dunia saat ini.

“Transportasi membentuk ekonomi digital yang terjadi saat ini harus mencakup tiga tujuan kemanfaatan, yaitu ekonomi yang inklusif, masyarakat yang lebih produktif dan ekonomi yang berkelanjuta,” ucapnya.

Yuli menambahkan, bahwa kemajuan teknologi yang diakses hingga ke wilayah pedesaan dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses berbagai ilmu pengetahuan, juga akses dalam hal keuangan yaitu melalui bank digital yang bisa diakses menggunakan gadget.

“Selanjutnya inklusi keuangan dan inklusi digital juga mendukung tercapainya pemberdayaan ekonomi. Inklusi keuangan disertai dengan akses teknologi digital dapat mendukung masyarakat untuk mencapai pemberdayaan ekonomi,” lanjutnya.

Irwan Muzhar, selaku Perwakilan OJK mengharapkan adanya tindak lanjut dari pertemuan tersebut dengan adanya program business matching yang pihaknya lakukan, sehingga dapat membantu para pelaku UMKM untuk dapat bersaing dengan jangkauan lebih luas lagi.

“Dan saya juga mengharapkan nanti dari TPKAD juga mempertemukan mereka dengan eksportir di luar negeri, jadi bukan cuman di bawahnya aja tapi sampai dengan untuk pemasarannya juga ada,” tuturnya.

Ia juga berharap terdapat peningkatan kecepatan dalam proses penyaluran kredit kepada masyarakat agar tidak kalah cepat seperti pinjaman online tentunya dengan memperhatikan kemampuan bayar masyarakat agar tidak terjadi kemacetan kredit. (***)

*Pemerintah Kabupaten Garut

Continue Reading

Trending