Connect with us

Internasional

KBRI Beirut Sukses Menyelenggarakan Open Lecture dan Indonesian Cultural Day di Lebanese University

Published

on

Open Lecture & Indonesian Cultural Day merupakan promosi kesenian, kebudayaan dan pariwisata Indonesia di Lebanese University (LU)  (Dokumentasi: KBRI Beirut, https://www.kemlu.go.id)

Beirut, Libanon, goindonesia.co – Pada Selasa, 21 Maret 2023 KBRI Beirut sukses menyelenggarakan promosi kesenian, kebudayaan dan pariwisata di Lebanese University (LU) dalam kegiatan Open Lecture & Indonesian Cultural Day bekerja sama dengan fakultas kesenian dan arsitektur LU. Acara yang berlangsung dengan sangat meriah  dan animo yang tinggi ini, dihadiri oleh Rektor Universitas, Duta Besar Philipina, Para Profesor LU, Dosen dan mahasiswa serta kalangan akademisi, dan juga wartawan serta keluarga civitas academica – masyarakat Lebanon.

Acara dibuka dengan Open Lecture oleh Duta Besar RI Beirut, Hajriyanto Y. Thohari yang membahas tentang Indonesia dan Kebudayaannya. Kuliah Umum Dubes berlangsung dengan hikmat dan didengarkan dengan antusias oleh ratusan hadirin yang telah memadati Auditorium fakultas kesenian dan arsitektur LU. Dubes Hajriyanto menjelaskan secara ringkas informasi umum tentang Indonesia. Dalam paparannya menekankan capaian yang menonjol dari Indonesia sejak merdeka, diantaranya adalah tetap terpeliharanya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan pembangunan ekonomi telah menghasilkan tingkat Pendapatan Kasar Nasional (GNP) yang cukup tinggi sehingga Indonesia termasuk negara anggota G-20, bahkan tahun 2022 menjadi Presiden G-20 serta terpilihnya Indonesia sebagai Ketua ASEAN & MIKTA tahun 2023. Kuliah umumnya berakhir dengan sambutan tepuk tangan yang meriah dari para hadirin yang mendengarkan paparan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa arab yang sangat fasih dan komunikatif dari Duta Besar.

Dalam kegiatan ini, Pensosbud bekerja sama dengan Tim Kesenian dari Satgas MTF TNI dibawah komando Letkol. John David Nalasakti Sondakh dan PPI Lebanon, yang menampilkan kesenian dan kebudayan RI. Sementara pihak LU, menampilkan kesenian dari Lebanon. Tim kesenian Satgas MTF TNI di UNIFIL dan Mahasiswa PPI telah berhasil menghidupkan suasana menjadi sangat meriah. Berbagai tarian kesenian dan penampilan kebudayaan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, ditampilkan oleh krue MTF dan PPI telah berhasil memukau para penonton dengan ikut berdendang dan berjoget riang dari tempat duduknya. Acara ini diakhiri dengan ramah tamah dengan mencicipi hidangan “Jajanan Pasar” khas Indonesia yang telah disediakan, antara lain: onde-onde, risoles, kue putu dan sosis solo yang habis disantap seketika oleh tamu.

Sebagai informasi bahwa kerja sama KBRI dan LU telah terjalin cukup lama. Berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan telah terlaksana dalam beberapa tahun ini untuk meningkatkan hubungan antara RI dan Lebanon khususnya antara kedua masyarakat (People to People contacts). Puncak kerja sama berupa peresmian Indonesian Corner yang diadakan pada Juni 2021 yang lalu di Fakultas Kesenian dan Arsitektur Universitas LU.

Lebanese University (LU) merupakan satu-satunya Universitas Negeri di Lebanon. Soft Opening Indonesian Corner telah dilakukan pada bulan Juni 2021 di masa pandemi, dan dicanangkan menjadi pusat media informasi Indonesia untuk masyarakat Lebanon khususnya kalangan akademisi dan civitas academica di kampus LU.

