Connect with us

Berita Kota

Dunia Usaha dan Industri di Kelurahan Ciracas Jakarta Timur Siap Salurkan Dana CSR

Published

on

Penyaluran dana CSR oleh perwakilan PT Cosmax Indonesia, Suhadi kepada Warga Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur dan diterima oleh perwakilan masyarakat dari Ketua Kelompok Kerja Perhimpunan Organisasi Masyarakat Ciracas, Fery Janwar Akbar, disaksikan Lurah Ciracas, Sudarna (Foto : Istimewa)

Jakarta, goindonesia.co – Warga Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, kini bisa bernafas lega. Pasalnya, sejumlah perusahaan di sekitar wilayah berpenghuni kurang lebih 50.000 jiwa itu berkomitmen menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR) mereka.

Salah satu perusahaan yang telah mengeluarkan dana CSR untuk membantu warga tidak mampu terutama yatim piatu, janda dan jompo serta fakir miskin adalah PT Cosmax Indonesia. Bantuan tersebut diserahkan oleh perwakilan PT Cosmax Indonesia, Suhadi , dan diterima oleh perwakilan masyarakat dari Ketua Kelompok Kerja Perhimpunan Organisasi Masyarakat Ciracas, Fery Janwar Akbar, disaksikan Lurah Ciracas, Sudarna, Jum’at tanggal 15 Maret 2024.

Suhadi mengatakan, pemberian CSR ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab perusahaannya terhadap lingkungan sekitar perusahaan, agar keberadaan perusahaan berdampak positif bagi masyarakat.

“Ini komitmen kami dari dunia usaha untuk berkontribusi kepada pengembangan ekonomi demi meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat atau masyarakat luas,” kata Suhadi sebagai General Manager PT Cosmax Indonesia.

Perwakilan masyarakat dari Ketua Kelompok Kerja Perhimpunan Organisasi Masyarakat Ciracas (Foto : Istimewa)

Lurah Sudarna mengatakan, pihaknya mengapresiasi positif dan berterima kasih kepada PT Cosmax Indonesia sebagai perusahaan pertama di lingkungan kelurahan Ciracas yang berkomitmen tinggi terhadap masyarakat sekitar perusahaan dengan menyalurkan dana CSR. Dirinya berharap, langkah terpuji ini bisa diikuti oleh dunia usaha dan industri yang banyak terdapat di kawasan Kelurahan dan Kecamatan Ciracas.

“Saya berpesan khususnya kepada Ketua Kelompok Kerja Perhimpunan Ciracas yang mewakili beberapa organisasi kemasyarakatan di Kelurahan Ciracas agar mendistribusikan bantuan dana CSR ini secara adil dan proporsional kepada warga tidak mampu,” kata Lurah Sudarna kepada Ketua Pokja Fery Janwar diikuti pernyataan: Siap.

Fery menambahkan, pihaknya berkomitmen menjaga amanah dengan sebaik-baiknya. “Untuk ke depannya Pokja Perhimpunan Ciracas siap membuat berbagai program pengentasan kemiskinan berupa bantuan posyandu untuk pencegahan stunting, pelatihan usaha serta pinjaman modal tanpa bunga kepada UMKM di lingkungan Kelurahan Ciracas,” kata dia.

Secara administratif, wilayah Kelurahan Ciracas terdiri dari 142 RT, 10 RW dan 10 LMK dengan luas wilayah lebih kurang 393,36 hektar, serta jumlah penduduk sebanyak 50.000 jiwa, dengan 21.113 Kepala Keluarga. (***)

*admin

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita Kota

Studi Komparasi, PJ Sekda Makassar Terima Kunjungan Kerja Bapenda Kota Denpasar Bali

Published

on

Kunjungan kerja Bapenda Kota Denpasar ke Kota Makassar (Foto : @makassarkota.go.id)

Kota Makassar, goindonesia.co – Pj Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra menerima kunjungan kerja Bapenda Kota Denpasar, Bali di Ruang Sipakalebbi, Balaikota, Jumat (26/04/2024).

Diketuai oleh Kepala Bapenda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Edi Mulya memboyong 71 orang jajarannya mulai dari Kepala Bidang, Camat, Lurah serta Kepala Desa Kota Denpasar.

Kunjungan kerja ini dalam rangka studi komparasi tim pendataan potensi pajak daerah di wilayah Kota Makassar.

