Connect with us

Berita

Presiden Jokowi Ingatkan Jajarannya Jaga Ketersediaan Pupuk

Published

on

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan keterangannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023, usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Foto: BPMI Setpres/Rusman

Mentan menjelaskan bahwa kebutuhan pupuk bersubsidi nasional sangat besar, yakni di atas 20 juta ton jika dilihat berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Jakarta, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo mengingatkan segenap jajaran terkait untuk menjaga ketersediaan pupuk bagi para petani karena pupuk memiliki peran yang vital dalam menjaga produktivitas pertanian serta ketahanan pangan. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023, usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

“Bapak Presiden sangat mewanti-wanti kami yang berkait dengan pupuk, ada Pupuk Indonesia dari BUMN, ada Badan Pangan Nasional kita Pak Arief, Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Pertanian, langsung ditanyai satu per satu oleh Bapak Presiden seperti apa pupuk ini. Karena setiap Bapak Presiden turun (ke lapangan) selalu pertanyaannya tentang pupuk,” ujar Mentan.

Mentan menjelaskan bahwa kebutuhan pupuk bersubsidi nasional sangat besar, yakni di atas 20 juta ton jika dilihat berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sementara itu, kesiapan anggaran pemerintah hanya mampu mencapai 8 hingga 9 juta ton saja. Untuk itu, Mentan mengatakan pihaknya menyesuaikan regulasi dengan memberikan pupuk subsidi bagi petani yang menanam 9 komoditas.

“Untuk tahun ini kita sudah sesuaikan Permentan itu, tidak 69 (komoditas), hanya 9 jenis saja, 9 jenis itu terkait dengan pangan strategis, satu, yang kedua pangan yang berkontribusi pada inflasi, dan pangan untuk memperkuat ekspor,” ungkapnya.

Berikutnya, Mentan menyebut bahwa pihaknya akan memperkuat koordinasi kelembagaan dengan pemangku kepentingan terkait, seperti dengan BUMN PT Pupuk Indonesia. Koordinasi dilakukan mulai dari mempersiapkan pupuknya di setiap lini dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga sampai ke petani.

“Mulai dari mempersiapkan pupuknya lini 1 di provinsi, lini 2 di kabupaten, lini 3 di kecamatan, sampai lini 4, seperti itu, kira-kira begitu lah. Oleh karena itu, koordinasi ini harus lebih matang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mentan menyebut bahwa Presiden Jokowi memberikan waktu 2-3 bulan untuk membenahi sistem pemberian pupuk subsidi. Dengan demikian, diharapkan penyaluran pupuk tersebut dapat sesuai dengan perencanaan dan tidak keluar dari standar operasional prosedur sehingga tepat sasaran.

“Kita berharap minimal yang memang berhak mendapatkan pupuk harus (dapat) dan tidak ada pupuk yang keluar dari konteks perencanaan atau menyeleweng dari SOP atau menyeleweng dari tempatnya,” imbuhnya.

Selanjutnya, Mentan mengatakan pihaknya akan memvalidasi data 9,1 juta ton pupuk sesuai dengan kondisi di lapangan. Mentan pun berharap bahwa semua pihak terkait bisa bekerja sama dalam menangani persoalan pupuk.

“Tentu saja ini membutuhkan kerja sama yang apik kepada para gubernur, bupati, bahkan sampai di desa, di kecamatan, ada PPL (penyuluh pertanian lapangan) kita, dan lain-lain,” ucapnya. (***)

(BPMI Setpres)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Kemkominfo Pastikan Kualitas Layanan Komunikasi yang Andal di World Water Forum ke-10

Published

on

Ilustrasi teknisi  melakukan perawatan tower BTS 4G. (Foto : ANTARA /Ahmad Subaidi/nym (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co –  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memastikan bakal menyiapkan pengukuran kualitas layanan telekomunikasi (Quality of Service) untuk menjaga keandalan konektivitas saat World Water Forum ke-10 digelar di Bali.

