Connect with us

Berita Kota

Pemkot Jaring 50 Wirausaha Muda Kembangkan Usaha

Published

on

Penjabat Wali Kota Yogya, Singgih Raharjo saat berdialog dengan peserta HBC 13. (Foto : @warta.jogjakota.go.id)

Gondokusuman, goindonesia.co -Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya terus berupaya dalam mendorong dan menciptakan wirausaha muda, salah satunya melalui program Home Business Camp (HBC). Acara yang digelar di H-Boutique Hotel, Selasa (23/4/2024) ini diikuti oleh 50 peserta. Program ini merupakan sebuah pelatihan bagi para wirausaha muda dengan tujuan menambah pengetahuan dan skill kewirausahaan mereka.

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi  Usaha Kecil Menengah (Perinkop UKM) Kota Yogya, Tri Karyadi Riyanto mengatakan program HBC telah digelar selama 13 kali dengan kuota setiap angkatan berjumlah 50 orang.

Untuk pesertanya adalah pemuda Kota Yogya yang berusia 18-28 tahun. Selain itu mereka juga harus memiliki usaha yang setidaknya sudah berjalan selama satu tahun. 

“Usahanya bebas, bisa usaha fashion, kuliner, maupun usaha lainnya. Dalam program ini para peserta nantinya akan mendapatkan pendampingan terkait bagaimana cara mengelola dan mengupdate ilmu usahanya agar mereka menjadi wirausaha yang profesional,” katanya di lokasi.

Pendampingan tersebut, lanjutnya, akan dilakukan hingga 2 tahun ke depan dan tiap bulannya akan dilakukan evaluasi. “Proses evaluasi juga dilakukan rutin setiap bulan sekali sebagai langkah pendampingan agar bisnis mereka terus berkembang,” lanjutnya.

Diharapkan dengan adanya program tersebut para pemuda Kota Yogya yang semula merintis usahanya dari hobi dapat menjadi wirausaha yang mandiri.

“Harapannya anak muda yang merintis usaha yang bermula dari hobi mendapatkan pendampingan agar bisa mandiri,” ujarnya.

Acara ini dibuka oleh Penjabat Wali Kota Yogya, Singgih Raharjo. Dalam kesempatan itu ia sangat menyambut baik adanya program HBC yang bertujuan memberdayakan potensi anak muda. 

“Anak muda adalah generasi penerus. Mereka harus dibekali banyak keterampilan guna menyongsong hari depan,” tandasnya.

Singgih berpesan kepada para peserta agar terus berinovasi, kreatif, dan produktif serta pandai melihat peluang usaha dan pasar. 

Selain itu ia juga meminta agar para peserta aktif memasarkan produk mereka melalui media sosial. Menurutnya perkembangan pemasaran online sekarang tumbuh cukup pesat. 

“Oleh karena itu, saya mendorong agar eksistensi produk mereka juga menyentuh sektor pemasaran online yang sekarang terbuka lebar dan sangat potensial,” tandasnya.

Salah satu peserta adalah Zara, wirausaha di bidang kuliner asal Kelurahan Warungboto ini berharap dengan dirinya mengikuti program HBC dapat memperoleh ilmu baru yang bisa berpengaruh terhadap perkembangan usahanya.

“Semoga dengan ikut HBC saya mendapatkan berbagai pengetahuan bisnis, soft skill, dan skill, sehingga berdampak dengan usaha yang saya kembangkan” harapnya. (***)

*Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

Festival Sawah dan Galengan Bakal Jadi Even Kabupaten

Published

on

Festival Sawah dan Galengan di Jembatan Panyindangan Baginda (Foto : @sumedangkab.go.id)

Sumedang, goindonesia.co – Hamparan sawah dengan Sungai Cihonje yang airnya jernih disertai Jembatan Gantung Panyindangan menjadi pesona alam di Desa Baginda, Kecamatan Sumedang Selatan. Jembatan gantung yang dibangun bukan hanya untuk sarana transportasi tapi menjadi ikon yang bisa menjadi daya tarik wisata. Apalagi, ada atraksi Festival Sawah dan Galengan di Jembatan Panyindangan Baginda. Potensi desa harus terus dimamfaatkan menjadi daya tarik wisata yang bisa menggerakkan ekonomi, Minggu 5 April 2024.

