Connect with us

Berita Kota

Masyarakat Mulai Bergerak Kelola Sampah, Sekda: Yuk Jangan Kendor

Published

on

Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna saat melakukan monitoring penanganan sampah di masa darurat sampah. (Dokumentasi : @www.bandung.go.id)

Bandung, goindonesia.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mengedukasi dan menyosialisasikan agar warga mengurangi produksi dan pengelolaan sampah di Kota Bandung.

Sekertaris Daerah Kota Bandung selaku Ketua Harian Satgas Penanganan Darurat Sampah, Ema Sumarna mengatakan komitmen pengurangan dan pengelolaan sampah mandiri telah hadir di berbagai lapisan masyarakat. 

“Saya sudah melihat pergerakan walaupun belum masif namun pergerakan sudah ada. RT dan RW komitmennya sudah kelihatan, seluruh stakeholder di kewilayahan kelurahan, kecamatan juga cukup bagus,” kata Ema, Kamis 12 Oktober 2023.

Saat ini jumlah Kawasan Bebas Sampah, kata Ema, terus bertambah menjadi 272 KBS. Ini akan terus diupayakan bertambah dengan berbagai program dan pendampingan yang dilakukan Pemkot Bandung.

“Mudah-mudahan bisa terukur ada volume sampah yang berkurang. Dan sampah juga hadir menghadirkan potensi ekonomi,” katanya.

Ema mengaku terus melakukan pemantauan perkembangan penanganan sampah di kewilayahan. Para camat dan lurah harus mampu menggerakkan seluruh stakeholder di kewilayahan untuk bersama menghadirkan kawasan bebas sampah yang baru.

Ema mengatakan, telah berkeliling ke 7 Kecamatan yakni Cicendo, Andir, Astanaanyar, Batununggal, Lengkong Cibeunying Kidul dan Cibeunying Kaler untuk melakukan monitoring penanganan sampah di masa darurat sampah.

“Saya terus bergerak memantau progres penanganan di kewilayahan bagaimana camat dan lurah menggerakkan stakeholder yang ada di sana ada LKK, LPM, RW RT Karang Taruna PKK semua harus bahu membahu,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi seluruh OPD di Kota Bandung yang telah menghadirkan perilaku pengurangan sampah di lingkungan perkantoran pemerintah.

“Termasuk saya ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran OPD untuk menghadirkan perilaku yang sama kita terus berkomitmen bahwa kita ingin menghadirkan peradaban terbarukan bahwa sampah selesai di diri kita tidak lagi dibuang ke TPS dan TPA,” ungkapnya.

Penanganan sampah mandiri pun telah dilakukan di beberapa hotel, pusat perbelanjaan, hotel, sekolah dan lingkungan rumah sakit.

Ema mengaku optimistis dengan komitmen dan konsistensi serta adanya kesadaran komunal dapat menghadirkan Kota Bandung sebagai Zero Waste City (Kota Bebas Sampah).

“Kita sama sama mencintai kota ini dengan menghadirkan kota bebas sampah dan itu bukan berat jika muncul kesadaran komunal, jangan sampai kendor. Sehingga sedikit demi sedikit persoalan kota ini bisa kita selesaikan,” ujarnya. (***)


*Diskominfo Kota Bandung

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita Kota

Pojok Integritas Inspektorat Yogya Bentuk Karakter Budaya Antikorupsi  

Published

on

Singgih dan Paulina menikmati nasi kucing dari warung kejujuran di Pojok Integritas Inspektorat Kota Yogyakarta.  (Foto : @warta.jogjakota.go.id)

Umbulharjo, goindonesia.co – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Inspektorat meluncurkan Pojok Integritas sebagai sarana aktualisasi nilai-nilai integritas dan budaya antikorupsi. Nilai-nilai itu coba ditanamkan melalui Pojok Integritas yang berfungsi sebagai warung kejujuran serta tempat diskusi dan konsultasi. Diharapkan keberadaan Pojok Integritas bisa membentuk karakter budaya antikorupsi Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya di Inspektorat Kota Yogyakarta.

Peluncuran Pojok Integritas ditandai dengan memotong pita oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo didampingi Inspektur Pemkot Yogyakarta, Fitri Paulina Andriani. Singgih juga berbelanja sejumlah jajanan kuliner seperti nasi kucing di warung kejujuran Pojok Integritas secara self service atau pelayanan mandiri. Mulai dari memilih jajanan sampai melakukan pembayaran.

“Pojok (Integritas) ini seperti warung kejujuran, di mana kejujuran kita akan diuji di sini,” kata Singgih saat peluncuran Pojok Integritas di Kantor Inspektorat Kota Yogyakarta, Jumat (3/5/2024).

Singgih menuturkan aktivitas di Pojok Integritas, tidak ada kasir dan tidak ada yang mengawasi. Namun ada kamera pemantau CCTV 24 jam yaitu malaikat dan Allah sehingga bisa menumbuhkan peringatan bahwa selalu diawasi. Meski demikian ada fenomena masyarakat yang tidak ada orang dan CCTV bisa berbuat curang. Tapi saat dipasang kamera CCTV tidak berani berbuat curang.

