Connect with us

Berita

Sosialisasi Layanan Adminduk di Kabupaten Siak, 1.034 Dokumen Diserahkan ke Masyarakat

Published

on

Acara sosialisasi dibuka resmi Bupati Siak Alfedri, dan menghadirkan narasumber Direktur Pencatatan Sipil Ditjen Dukcapil Kemendagri, Handayani Ningrum (Dokumentasi : Dukcapil, @dukcapil.kemendagri.go.id)

Siak Sri Indrapura, goindonesia.co – Masyarakat dan para pemangku jabatan pelayanan publik di Kabupaten Siak diberikan sosialisasi terkait pencatatan sipil oleh Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Siak. Acara digelar di Gedung Pertemuan Raja Indra Pahlawan, Kantor Bupati Siak di Kota Siak Sri Indrapura, Riau, Kamis (9/3). 

Acara sosialisasi dibuka resmi Bupati Siak Alfedri, dan menghadirkan narasumber Direktur Pencatatan Sipil Ditjen Dukcapil Kemendagri, Handayani Ningrum. Kegiatan sosialisasi terkait pencatatan sipil kali ini diikuti camat, kepala KUA, pendeta, penghayat kepercayaan, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan organisasi peduli anak se-Kabupaten Siak.

Bupati Alfedri menyampaikan pihaknya terus berusaha untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pelayanan publik. “Di antara upaya Pemkab Siak memudahkan masyarakat adalah melalui program Bujang Kampung setiap hari Jumat. Hingga kini sudah 54 titik kampung yang didatangi,” kata Alfedri. 

Direktur Ningrum yang datang mewakili Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh, mengapresiasi dan memberi kesan positif pada Bupati Alfedri yang dinilainya sebagai kepala daerah yang sangat perhatian terhadap program Dukcapil. “Terbukti dengan beliau menghadiri mulai dari pembukaan sampai mengikuti sosialisasi kebijakan pencatatan sipil hingga selesai dan berdiskusi langsung dengan para peserta,” kata Ningrum.

Keesokan harinya, Jumat (10/3/2023), Direktur Capil Handayani Ningrum diajak Bupati Alfedri untuk ikut turun langsung ke Kampung Bukit Agung, Kecamatan Kerinci Kanan, pada Kegiatan Bujang Kampung ke-55. Bujang Kampung adalah kependekan dari “Bupati Kerja dan Ngantor di Kampung”, sebetulnya salah satu kegiatan pelayanan rutin yang dilaksanakan oleh Pemkab Siak. 

“Ini merupakan bentuk pendekatan pelayanan program kerja Pemkab Siak yang diberikan secara langsung kepada masyarakat selama satu hari dan berkantor di kampung tersebut dan bergantian kampung yang dikunjungi setiap Jumat,” kata Alfedri. 

Direktur Ningrum menyampaikan, dengan adanya kegiatan Bujang Kampung ini, artinya tidak ada alasan bagi masyarakat Kabupaten Siak untuk tidak memiliki dokumen adminduk. “Beruntung masyarakat Kabupaten Siak punya Alfedri sebagai bupati. Karena beliau ini gemar turun ke masyarakatnya,” ujar Ningrum.

Dalam kesempatan itu, Ningrum berkenan menyerahkan berbagai hasil pelayanan kepada masyarakat secara langsung seperti kartu identitas anak (KIA) dan dokumen Dukcapil lainnya secara terintegrasi. “Satu diminta dapat dokumen banyak dan lengkap.”

Hingga Jumat petang Tim Ditjen Dukcapil dan Disdukcapil Kabupaten Siak menyerahkan dokumen kependudukan sebanyak 1.034 dokumen. Jumlah itu terdiri dari perekeman KTP-el (89), cetak KTP-el baru/pemula (88), cetak KTP-el rusak (73), cetak KTP-el perubahan (44), cetak KTP-el hilang (6), Cetak KTP-el pindah datang (16), Pendaftaran IKD (95), Pengecekan data dan biometrik (92), Pendaftaran KK (108), entry KK (81), cetak KK dan langsung diserahkan ke masyarakat (81), biodata penduduk (2), pindah datang (18), pindah pergi (10), pindah desa dan kecamatan (9), Akta Kelahiran (52) Akta Kematian (4), Akta Perkawinan (1), Mutasi (2), dan KIA (158).

Kadis Dukcapil Siak Hasmizal menambahkan, demi menunjang kegiatan Bujang Kampung dan peningkatan layanan Adminduk, Disdukcapil Kabupaten Siak membuat inovasi yang bernama “Pelampung” (Pelayanan Adminduk Mendukung Bujang Kampung). 