Dalam sambutannya, Firman Pagarra menyambut baik kedatangan tim Bapenda Denpasar karena telah memilih Kota Makassar sebagai kota untuk saling berbagi pengetahuan terkait alur pendataan potensi pajak.

Firman menjelaskan Bapenda Kota Makassar saat ini terus mengoptimalkan pendataan potensi pajak di Kota Makassar untuk mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2024 di angka Rp 2 Triliun.

Ada beberapa inovasi dan strategi yang dilakukan Pemkot Makassar melalui Bapenda seperti hadirnya Aplikasi Pakinta atau pajak terintegrasi dan terdigitalisasi yang memudahkan wajib pajak untuk melakukan pembayaran pajak.

Serta program unggulan di dalamnya seperti SPTPD Online, Pemutakhiran data dengan PBB, alat perekam transaksi berbasis doorprise serta penguatan ekosistem non tunai.

Tak hanya itu, satu satu langkahnya dengan cara memberdayakan potensi kinerja RT/RW untuk membantu mendata potensi pajak baru di wilayahnya masing-masing.

“Semua tim turun lapangan. RT/RW Kami juga ikut turun mendata dan menghimbau serta mengedukasi wajib pajak agar senantiasa membayar pajaknya tepat waktu dan tepat jumlah. Yang menunggak juga terus diingatkan lagi,” ucapnya.

“Kita juga ada apresiasi kepada wajib pajak berupa doorprise. Dimana wajib pajak ini harus mendaftarkan transaksi makan minumnya di aplikasi pakinta,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bapenda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Edi Mulya sangat mengapresiasi inovasi dan strategi yang dilakukan Kota Makassar.

“Kita mirip-mirip inovasinya meskipun tidak mendetail seperti di Kota Makassar. Kami juga ada doorprise tapi masih terbatas pada pajak PBB-P2,” ujarnya.

Meski memiliki beberapa kemiripan strategi, tetapi I Gusti Ngurah Edi Mulya mengaku mendapat banyak “clue” untuk dapat menaikkan potensi pendataan wajib pajak di Denpasar nanti.

“Kami dapat cluenya disini yaitu Bapenda Makassar menerapkan prinsip optimisme. Kami juga fokus pada pemberdayaan RT/RW Makassar yang turun langsung mendata potensi pajak. Kami juga nanti akan menerapkan hal itu,” tuturnya.

Dia berharap kunjungan ini dapat menjadi salah satu langkah efektif untuk menemukan strategi tepat dalam menentukan pendataan potensi pajak.

“Karena waktu terbatas. Saya harap komunikasi ini tidak berhenti sampai disini. Saya akan terus melakukan komunikasi via online dengan pak Sekda dan pihak terkait demi mewujudkan hal-hal baik terkait pendapatan daerah di Denpasar,” pungkasnya. (***)

*Sumber: Humas Kominfo Makassar

Continue Reading

Berita Kota

Pecah Wisatawan Malioboro, Pemkot Gelar Kotabaru Ceria  

Published

on

Infografis Kotabaru Ceria (Foto : @warta.jogjakota.go.id)

Umbulharjo, goindonesia.co – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata akan menggelar kegiatan Kotabaru Ceria pada 27 April 2024 di beberapa tempat publik di Jalan Suroto. Kotabaru Ceria menampilkan berbagai kegiatan mulai dari penampilan seni sampai panggung musik. Kegiatan itu diharapkan bisa menjadi destinasi wisata alternatif di Yogyakarta sehingga bisa memecah keramaian wisatawan di Malioboro.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata berkomitmen untuk mengangkat semua potensi wisata yang dimiliki Kota Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta tidak boleh bertumpu pada destinasi pariwisata utama yaitu Tugu, Malioboro dan Kraton (Gumaton). Untuk itu Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta mencoba mengangkat semua potensi yang dimiliki kawasan-kawasan penyangga Gumaton. Yang paling dekat Gumaton adalah Kotabaru.

“Kawasan Kotabaru memiliki berbagai macam keunikan dan story telling akan coba kita angkat dengan sebuah event yang konsisten kita laksanakan tiap malam minggu pada akhir bulan. Mulai April ini akan kita laksanakan kegiatan Kotabaru Ceria,” kata Wahyu dalam jumpa pers di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (25/4/2024).