Adapun pengukuran QoS itu bakal berlangsung di lokasi tempat berlangsungnya forum tersebut yaitu Bali International Convention Center (BICC) dan di beberapa lokasi lainnya yang bakal dikunjungi oleh peserta forum.

“Akan dilakukan pengukuran kualitas layanan telekomunikasi menggunakan perangkat pengukuran khusus pada lokasi venue dan sekitarnya sebelum acara dimulai. Pengukuran akan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Mei 2024,” kata Direktur Jenderal Pengendalian Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kemkominfo Wayan Toni Supriyanto, Selasa (30/4/2024) di Jakarta.

Dalam upaya menjaga jaringan telekomunikasi yang lancar dan andal, Kemkominfo dikatakan Wayan juga telah berkoordinasi dengan panitia penyelenggara untuk memastikan lokasi-lokasi yang memiliki kualitas layanan kurang optimal.

Setelah mengantongi titik-titik yang masih belum optimal tersebut, Direktorat PPI akan menyurati operator-operator seluler yang menyediakan layanan di lokasi tersebut untuk bisa melakukan optimalisasi sehingga nantinya jaringan telekomunikasi yang dihadirkan bisa diandalkan.

“Dilakukan koordinasi dan bersurat resmi kepada para operator seluler, yakni PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat Tbk., PT XL Axiata Tbk., dan PT Smart Telecom dan juga PT Telkom untuk menjaga kualitas layanannya di lokasi venue dan sekitarnya selama kegiatan berlangsung,” kata Wayan.

Wayan optimistis para penyelenggara telekomunikasi tersebut bakal berupaya maksimal melakukan optimasi jaringan eksisting mereka dan berkomitmen menjaga kualitas layanannya agar bisa menyukseskan ajang bertaraf internasional tersebut.

World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Bali pada 18-25 Mei 2024 mengangkat tema “Water for Shared Prosperity”.

Forum ini akan menghadirkan 290 sesi atau acara paralel yang membahas berbagai tema krusial terkait air, yakni keamanan air dan kemakmuran; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air; pembiayaan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan inovasi.

Diperkirakan akan ada sekitar 30.000 peserta dari 172 negara yang hadir dalam forum ini, termasuk sejumlah kepala negara.

Forum ini diharapkan dapat menghasilkan solusi dan komitmen baru untuk mencapai pengelolaan air yang berkelanjutan dan adil. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Berita

Menhan Prabowo Terima KASAL, Bahas Program Pembangunan Kekuatan TNI AL 2024

Published

on

Menhan RI, Prabowo Subianto menerima kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, di Kementerian Pertahanan, Jakarta (Foto : @www.kemhan.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto menerima kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, Kamis (2/5) di Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai perkembangan terbaru program pembangunan kekuatan TNI AL untuk tahun 2024.

Menhan menegaskan pentingnya sinkronisasi  antara TNI AL dan Kemhan agar dapat menunjang keberhasilan pelaksanaan program pengembangan kekuatan TNI AL pada tahun anggaran 2024 ini, sehingga rencana pembangunan Angkatan Laut ke depan dapat berjalan sesuai dengan prioritas yang ditetapkan. Dengan demikian TNI AL dapat terus melaksanakan tugasnya dalam menjaga kedaulatan laut Republik Indonesia.

“Memperkuat matra laut sangat penting sebagai bagian integral dari pertahanan nasional” tegas Menhan Prabowo Subianto dalam pembicaraan tersebut.

Menhan juga menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kemampuan operasional dan pertahanan laut Indonesia dalam menghadapi dinamika keamanan maritim di wilayah perairan Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Kasal didampingi oleh Asisten Perencanaan (Asrena) Kasal Laksda TNI Achmad Wibisono dan Kepala Dinas Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Kadissenlekal) Kolonel Laut (E) Dwi Cahyo Kuncoro.