“Tidak hanya kegiatan sosialisasi terkait pencatatan sipil untuk para pemangku kepentingan, yakni Bujang Kampung Untuk Masyarakat, kami juga melaksanakan kegiatan Bimtek Pencatatan Sipil bagi Kepala UPT, Kasubbag TU, Operator dan Petugas Pelayanan Adminduk Capil se-Kabupaten Siak,” kata Hasmizal. 

Direktur Capil Handayani Ningrum juga berkesempatan untuk memberikan semangat kepada para peserta Bimtek yang hadir. 

Sesuai arahan Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh, semua pelayanan dilaksanakan secara ikhlas dan semangat agar tercapainya pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. “Kualitas pelayanan Dukcapil yang makin meningkat menjadi bukti nyata adanya kekompakan yang terjalin di antara Ditjen Dukcapil dan Dinas Dukcapil Daerah,” kata Dirjen Zudan.

Mendagri Tito Karnavian dalam berbagai kesempatan menyampaikan, sistem pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang digawangi Ditjen Dukcapil terus mengalami perbaikan. Perbaikan sistem yang dibuat Ditjen Dukcapil tersebut dapat dilihat dari sistem pelayanan manual menjadi digital. 

“Saya melihat banyak sekali kemajuan-kemajuan yang yang sudah dicapai oleh rekan-rekan Dukcapil, yang tadinya manual, bertemu fisik, sekarang dengan adanya digitalisasi di bidang Kedukcapilan, pemerintahan berbasis elektronik, maka masyarakat lebih dimudahkan,” katanya.  (*** )

*Dukcapil, @dukcapil.kemendagri.go.id

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Gempa Garut 6.2, BMKG: Waspada Potensi Longsor dan Banjir Bandang Mengintai

Published

on

Screeshot info gempa (Foto : @/www.bmkg.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung, Garut dan sekitarnya, untuk mewaspadai adanya sejumlah potensi bencana usai guncangan gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 6.2, Sabtu (27/4/2024).

“Kepada masyarakat kami mengimbau untuk tenang, namun tetap waspada apabila turun hujan baik dengan intensitas sedang hingga lebat. Terutama masyarakat yang bertempat tinggal pada lereng-lereng bukit, perbukitan, gunung, ataupun pegunungan dan daerah aliran sungai, karena berpotensi terjadi longsor dan banjir bandang,” ungkap Dwikorita di Jakarta, Minggu (28/4/2024)

Dwikorita mengatakan, getaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng itu menjadi retak-retak atau rapuh, dan apabila terguyur hujan, air hujan yang meresap dikhawatirkan akan mendorong massa tanah dan/atau batuan menjadi longsor.

Curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, tambah dia, juga dapat mengakibatkan banjir bandang dengan membawa material tanah, bebatuan, dan pepohonan. Karenanya, BMKG meminta masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewaspasai potensi bencana ikutan tersebut.

BMKG, lanjut dia, juga mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Kepada masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan, rusak sebagian, atau miring akibat terdampak gempa maka dihimbau tidak menempatinya untuk sementara waktu dan dihimbau tinggal di tempat yg lebih aman (kokoh dan stabil).

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal apakah cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan, sebelum kembali ke dalam rumah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Nasional, Daryono menyatakan gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 6.2 yang mengguncang Kabupaten Garut dan sekitarnya adalah gempa utama.

Hasil analisis BMKG, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng ( intra-slab earthquake ).

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust Fault ). Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,39° LS ; 107,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 Km arah Barat Daya Kab. Garut, Jawa Barat pada kedalaman 70 km.

“Gempa semalam adalah langsung gempa utama (mainshock) , kemudian amblas dan energi habis atau lepas total. Tidak ada gempa pembuka dan miskin susulan. Hingga pukul 23.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo 3.1,” ungkap Daryono di Jakarta, Minggu (28/4/2024).

Gempa bumi tersebut diketahui berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah) daerah Bandung dan Garut dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI. (*)

*Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Continue Reading

Berita

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Published

on

(Sejumlah bangunan di Kota Tasikmalaya tampak rusak akibat gempa berkekuatan M6,2 di Kabupaten Garut, pada Sabtu (27/4) malam. (Foto : BPBD Kabupaten Tasikmalaya, @bnpb.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (27/4) pukul 23.29 WIB. Gempa yang berpusat di laut dengan kedalaman 70 kilometer dengan titik parameter 8,42 LS dan 107,26 BT tersebut tidak berpotensi tsunami. 

Laporan dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusadalops) BNPB mencatat, sedikitnya sembilan kabupaten dan kota terdampak akibat gempat tersebut. Adapun 10 wilayah di antaranya Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Sumedang. 