Kotabaru Ceria akan menghadirkan beberapa kegiatan yakni taman ria, workshop, bazar ria, talk show, penampilan seni, panggung musik dan marching band. Kegiatan dimulai pukul 14.00-22.00 wib di halaman Kantor Dinas Pariwisata dan taman pedestrian di sepanjang Jalan Suroto Yogyakarta.  Kotabaru Ceria menjadi ruang ekspresi dan apresiasi bagi insan kreatif di Kota Yogyakarta.

“Kita beri nama Kotabaru (Ceria) agar bisa lebih mengangkat kawasan cagar budaya ini menjadi salah satu destinasi wisata alternatif siang hari maupun malam hari. Terutama untuk bisa memecah keramaian yang selama ini terpusat di kawasan Malioboro,” paparnya.

Dia menyatakan kegiatan Kotabaru Ceria tidak akan menutup lalu lintas di Jalan Suroto. Kegiatan akan memanfaatkan tempat publik di Jalan Suroto seperti taman pedestrian untuk menampilkan berbagai macam aktivitas kesenian yang bisa menarik perhatian wisatawan seperti pagelaran musik.

“Kotabaru Ceria akan rutin kita laksanakan setiap sebulan sekali. Kegiatan ini untuk merespon beberapa masukan pada saat momen Libur lebaran. Banyak wisatawan yang memberikan masukan untuk memperbanyak event di malam hari dan dilaksanakan di venue yang tidak jauh dari Malioboro,” tutur Wahyu.

Dia menyampaikan pada acara Kotabaru Ceria juga akan ada kegiatan Tur Titik Putih yaitu berupa kegiatan peduli sampah bersama-sama. Kegiatan itu berupa memungut dan memilah sampah di Jalan Suroto dan sekitarnya sebagai bentuk kampanye dan edukasi kepada masyarakat bahwa sampah harus diselesaikan mulai dari hulu agar tidak menambah beban sampah.

Wahyu menyebut pergerakan wisatawan ke Kota Yogyakarta saat libur Lebaran kemarin meningkat sekitar 75 persen dari Lebaran tahun lalu. Pada Lebaran tahun 2023 pergerakan wisatawan ke Yogyakarta sekitar 340.000 pada Lebaran 2024 menjadi sekitar 425.000. Kebanyakan wisatawan masih menjadikan kawasan Malioboro sebagai tujuan wisata di Kota Yogyakarta.

“Selama ini karakteristik wisatawan kalau siang hari wisata ke pantai dan lainnya di wilayah kabupaten penyangga. Pada malam hari menikmati suasana wisata malam di Yogya, sehingga memperbanyak pergerakan angka wisatawan. Maka kami coba menggunakan strategis dengan mengadakan event rutin Kotabaru Ceria sebagai destinasi wisata alternatif di Yogya,” pungkasnya.(***)            

*Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta

Continue Reading

Berita Kota

435 Kasus DBD Terjadi Pada Triwulan Pertama Tahun 2024

Published

on

Ilustrasi Nyaamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) (Foto : @portal.sukabumikota.go.id)

Kota Sukabumi, goindonesia.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) merilis data terbaru mengenai kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi diwilayah Kota Sukabumi selama bulan Januari hingga Maret 2024.

Dalam rilis tersebut disampaikan bahwa pada periode tersebut terjadi lonjakan kasus DBD hingga mencapai 435 kasus, yang telah melampaui jumlah kasus DBD sepanjang tahun 2023. Meski demikian Dinkes menyatakan sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat DBD.

Dinkes juga menerangkan bahwa pada periode triwulan pertama tahun 2024, sebanyak 132 orang pasien berasal dari rentang usia 5 – 14 tahun dan 38 orang pasien lainnya berada pada rentang usia 1 – 4 tahun. Sedangkan kasus tertinggi DBD pada periode tersebut banyak dialami warga dengan rentang usia 15 – 44 tahun dengan jumlah pasien mencapai 178 orang. Dinkes juga mencatat terdapat lima kelurahan dengan jumlah kasus tertinggi yaitu kelurahan Nanggeleng, Cisarua, Baros, Benteng dan Subang Jaya.

Adapun beberapa langkah yang telah dilakukan oleh Dinkes Kota Sukabumi untuk mengendalikan penyebaran kasus DBD diantaranya adalah memperkuat koordinasi dan kolaborasi lintas sektor hingga ke tingkat kelurahan serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Kemudian menggencarkan edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat melalui Puskesmas maupun berbagai media dan mengupayakan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik nyamuk. (***)

*Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Sukabumi

Continue Reading

Trending