Sedangkan Menhan Prabowo Subianto didampingi Dirjen Renhan Laksamana Muda TNI Supo Dwi Diantara dan Kabaranahan Kemhan Marsda TNI Yusuf Jauhari. (***)

*(Biro Humas Setjen Kemhan)

Continue Reading

Berita

World Water Forum ke-10 akan Dibuka dengan Ritual Adat Khas Bali

Published

on

Menparekraf/Kabaparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno di Bali mengatakan bahwa gelaran World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 akan memperkenalkan keragaman budaya Indonesia, khususnya Bali, kepada para peserta yang hadir. (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara World Water Forum ke-10 merupakan kebanggaan tersendiri sekaligus tonggak sejarah perhelatan forum air terbesar di dunia setelah pandemi COVID-19. Acara yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 18–25 Mei 2024 ini pun akan memperkenalkan keragaman budaya Indonesia, khususnya Bali, kepada para peserta yang hadir. 

Ketua Bidang V Fair and Expo Panitia Penyelenggara Nasional World Water Forum ke-10 sekaligus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan bahwa salah satu keragaman budaya yang akan ditampilkan adalah prosesi melukat atau Balinese Water Purification Ceremony yang merupakan ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan Upacara Segara Kerthi.

“Dukungan utama yang akan diberikan Kemenparekraf adalah memfasilitasi para delegasi untuk menyelami prosesi melukat yang secara khusus memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali. Prosesi melukat ini nantinya akan melibatkan Pemerintah Daerah setempat,” kata Sandiaga dalam keterangannya, Rabu (1/5/2024).

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah berkomitmen penuh dalam menyiapkan World Water Forum ke-10 dengan sangat maksimal. Harapannya, para delegasi atau peserta yang hadir dapat merekam momen manis di luar forum diskusi penting mengenai isu keberlanjutan sumber daya air dunia.

“Dan kami akan menyiapkan di beberapa lokasi untuk prosesi side event tersebut,” ujar Sandiaga.

Saat berbeda Wakil Ketua Sekretariat Panitia Penyelenggara Nasional World Water Forum ke-10 sekaligus Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja kembali menjelaskan mekanisme pertemuan World Water Forum ke-10 yang terbagi dalam tiga proses utama, yaitu proses politik, proses tematik, dan proses regional. Ketiga proses ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemimpin negara, menteri, pemimpin daerah, akademisi, peneliti, hingga generasi muda yang akan saling bertukar pikiran.

“Terdapat 230 sesi forum tematik, 55 side events, serta 10 special sessions dalam acara ini. Selain itu, pemerintah Indonesia juga turut mengundang para kepala negara, kepala lembaga internasional, dan menteri atau setingkat menteri yang bertanggungjawab terhadap isu sumber daya air,” kata Endra.

Adapun rangkaian acara World Water Forum ke-10 dibuka dengan Balinese Water Purification Ceremony yang merupakan salah satu ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan Upacara Segara Kerthi. Kemudian pada 20 Mei 2024, acara berlanjut dengan Opening Ceremony dan High-Level Meeting di BICC, Nusa Dua.Setelah itu, ada interface meetings bersama penanggung jawab proses politik, tematik, dan regional, serta bilateral meetings dengan beberapa kepala negara.

Masih di hari yang sama akan digelar pembukaan Fair and Expo bertempat di Nusa Dua Hall BNDCC. Selanjutnya untuk lokasi Fair and Expo akan tersebar di BNDCC, BICC, dan Pantai Kuta. Sesi proses politik, tematik, dan regional akan dilaksanakan pada 20 hingga 25 Mei 2024.

Sementara khusus untuk High-Level Meeting dan Ministerial Meeting dilaksanakan pada 20 hingga 21 Mei 2024.

Selanjutnya, terdapat agenda Cultural Night (Farewell) di Taman Bhagawan pada 24 Mei 2024. Para tamu dapat menikmati makanan khas, tarian daerah, serta kebudayaan Indonesia. Sementraa penutupan acara akan berlangsung pada 25 Mei 2024. Setelah rangkaian kegiatan World Water Forum selesai, para peserta juga akan diajak field trip menikmati keindahan Bali seperti Museum Air di Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site, Danau Batur Kintamani, dan Cultural Village Ubud. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Trending