Connect with us

Kabupaten

Keterbukaan Informasi Publik Dorong Tata Kelola Pemerintahan yang Lebih Baik

Published

on

Acara Sosialisasi KIP dengan tema “Penguatan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dalam Implementasi KIP Desa” yang berlangsung di Gedung Unit IV Kantor Bupati Buleleng (Foto : @bulelengkab.go.id)

Buleleng, goindonesia.co – Keterbukaan Informasi Publik (KIP) diharapkan menjadi pendorong utama dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan memperkuat partisipasi masyarakat dalam pembangunan nasional. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng, Ketut Suwarmawan, dalam acara Sosialisasi KIP dengan tema “Penguatan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dalam Implementasi KIP Desa” yang berlangsung di Gedung Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Kamis (25/4).

Kadis Suwarmawan menegaskan bahwa peran strategis PPID dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat menjadi kunci dalam upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik. “Tugas PPID adalah bagian integral dari good governance yang menuntut keterbukaan, transparansi, akuntabilitas, dan aksesibilitas informasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Suwarmawan menambahkan bahwa peningkatan kualitas SDM dan pelayanan informasi menjadi fokus utama PPID dalam memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat. Salah satu tugas utama PPID adalah menyediakan informasi publik kepada pemohon informasi.

“Dengan keberadaan PPID, diharapkan implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat berjalan efektif dan masyarakat dapat memperoleh informasi berkualitas sesuai dengan haknya,” tambah Suwarmawan.

Sementara itu, Ketua Komisi Informasi Provinsi Bali, I Made Agus Wirajaya, menekankan bahwa sosialisasi KIP secara khusus dilakukan di setiap desa di Bali, sesuai dengan aturan yang diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan Komisi Informasi. “KIP Desa memiliki standar layanan informasi publik tersendiri, yang harus diimplementasikan dengan baik di setiap desa,” jelas Wirajaya.

Wirajaya juga mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam memfasilitasi keterbukaan informasi publik melalui infrastruktur dan perangkat lunak yang telah disediakan. Dia berharap dukungan ini dapat dimanfaatkan secara optimal dalam penyusunan PPID di setiap desa.

Sosialisasi ini akan berlangsung selama dua hari dari tanggal 25-26 April 2024 yang dihadiri oleh peserta dari pengelola KIP  setiap desa di seluruh Kecamatan di Buleleng secara daring dan luring. Acara hari ini menghadirkan narasumber dari Koordinator P3PD, Nyoman Arta Negara, dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab guna memperkuat pemahaman tentang implementasi KIP Desa. (***)

*Pemerintah Kabupaten Buleleng

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

Kabupaten Bekasi Raih Juara Umum MTQ ke-38 Tingkat Jawa Barat

Published

on

JUARA UMUM MTQ JABAR : Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menerima trophy bergilir Juara Umum MTQ ke-38 tingkat Jawa Barat, dari Sekda Jabar, Herman Suryatman, di Plaza Pemkab Bekasi, pada Sabtu (04/05/2024) malam. (FOTO : ENDAR RAZIQ/NEWSROOM DISKOMINFOSANTIK, @www.bekasikab.go.id)

Cikarang Pusat, goindonesia.co – Tuan rumah Kabupaten Bekasi berhasil meraih Juara Umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-38 tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2024.

Prestasi gemilang ini direbut Kabupaten Bekasi sekaligus menggeser dominasi Kota Bandung yang sudah 9 kali berturut-turut menjadi Juara Umum MTQ Jawa Barat.

Pada MTQ ke-38 Jawa Barat yang digelar sejak 27 April-4 Mei 2024, Kabupaten Bekasi sebagai Juara Umum meraih nilai 125, disusul posisi ke-2 Kabupaten Bandung dengan nilai 59 dan Kota Bandung berada di peringkat ke-3 dengan nilai 53.

Sedangkan peringkat 4 diraih Kota Bogor dengan nilai 42 dan Kabupaten Karawang duduk di posisi 5 dengan nilai 36.

Rangkaian acara MTQ ke-38 tingkat Jawa Barat, ditutup secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, di Plaza Pemda Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (04/05/2024) malam.

