Connect with us

Kabupaten

Operasi Gabungan Berhasil, Tak Ditemukan Pelanggaran Rokok Ilegal di Kecamatan Saradan

Published

on

Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran menggelar operasi rokok ilegal di wilayah Kecamatan Saradan (Foto : @madiunkab.go.id)

Madiun, goindonesia.co – Dalam upaya pengawasan dan penertiban peredaran rokok ilegal di Kabupaten Madiun, Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran menggelar operasi rokok ilegal di wilayah Kecamatan Saradan pada Rabu (24/04/2024).

Operasi ini melibatkan Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah (PPHD) Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Madiun bekerja sama dengan Kantor Bea Cukai Madiun serta unsur TNI, Polri, dan Kecamatan. Sasaran operasi kali ini adalah toko toko wilayah Kecamatan Saradan. Hasilnya, tidak ditemukan adanya pelanggaran terkait rokok ilegal.

“Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pemberantasan rokok ilegal bersama dengan teman-teman dari Bea Cukai dan instansi terkait lainnya di Kabupaten Madiun. Hari ini dilakukan di Kecamatan Saradan, dan akan berlanjut ke kecamatan lainnya di wilayah Kabupaten Madiun,” ungkap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Madiun, Didik Harianto.

Menurut Didik, kegiatan ini tidak hanya untuk memberantas rokok ilegal tetapi juga untuk mengumpulkan informasi terkait peredaran rokok ilegal. “Hal ini penting agar kita bisa mengetahui asal-usul rokok tersebut dan berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai Madiun untuk melakukan pencegahan lebih lanjut,” tambahnya.

Didik berharap kegiatan monitoring rokok ilegal ini dapat mengurangi peredaran rokok ilegal di Kabupaten Madiun, sehingga negara tidak dirugikan. “Ini merupakan salah satu tujuan penegakan hukum dalam program DBHCHT tahun 2024 dan tahun-tahun sebelumnya,” tegasnya.

Di sisi lain, Rudyta Nur Toyib, Pelaksana Pemeriksa Kantor Bea Cukai Madiun, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat puluhan bahkan ribuan merk baru rokok yang didaftarkan ke Bea Cukai, baik di Madiun maupun di wilayah lainnya. “Ini salah satunya karena mengikuti tren masyarakat yang cenderung memilih rasa, sehingga memberikan munculnya merk-merk baru untuk menyesuaikan pasar,” jelasnya.

Rudy juga menekankan upaya yang dilakukan Kantor Bea Cukai Madiun untuk menekan peredaran rokok ilegal, antara lain dengan melakukan sosialisasi tentang program DBHCHT dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai ciri-ciri rokok ilegal. “Hal ini penting, karena rokok ilegal seringkali mudah dikenali dari tidak adanya pita cukai, atau adanya pita cukai palsu,” tandasnya.

Ciri-ciri rokok ilegal yang perlu diketahui masyarakat, antara lain adalah tanpa dilekatkan pita cukai (polos), dilekatkan pita cukai palsu, pita cukai bukan peruntukannya, dan pita cukai bekas. (***)

*PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN 

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

Meski Kasus HFMD di Tuban Masih Nihil, Masyarakat Diminta Terapkan Perilaku Hidup Sehat

Published

on

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes P2KB Tuban, Syahrul Afifa Ratna Sari(Foto : dok, @tubankab.go.id)

Tuban, goindonesia.co – Kota Surabaya mencatat adanya 61 kasus penyakit tangan, kaki, dan mulut atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau yang sering disebut sebagai flu Singapura. Kasus penyakit tersebut terjadi pada Januari hingga April 2024.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Syahrul Afifa Ratna Sari mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan mengenai adanya kasus HFMD di wilayah Kabupaten Tuban.

Mengenai penyakit tersebut, Ratna menjelaskan, gejala dari penyakit ini hampir sama dengan covid-19 dengan penularan yang dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh manusia yang terinfeksi, seperti air liur, air ludah, tinja, dan cairan lepuh kulit.

“Di Tuban, hingga saat ini belum ada yang terinfeksi HFMD,” ujar Ratna kepada awak media, Jumat (03/05).

Meskipun tercatat belum adanya kasus, imbuhnya, masyarakat bisa melakukan upaya pencegahan dari penyakit ini dengan tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mengenakan masker dan menjaga kebersihan tangan dengan mencucinya secara teratur, seperti yang dilakukan selama pandemi covid-19.

Dikatakan dia, pengobatan untuk penyakit HFMD ini bersifat asimtomatik, yang merupakan kondisi ketika seseorang telah positif menderita suatu penyakit namun tidak menunjukkan gejala klinis apa pun.

“Kalau demam kita beri obat penurun panas, jadi apa yang dirasakan itu yang kami obati,” ujarnya.

Selain itu, Ratna menegaskan bahwa kesembuhan dari HFMD seringkali terjadi secara alami, sejalan dengan kekuatan sistem kekebalan tubuh individu yang terkena penyakit tersebut. Ini berarti bahwa proses pemulihan bisa bervariasi tergantung pada seberapa baik daya tahan tubuh penderita mampu melawan infeksi. (***)

*Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Tuban

Continue Reading

Kabupaten

Safari Syawalan Gubernur DIY Bersama Jajaran Pemkab Bantul dan Masyarakat

Published

on

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, melaksanakan syawalan bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Bantul di Pendopo Parasamya Bantul (Foto : @bantulkab.go.id)

Bantul, goindonesia.co – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, melaksanakan syawalan bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Bantul di Pendopo Parasamya Bantul pada Jumat (03/05/2024). Kegiatan syawalan ini merupakan agenda rutin setiap tahunnya yang dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota di wilayah DIY. Selain Gubernur DIY, hadir pula Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X, serta sejumlah pejabat Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.