Dalam pertemuan Dubes RI dan Rektor pada kegiatan ini diharapkan akan dijadwalkan lebih banyak kegiatan bersama untuk mengisi Indonesian Corner seperti kuliah-kuliah umum dengan topik-topik tentang Indonesia yang lebih beragam dan menarik dengan mengundang para profesor dan dosen dari Indonesia sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing. (***)

*Sumber: KBRI Beirut

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

Tiap Sekolah Presentasikan Inovasi dan Kreasi di Ekspo Pendidikan

Published

on

Hari kedua Bangkalan EKSPO (Foto : @www.bangkalankab.go.id)

Bangkalan, goindonesia.co – EKSPO Pendidikan di Kabupaten Bangkalan pada hari kedua ini diisi dengan Lomba Inovasi Sekolah atau Bossanova (Bangkalan Expo Satu Sekolah Satu Inovasi).

Bossanova pada ekspo pendidikan 2024 ini merupakan sarana sebagai tindak lanjut program Dinas Pendidikan di tahun 2024 ini. Program ini adalah sekolah inovatif dimana satu sekolah wajib memiliki satu inovasi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan melalui Kepala Bidang Pembinaan SD Dewi Ega Oktavianti menyampaikan, sampai saat ini dari 618 SD Negeri sudah ada 537 inovasi. 

“Nah dari inovasi yang ada ini semuanya dilombakan dengan caranya mendaftarkan pada aplikasi Bravo,” kata Ega.

Ia mengatakan dari 537 inovasi tidak semuanya dimasukkan pada aplikasi Bravo, karena ada beberapa kelengkapan data yang kurang.

“Kalau kita berbicara inovasi ini sudah luar biasa. Tapi saat melengkapi data sekolah ini ada beberapa yang masih belum bisa melengkapi,” tambahnya.

Dari total inovasi yang ada, akhirnya Panitia Expo Pendidikan mengambil 10 terbaik untuk inovasi digital dan 10 terbaik inovasi non digital untuk jenjang SD.

“Sementara untuk jenjang SMP karena lembaganya lebih sedikit. Ini kita ambil 6 terbaik untuk unjuk gigi,” katanya.

Ia berharap Agenda Tahunan sepertinya ini, tidak hanya untuk ajang perlombaan semata, Dinas Pendidikan berharap inovasi yang ada bisa dikembangkan dan diterapkan di masing-masing sekolah. (***)

Continue Reading

Kabupaten

Gelar Rembug Anak, Banyuwangi Gali Aspirasi Anak untuk Anak

Published

on

Pemkab Banyuwangi menggelar Musrenbang Anak yang bertajuk “Rembug Anak” (Foto : @banyuwangikab.go.id)

Banyuwangi, goindonesia.co – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Anak. Kegiatan bertajuk “Rembug Anak” itu bertujuan untuk menjaring aspirasi yang akan menjadi pertimbangan pengambilan kebijakan terkait pemenuhan hak anak.

“Jaman sudah berubah sebegitu cepatnya, pemikiran anak-anak kita juga sudah berkembang dibanding jaman kita. Jadi, kita harus mulai menyelami apa yang menjadi kebutuhan mereka di era saat ini. Rembug anak ini dibuat untuk kebutuhan ini,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (4/5/2024).

Rembug Anak digelar di pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Kegiatan ini digelar selama dua hari, 2-3 Mei 2024, diikuti 50 pelajar setingkat SMP/SMA dari berbagai wilayah se-Banyuwangi.  

Mereka adalah perwakilan forum anak tingkat kelurahan, kecamatan, dan kabupaten. Ada juga perwakilan dari anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).

Ada 5 kluster yang dibahas. Mulai dari hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan kesejahteraan; pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya; serta perlindungan khusus.

Ipuk mengatakan kegiatan ini menjadi tempat untuk menggali permasalahan, potensi, dan kebutuhan anak. Menurut Ipuk anak-anak jarang dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan, sehingga banyak kebijakan yang kemudian tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Ini menjadi media untuk menjaring aspirasi anak-anak Banyuwangi. Apa yang dihasilkan dari forum ini, akan kami jadikan pertimbangan untuk perencanaan dan penyusunan program kerja ke depan,” ungkap Ipuk.