Adapun penetapan kejuaraan umum dan peringkat prestasi daerah MTQ ke-38 tingkat Jawa Barat, disampaikan oleh Ketua Umum LPTQ Provinsi Jabar, Dodo Suhendar, berdasarkan Surat Keputusan Dewan Hakim MTQ Ke-38 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2024 di Kabupaten Bekasi Nomor : 06/DH-MTQ XXXVIII/5/2024, tanggal 4 Mei 2024.

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menyampaikan, prestasi Juara Umum pada MTQ ke-38 Tingkat Jawa Barat ini merupakan kerja keras semua pihak selama dua tahun ke belakang. Karena itu, predikat Juara Umum menjadikan Kabupaten Bekasi mendeklarasikan diri sebagai “Juara Lahir Batin”. Juara Umum di bidang olahraga, yaitu Porprov dan Peparda, ditambah dengan Juara Umum di bidang keagamaan Islam, atau rohani, yaitu MTQ Tingkat Provinsi Jawa Barat.

“Bahwa hari ini kita bisa deklarasikan Insya Allah kita juara lahir dan batin,” ungkapnya usai menerima trophy Juara Umum dari Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, di panggung utama MTQ Ke-38.

Selanjutnya para juara 1 sampai 3 yang berhasil dari Kabupaten Bekasi ini akan diseleksi kembali oleh LPTQ untuk disiapkan dalam ajang MTQ Nasional di Kalimantan Timur mewakili kafilah Provinsi Jawa Barat.

“Karena kita paling banyak menyumbang juara umum jadi kemungkinan kita yang akan jadi kekuatan inti Provinsi Jawa Barat,” jelasnya.

Untuk mengapresiasi para Juara MTQ ke-38 Jawa Barat, Dani Ramdan mengatakan, Pemkab Bekasi akan menambah bonus untuk para juara sebesar Rp 5 juta. Sehingga masing-masing untuk Juara 1 Rp 105 juta, Juara 2 Rp 65 juta dan Juara 3 Rp 45 juta.

“Kita tambah supaya potongan pajaknya kan besar ya. Jadi kalau dikasih Rp 5 juta tambahan itu untuk pajaknya. Dan bonus ini sekaligus untuk bekal mereka mengikuti pembinaan,” pungkasnya. (***)

*@www.bekasikab.go.id, Portal Resmi Kabupaten Bekasi 

Continue Reading

Kabupaten

Tiap Sekolah Presentasikan Inovasi dan Kreasi di Ekspo Pendidikan

Published

on

Hari kedua Bangkalan EKSPO (Foto : @www.bangkalankab.go.id)

Bangkalan, goindonesia.co – EKSPO Pendidikan di Kabupaten Bangkalan pada hari kedua ini diisi dengan Lomba Inovasi Sekolah atau Bossanova (Bangkalan Expo Satu Sekolah Satu Inovasi).

Bossanova pada ekspo pendidikan 2024 ini merupakan sarana sebagai tindak lanjut program Dinas Pendidikan di tahun 2024 ini. Program ini adalah sekolah inovatif dimana satu sekolah wajib memiliki satu inovasi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan melalui Kepala Bidang Pembinaan SD Dewi Ega Oktavianti menyampaikan, sampai saat ini dari 618 SD Negeri sudah ada 537 inovasi. 

“Nah dari inovasi yang ada ini semuanya dilombakan dengan caranya mendaftarkan pada aplikasi Bravo,” kata Ega.

Ia mengatakan dari 537 inovasi tidak semuanya dimasukkan pada aplikasi Bravo, karena ada beberapa kelengkapan data yang kurang.

“Kalau kita berbicara inovasi ini sudah luar biasa. Tapi saat melengkapi data sekolah ini ada beberapa yang masih belum bisa melengkapi,” tambahnya.

Dari total inovasi yang ada, akhirnya Panitia Expo Pendidikan mengambil 10 terbaik untuk inovasi digital dan 10 terbaik inovasi non digital untuk jenjang SD.