Hadir dengan mengenakan batik berwarna biru kombinasi kuning, kedatangan Ngarso Dalem beserta rombongan disambut langsung oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih beserta istri, didampingi Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo beserta istri, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Bantul, Ketua dan Anggota DPRD Bantul, Pimpinan BUMD/BUMN, Kepala OPD, Camat, Lurah dan Ormas se-Kabupaten Bantul.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan jika safari syawalan kali ini menjadi lebih bermakna karena menjadi syawalan tatap muka pertama setelah pandemi covid-19. Ngarso Dalem berpesan, bahwa kemenangan Idul Fitri sejatinya adalah bagaimana kita bisa mengamalkan nilai-nilai kebaikan yang telah dilaksanakan selama bulan suci Ramadan

“Ramadan yang kita jalani bukan hanya ibadah yang memiliki spiritualitas, tetapi juga ritual keagamaan yang memiliki kepekaan sosial agar memiliki rasa empati kepada sesamanya. Momentum syawalan ini juga harus kita maknai juga sebagai momentum pemersatu lewat silaturahim, hakekatnya adalah adanya kelapangan dada untuk melepas rasa dendam, menciptakan suasana yang kondusif serta membangun sesuatu yang baik bagi agama, bangsa, dan negara,” tutur Sultan.

Sultan juga menyinggung terkait diterimanya Sumbu Filosofi Yogyakarta oleh UNESCO sebagai warisan dunia, dimana salah satu bagian dari Sumbu Filosofis Yogyakarta, yakni Panggung Krapyak terletak di Kabupaten Bantul.

Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, memberikan sambutan sekaligus membacakan ikrar syawalan. Beliau melaporkan bahwa pelaksanaan hari Idul Fitri di Kabupaten Bantul berjalan dengan lancar dan meriah.

“Tradisi silaturahmi dan mudik kembali berlangsung semarak ditengah masyarakat. Bantul sebagai salah satu Top Of Mind Pariwisata di DIY, selama musim libur lebaran mengalami peningkatan kunjungan wisata yang signifikan sehingga memberikan dampak positif terhadap pergerakan ekonomi masyarakat,” ucap Bupati.

Syawalan Gubernur DIY bersama Pemkab Bantul ini diakhiri dengan halal bi halal (berjabat tangan) seluruh jajaran Pemkab Bantul dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X. (***)

*Website Resmi Pemerintah Kabupaten Bantul

Continue Reading

Kabupaten

Guna Melestarikan Keanekaragaman Budaya, Wabup Furqanuddin Buka Secara Resmi Festival Ogoh-Ogoh Dan Festival Budaya

Published

on

Festival Ogoh-Ogoh dan Festival Budaya dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946, bertempat di Lapangan Desa Tirtasari, Kecamatan Toili secara resmi dibuka Wakil Bupati Banggai, Drs. H. Furqanuddin Masulili (Foto : @beranda.banggaikab.go.id)

Banggai, goindonesia.co – Wakil Bupati Banggai, Drs. H. Furqanuddin Masulili membuka secara resmi acara Festival Ogoh-Ogoh dan Festival Budaya dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946, bertempat di Lapangan Desa Tirtasari, Kecamatan Toili, pada Jumat (3/5/2024).

Festival ini menampilkan ragam kesenian dan budaya Bali, termasuk pertunjukan ogoh-ogoh yang merupakan simbol perburuan roh jahat. Ogoh-ogoh, patung raksasa yang dibuat dari bahan-bahan tradisional, menjadi daya tarik utama dalam acara ini. Selain itu, berbagai kegiatan seni dan budaya lainnya juga turut memeriahkan suasana perayaan.

Dalam sambutannya, Wabup Furqanuddin menyampaikan perayaan hari raya nyepi memiliki makna yang sangat penting bagi umat hindu.

“Karena dalam momen nyepi itulah, umat hindu menjalankan catur beratha penyepian sebagai bagian dari upaya pembersihan diri, bhuwana alit dan juga alam semesta atau bhuwana agung,” ujar Wabup Furqanuddin.

Lanjutnya, dengan menjalankan catur beratha penyepian, umat hindu menyambut tahun baru caka dengan semangat yang baru dengan jiwa yang damai, yang lebih harmonis sesuai dengan nilai-nilai tri hita karana.

“Olehnya itu, sangat diharapkan kepada masyarakat yang ada di Kecamatan Toili dan Toili Jaya agar dapat memberikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan ini,” tutur Wabup Furqanuddin.

Karena, lanjut Wabup Banggai, apabila pelaksanaan kegiatan ini dikemas dengan baik dan mendapat dukungan serta perhatian oleh seluruh lapisan masyarakat didaerah ini, maka akan memberikan dampak positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemukulan gong oleh Wakil Bupati Banggai Pertanda acara Festival Ogoh-Ogoh Dan Festival Budaya secara resmi dibuka dan dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis klaim BPJS Ketenagakerjaan oleh Wakil Bupati kepada nasabah yang meninggal.

Kehadiran Wakil Bupati dalam acara ini tidak hanya sebagai bentuk dukungan, tetapi juga sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Banggai dalam mempromosikan dan melestarikan keanekaragaman budaya yang ada di masyarakat. (***)

*Tim Liputan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banggai.

Continue Reading

Trending