Rembug tersebut dimanfaatkan oleh para siswa untuk menyampaikan berbagai usulan. Salah satunya yang disampaikan Bilquis Syifa Aziza menginginkan memperbanyak kegiatan outdoor

“Kami ingin ada kegiatan permainan outdoor berbasis budaya lokal. Permainan ini selain dapat mengenalkan budaya daerah, juga mendorong para siswa aktif bersosialisasi sehingga tidak ketergantungan pada gadget dan game online,” usul siswa SMAN 1 Genteng itu.

Selain itu, juga ada M. Ega Arizona Vata yang mengusulkan pembuatan aplikasi adminduk khusus disabilitas. 

“Kami mengusulkan pembuatan aplikasi adminduk yang bisa membaca dan mengeluarkan suara sehingga membantu teman netra mengetahui identitasnya,” kata dia.

Usulan juga datang dari Ketua Forum Anak, Nabila Patricia Elita. Nabila meminta agar sosialisasi terkait pencegahan kasus pelecehan seksual, kekerasan kepada anak, bullying hingga dampak  pernikahan dini lebih dimasifkan lagi. 

“Kami mohon agar dinas terkait semakin masif lagi melakukan sosialisasi ini, kalau perlu hingga menyeluruh ke pelosok desa,” ujar siswi SMAN 1 Glagah itu. 

Sebelumnya, para peserta rembug diajak mengunjungi sejumlah lokus yang berkaitan dengan kluster pembahasan. Di antaranya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kantor Urusan Agama (KUA), Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB (Dinsos PPKB).

Di sana, peserta mendapatkan berbagai informasi terkait berbagai permasalahan serta solusi yang telah dilakukan dinas terkait. Misalnya di Dinas Pendidikan, mereka mendapat berdiskusi tentang masih banyaknya anak yang mengalami putus sekolah. Juga anak yang kecanduan game online dan gadget. (***)

*@banyuwangikab.go.id

Continue Reading

Kabupaten

Pj Bupati Buka Seminar Nasional dalam Rangka Hardikas

Published

on

Pj Bupati Bangkalan, Dr Arief M Edie (Foto : @www.bangkalankab.go.id)

Bangkalan, goindonesia.co : Pj Bupati Bangkalan Dr Arief M Edie menghadiri sekaligus membuka seminar nasional yang dilaksanakan Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan sebagai rangkaian acara dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional.

Seminar Pendidikan nasional dengan tema Strategi Pengembangan Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas tersebut dilaksanakan di Sentra IKM Bangkalan, Sabtu (4/5/2024).

Selain diikuti oleh para guru dan pengajar serta kalangan umum, seminar juga mendatangkan beberapa nara sumber diantaranya yakni Sujarno, M.Pd dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dr. Halilul Khairi Dekan Fakultas Manajemen Pemerintahan IPDN dan Ir. Agus Tumulyadi, MP Dosen Universitas Brawijaya.

Dalam sambutannya Pj Bupati Bangkalan sangat mengapresiasi atas terselenggaranya seminar pendidikan tersebut. “Melalui seminar ini saya harap bisa menjadi motivasi dan pembelajaran bagi kita bersama dalam mengembangkan inovasi dan strategi pendidikan sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus meningkatkan IPM di Bangkalan,” ujarnya.

Pj Bupati juga mengatakan inovasi pendidikan memiliki peranan yang penting dalam membangun generasi bangsa. “Salah satu inovasi yang sangat penting adalah pengembangan inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga bisa pelajaran bisa menyenangkan dan dapat diterima dengan baik oleh anak didik,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Pj Bupati juga menekankan pentingnya pengembangan, displin, karakter serta keterampilan bagi masyarakat. Menurutnya keterampilan, skill dan karakter juga menjadi bagian penting nantinya dalam penyerapan tenaga kerja.

“Saat ini Pemerintah Kabupaten Bangkalan juga tengah membangun kerja sama dengan korea selatan. Kerja sama ini diharapkan bisa menyerap tenaga kerja di Bangkalan di beberapa industri sehingga kita Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu menyiapkan SDM yang terampil,” pungkasnya. (***)

*Pemerintah Kabupaten Bangkalan

Continue Reading

Trending