“Sementara untuk jenjang SMP karena lembaganya lebih sedikit. Ini kita ambil 6 terbaik untuk unjuk gigi,” katanya.

Ia berharap Agenda Tahunan sepertinya ini, tidak hanya untuk ajang perlombaan semata, Dinas Pendidikan berharap inovasi yang ada bisa dikembangkan dan diterapkan di masing-masing sekolah. (***)

Continue Reading

Kabupaten

Gelar Rembug Anak, Banyuwangi Gali Aspirasi Anak untuk Anak

Published

on

Pemkab Banyuwangi menggelar Musrenbang Anak yang bertajuk “Rembug Anak” (Foto : @banyuwangikab.go.id)

Banyuwangi, goindonesia.co – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Anak. Kegiatan bertajuk “Rembug Anak” itu bertujuan untuk menjaring aspirasi yang akan menjadi pertimbangan pengambilan kebijakan terkait pemenuhan hak anak.

“Jaman sudah berubah sebegitu cepatnya, pemikiran anak-anak kita juga sudah berkembang dibanding jaman kita. Jadi, kita harus mulai menyelami apa yang menjadi kebutuhan mereka di era saat ini. Rembug anak ini dibuat untuk kebutuhan ini,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (4/5/2024).

Rembug Anak digelar di pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Kegiatan ini digelar selama dua hari, 2-3 Mei 2024, diikuti 50 pelajar setingkat SMP/SMA dari berbagai wilayah se-Banyuwangi.  

Mereka adalah perwakilan forum anak tingkat kelurahan, kecamatan, dan kabupaten. Ada juga perwakilan dari anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).

Ada 5 kluster yang dibahas. Mulai dari hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan kesejahteraan; pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya; serta perlindungan khusus.

Ipuk mengatakan kegiatan ini menjadi tempat untuk menggali permasalahan, potensi, dan kebutuhan anak. Menurut Ipuk anak-anak jarang dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan, sehingga banyak kebijakan yang kemudian tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Ini menjadi media untuk menjaring aspirasi anak-anak Banyuwangi. Apa yang dihasilkan dari forum ini, akan kami jadikan pertimbangan untuk perencanaan dan penyusunan program kerja ke depan,” ungkap Ipuk.

Rembug tersebut dimanfaatkan oleh para siswa untuk menyampaikan berbagai usulan. Salah satunya yang disampaikan Bilquis Syifa Aziza menginginkan memperbanyak kegiatan outdoor

“Kami ingin ada kegiatan permainan outdoor berbasis budaya lokal. Permainan ini selain dapat mengenalkan budaya daerah, juga mendorong para siswa aktif bersosialisasi sehingga tidak ketergantungan pada gadget dan game online,” usul siswa SMAN 1 Genteng itu.

Selain itu, juga ada M. Ega Arizona Vata yang mengusulkan pembuatan aplikasi adminduk khusus disabilitas. 

“Kami mengusulkan pembuatan aplikasi adminduk yang bisa membaca dan mengeluarkan suara sehingga membantu teman netra mengetahui identitasnya,” kata dia.

Usulan juga datang dari Ketua Forum Anak, Nabila Patricia Elita. Nabila meminta agar sosialisasi terkait pencegahan kasus pelecehan seksual, kekerasan kepada anak, bullying hingga dampak  pernikahan dini lebih dimasifkan lagi. 

“Kami mohon agar dinas terkait semakin masif lagi melakukan sosialisasi ini, kalau perlu hingga menyeluruh ke pelosok desa,” ujar siswi SMAN 1 Glagah itu. 

Sebelumnya, para peserta rembug diajak mengunjungi sejumlah lokus yang berkaitan dengan kluster pembahasan. Di antaranya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kantor Urusan Agama (KUA), Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB (Dinsos PPKB).

Di sana, peserta mendapatkan berbagai informasi terkait berbagai permasalahan serta solusi yang telah dilakukan dinas terkait. Misalnya di Dinas Pendidikan, mereka mendapat berdiskusi tentang masih banyaknya anak yang mengalami putus sekolah. Juga anak yang kecanduan game online dan gadget. (***)

*@banyuwangikab.go.id

Continue Reading

Trending