Kadisparbudpora Sumedang Nandang Suparman mengungkapkan, melihat antusias masyarakat yang berdatangan, Festival Sawah dan Galengan akan dijadikan even tahunan tingkat Kabupaten Sumedang. “Semoga ini menjadi event di Kabupaten Sumedang yang bisa menarik wisatawan untuk hadir,” kata Nandang.

Festival Sawah dan Galengani diinisiasi oleh Bengkel Seni Absurb dan Karang Taruna DEsa Baginda untuk memperingati Hari Jadi ke-446 Sumedang. Festival Sawah dan Galengan berawal dari tahun 2018, tapi karena covid jadi terhenti sampai 2022. Tapi alhamdulilah sekarang tahun 2024 kami bekerjasama dengan masyarakat dan Pemerintah Desa Baginda akhirnya Festival Sawah dan Galengan bisa dilaksanakan kembali,” kata Ketua Panitia, Ipul Saepuloh.

Festival Sawah dan Galengan kata Ipul, digelar dengan tujuan melestarikan budaya menanam padi melalui seni teatrikal. Terpantau, ratusan warga masyarakat rela berdesakan demi menyaksikan kegiatan tersebut. “Festival Sawah dan Galengan ini lebih kepada memacu kepada ritual-ritual agraria, bagaimana kehidupan di sawah, mengenalkan kepada anak-anak cara bertani,” ujarnya.

Camat Sumedang Selatan Marlina mengatakan, Festival Sawah dan Galengan patut dilestarikan. Ia meyakini kegiatan semacam itu bakal jadi daya tarik wisata.
“Saya mengajak masyarakat untuk memelihara aset yang dimiliki, seperti Jembatan Panyindangan, banyak wisatawan yang datang ke sini, bahkan dijadikan lokasi syuting film,” imbuhnya. (***)

*(penerbit: sumedangkab.go.id)

Continue Reading

Kabupaten

Sambil Belajar Sejarah Dan Berperan Dalam Drama Musikal

Published

on

Pejabat Eselon II Pemerintah Kabupaten Sragen pun turut memeriahkan dan menjadi pemain dalam lomba drama musikal dalam kegiatan Car Free Day (CFD) (Foto : @sragenkab.go.id)

Sragen, goindonesia.co – Suasana pagi ini Minggu (5/5/2024), di Alun-alun Sragen sedikit berbeda. Yang biasanya masyarakat hanya berolahraga pagi dalam kegiatan Car Free Day (CFD), namun pagi ini disibukkan dua kegiatan.

Bagaimana tidak, ada beberapa orang berdandan ala-ala kompeni Belanda. Rupanya mereka adalah para peserta yang mengikuti lomba drama musikal bernuansa Sejarah yang diikuti oleh gabungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sragen.

Tidak asing pula, wajah-wajah pejabat Eselon II Pemerintah Kabupaten Sragen pun turut memeriahkan dan menjadi pemain dalam lomba drama musikal seperti Kepala Diskumindag Cosmas Edwi Yunanto, Sekretaris DPRD Tedi Rosanto, Inspektur Kabupaten Sragen Badrus Samsu Darusi, Kepala Dinas Perkimtaru Aris Wahyudi, Kepala Dinas PMPTSP Dwi Agus Prasetyo dan masih banyak lainnya.

Bahkan yang menjadi perhatian adalah beragam celutukan guyonan dan tingkah kocak dari para pejabat itu sehingga membuat penonton tertawa geli.

“Seminggu ini kami latihan terus hampir setiap hari. Yang susah itu mencari waktunya buat latihan. Apalagi ini drama musikal benar-benar membutuhkan latihan karena menggabungkan juga dengan musiknya. Yang kita hadirkan kali ini perjuangan Nyi Ageng Serang. Semoga bisa menghibur masyarakat Sragen.”ungkap Ilham Kurniawan peserta dari kelompok 1 gabungan dari Dinas PMPTPSP, Disporpar, Diskumindag, Dinsos dan Setwan.

Sementara Johny Aryawan salah satu panitia dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen dan juga pemerhati budaya Sragen mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan hari Jadi Kabupaten Sragen yang ke-278.