Akibat gempa yang mengguncang ini sedikitnya empat orang mengalami luka-luka.  Data hingga Minggu (28/4) pukul 5.45 WIB, tercatat sebanyak 27 Kepala Keluarga (KK) terdampak dari gempa ini. Dari jumlah ini warga terdampak paling banyak berada di Kabupaten Garut dengan rincian 3 orang mengalami luka-luka dan 4 KK terdampak. Sementara di Kabupaten Tasikmalaya 1 orang mengalami luka-luka dan 8 KK terdampak serta di Kota Tasikmalaya 5 KK terdampak. 

Laporan juga menyebut total rumah yang rusak akibat gempa ini berjumlah 27 unit. Rincian berdasarkan tingkat kerusakannya meliputi 4 unit rumah rusak berat (RB), 11 unit rumah rusak ringan (RS), 5 unit rumah rusak ringan (RR), serta 7 unit rumah terdampak. Dari total jumlah tersebut kerusakan sebagian besar berada di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Garut.

Rincian kerusakan di tiga wilayah itu meliputi 1 unit rumah RB dan 3 unit rumah terdampak di Kabupaten Garut, 4 unit RS dan 3 unit RR di Kabupaten Tasikmalaya, serta 5 unit rumah RS di Kota Tasikmalaya. 

Selain tempat tinggal atau rumah, bencana geologi ini juga mengakibatkan kerusakan pada bangunan fasilitas publik seperti tempat ibadah, sekolah, dan sarana kesehatan. 

Upaya Darurat

BPBD kabupaten, kota, serta provinsi Jawa Barat yang didukung oleh tim gabungan telah melakukan upaya penanganan darurat sejak dini sesaat setelah gempa terjadi. Sementara itu tim Reaksi Cepat BPBD di masing-masing kabupaten dan kota serta provinsi Jawa Barat terus melakukan pendataan dan monitoring.

Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan, BPBD Kabupaten Sumedang bersama instansi terkait telah mendirikan tenda pengungsian di halaman parkir RS Sumedang. (***)

*Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Continue Reading

Berita

BNPB Serahkan Dukungan DSP Senilai 250 Juta Rupiah Kepada Pemkab Sijunjung

Published

on

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan (dua kiri) menyerahkan dukungan logistik dan peralatan secara simbolis kepada Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yusfir (dua kanan) disaksikan Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah (kanan) di Rumah Dinas Bupati Sijunjung, Sumatera Barat, Jumat (26/4). (Foto : Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB,@bnpb.go.id)

Sijunjung, goindonesia.co – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan dukungan logistik dan peralatan kepada Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang melanda secara bertubi-tubi pada tanggal 21 dan 22 April 2024.

Adapun selain logistik dan peralatan, BNPB juga memberikan dukungan dalam bentuk Dana Siap Pakai (DSP) senilai 250 juta rupiah untuk operasional maupun pemenuhan dasar warga terdampak bencana.

Dukungan tersebut diserahkan langsung secara simbolis oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat (Deputi III) BNPB, Fajar Setyawan kepada Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yusfir bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy beserta Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah di Rumah Dinas Bupati Sijunjung, Jumat (26/4).

Beberapa jenis barang logistik dan peralatan yang diberikan meliputi makanan siap saji, kidsware, peralatan kebersihan, lampu sorot, senter kepala, radio HT, mesin chain saw, pompa apung, selang, terpal, velbed, tenda keluarga, tenda pengungsi, motor trail, mobil rescue, mobil WC portable dan mobil pick up.

Hasil laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sijunjung, ada sebanyak enam kejadian banjir yang terjadi dan berdampak pada kehidupan serta penghidupan masyarakat Kabupaten Sijunjung. Bencana itu dipicu oleh faktor cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan intensitas tinggi disertai petir serta angin kencang.

Selanjutnya, Pusdalops BPBD Kabupaten Sijunjung juga melaporkan ada 21 kejadian bencana tanah longsor yang di antaranya menyebabkan kerusakan sembilan rumah warga di Jorong Sibisir Nagari Timbulun, Kecamatan Tanjung Gadang dan berdampak di beberapa ruas jalan sehingga mengganggu mobilitas warga.

Berikutnya bencana angin kencang telah melanda enam lokasi dan menyebabkan kerusakan rumah warga. Dari beberapa rangkaian kejadian bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Sebagai upaya penanganan darurat, BPBD Kabupaten Sijunjung bersama lintas stakeholder telah melakukan pendataan, penyelamatan dan evakuasi warga, pembersihan sisa material lumpur, pembersihan saluran drainase, pemotongan pohon tumbang yang menimpa badan jalan dan perencanaan operasi pada masa tanggap darurat serta pemulihan kerusakan. (***)

*Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Continue Reading

Trending