“Kegiatan ini kita laksanakan karena banyak masyarakat kita maupun ASN Kabupaten Sragen yang belum mengetahui sejarah-sejarah lokal Kabupaten Sragen. Maka dengan adanya drama musikal ini mengingat kembali tokoh-tokoh Sragen dengan cara yang menyenangkan. Belajar sejarah sambil membawakan seni drama musikal.”jelasnya.

Ditambahkannya, disamping itu pihaknya juga ingin mengangkat karya dari seniman Sragen. Didalam lomba tersebut, peserta diwajibkan untuk membawakan lagu yang berjudul “Kutho Sragen”. Sebuah lagu Sragenan yang diciptakan oleh Mas Mul Komprotyang berasal dari Sukodono.

“Lagu ini sengaja kita angkat supaya masyarakat tahu bahwa lagu Kutho Sragen itu adalah lagu asli Sragenan (khas Sragen) yang diciptakan oleh mas Mul Komprot.”ujarnya.

Dengan keikutsertaan ASN dalam lomba Drama Musikal ini menurutnya menjadi ajang silaturahmi antar pegawai. Saling kenal dan meningkatkan kerukunan bisa bekerjasama tidak hanya di panggung namun kedepannya bisa lebih banyak jejaring sosial.

“Kehadiran kepala OPD Kabupaten Sragen menjadi daya tark tersendiri. Semua latihan sangat serius. Yang paling utama adalah antusiasmenya patut di apresiasi. Pada akhirnya semua membaca Sejarah kita. Seperti kisah perjuangan Sumeni yang sangat menginspirasi kaum wanita yang menjadi telik sandi yang sangat dihormati pada saat melawan kaum penjajahan Belanda.”pungkasnya. (***)

*Pemerintah Kabupaten Sragen

Continue Reading

Kabupaten

Lepas 543 Calon Jamaah Haji, PDM Bantul Gelar Silaturahmi Akbar

Published

on

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bantul menggelar silaturahmi akbar dan pelepasan calon jama’ah haji tahun 2024 dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIH) Aisyiyah sejumlah 543 orang bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bantul (Foto : @bantulkab.go.id)

Bantul, goindonesia.co – Dalam rangka mempererat kebersamaan bersimpul dengan kekuatan ukhuwah Islamiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bantul menggelar silaturahmi akbar dan pelepasan calon jama’ah haji tahun 2024 dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIH) Aisyiyah sejumlah 543 orang bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bantul pada Ahad (05/05/2024).

Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih yang hadir dan memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh calon jama’ah haji tahun 2024 dari KBIH Aisyiyah yang berkesempatan untuk berkunjung ke rumah Allah. Teriring doa semoga keberangkatan jama’ah senantiasa diberikan kelancaran, kesehatan dan kemampuan untuk menjalankan seluruh prosesi haji di tanah suci dan Kembali ke tanah air dengan selamat dan sehat serta memperoleh predikat haji yang mabrur.

“Mewakili Pemerintah Kabupaten Bantul, kami titip doa, doakan seluruh masyarakat Kabupaten Bantul agar senantiasa diberikan kesehatan, kesejahteraan, adem ayem, guyup rukun sehingga kita bisa melaksanakan pembangunan dengan sebaik-baiknya,” ujar Halim.

Kesempatan untuk bisa berangkat haji merupakan anugerah yang luar biasa, karena ada jutaan masyarakat pada saat ini harus mengantre puluhan tahun untuk bisa mendapatkan kesempatan tersebut. Oleh karena itu, Bupati Bantul berharap kepada para jamaah haji sepulang dari tanah suci bisa memberikan pengaruh yang positif bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Kita (Pemerintah Kabupaten Bantul) memiliki visi Projotamansari Sejahtera, Demokratis dan Agamis. Nah, agamis inilah yang harus terus menerus kita bangun. Karena kita ingin generasi muda kita dekat dengan agama, kita ingin anak-anak kita jauh dari hal-hal buruk seperti narkoba, miras, tawuran massal, perjudian dan lain sebagainya,” imbuh Bupati Bantul. (***)

*Website Resmi Pemerintah Kabupaten Bantul

Continue Reading

Trending