Singgih mengapresiasi adanya Pojok Integritas yang dibuat Inspektorat Kota Yogyakarta. Menurutnya Inspektorat tentu tidak luput dari godaan-godaan yang pasti akan terus mendekat. Untuk itu diperlukan nilai-nilai integritas seperti kejujuran perlu terus dilatih. Salah satunya melalui Pojok Integritas di Inspektorat Kota Yogyakarta

“Dengan hadirnya Pojok Integritas, saya kira ini menjadikan kita latihan dan memupuk terus integritas kita. Ini sangat related (terkait) dengan tugas harian panjenengan semua (Inspektorat). Karena saya yakin Inspektorat itu godaanya banyak, tapi saya yakin teman-teman di Pemkot Yogyakarta punya integritas yang sangat tinggi,” terang Singgih.

Lokasi Pojok Integritas berada di sudut belakang area Kantor Inspektorat Kota Yogyakarta. Warung kejujuran di Pojok Integritas itu memiliki konsep self service atau pelayanan mandiri. Setiap pembeli memilih produk yang dibeli dan mencatatnya lalu melakukan pembayaran sendiri dengan uang pas. Pembayaran bisa secara tunai dengan memasukan uang dalam kotak maupun nontunai dengan memindai QRIS.

“Pojok integritas dapat difungsikan sebagai warung atau kantin kejujuran sekaligus tempat diskusi, konsultasi bagi perangkat daerah atau unit kerja. Ini juga sebagai sarana penguatan, sosialisasi, internalisasi, publikasi budaya antikorupsi,” ucap Inspektur Pemkot Yogyakarta Fitri Paulina Andriani.

Dia menegaskan Pojok Integritas itu dalam rangka komitmen zona integritas di Inspektorat Kota Yogyakarta yang telah mencanangkan pembangunan zona integritas. Untuk itu perlu diupayakan pembentukan karakter budaya antikorupsi. Salah satunya dengan meluncurkan Pojok Integritas sebagai laboratorium untuk mengimplementasikan budaya antikorupsi di lingkungan Inspektorat Kota Yogyakarta.

Pihaknya berharap dalam Pojok Integritas terjadi penanaman 9 nilai integritas yang disingkat Jumat Bersepeda Kakak yaitu jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil dan kerja keras. “Harapan kami dengan adanya Pojok Integritas ini akan membentuk karakter budaya antikorupsi untuk ASN, khususnya di Inspektorat Kota Yogyakarta. Mudah-mudahan bisa kita tularkan pada ASN Pemkot Yogyakarta,” pungkasnya. (***)

*Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta 

Continue Reading

Berita Kota

Peringatan Hardiknas 2024 Kota Cimahi, Bersama Bergerak Lanjutkan Merdeka Belajar

Published

on

Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2024 mengambil tema “Bersama Bergerak Lanjutkan Merdeka Belajar.” Pemerintah Kota Cimahi (Foto : @cimahikota.go.id)

Cimahi, goindonesia.co – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Pemerintah Kota Cimahi menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tingkat Kota Cimahi Tahun 2024, Kamis (2/5/2024). Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2024 mengambil tema “Bersama Bergerak Lanjutkan Merdeka Belajar.”

Bertindak sebagai inspektur upacara yaitu PJ. Walikota Cimahi Dicky Saromi. Upacara turut dihadiri perwakilan siswa dan tenaga pengajar, Forkopimda, serta jajaran Pemkot Cimahi.

Dalam amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim yang dibacakan Dicky, peringatan Hardiknas 2024 menekankan keberlanjutan program Merdeka Belajar.

“Menjadi pemimpin dari gerakan merdeka belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia. Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran,” ujarnya.

Anak-anak indonesia kini berani bermimpi karena merdeka saat belajar di kelas, guru berani mencoba hal-hal baru untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Para siswa juga siap berkarya dan berkontribusi dimana ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. “Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi,” ungkapnya.

Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan merdeka belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh.

“Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan. Dengan penuh harapan, saya titipkan merdeka belajar kepada anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke depan,” tuturnya.

Dari sambutan Mendikbudristek, lanjut Dicky, pendidikan sebagai tonggak utama dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
“Di tengah dinamika perubahan zaman, tantangan dalam dunia pendidikan semakin kompleks.

Hardiknas adalah kesempatan untuk merayakan pencapaian dan menginspirasi untuk terus berinovasi dalam metode pembelajaran, teknologi, dan kurikulum untuk menjawab tuntutan zaman. Pendidikan akan terus melekat dalam kehidupan manusia dan prosesnya berlangsung sepanjang hayat demi peningkatan kualitas hidup dalam usaha menggapai kebahagiaan,” tandasnya. (***)

*Pemerintah Kota Cimahi

Continue Reading

Berita Kota

TPS3R Di Kota Tangerang Mampu Kurangi 2,7 Juta Kilogram Sampah Setiap Tahunnya

Published

on

Tempat Pengelolaan Sampah Reduse Reuse Recycle (TPS3R), yang kini ada di tujuh lokasi di Kota Tangerang (Foto : @www.tangerangkota.go.id)

Kota Tangerang, goindonesia.co – Pengurangan sampah mulai dari sumber merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Salah satunya, yang dilakukan di Kota Tangerang ialah memaksimalkan penerapan Tempat Pengelolaan Sampah Reduse Reuse Recycle (TPS3R), yang kini ada di tujuh lokasi di Kota Tangerang.

Diketahui, tujuh TPS3R tersebut ialah TPST Dongkal Kecamatan Cipondoh, TPST Bina Mandiri Kecamatan Periuk, TPST Nerogtog Kecamatan Pinang, TPST Karsa Mandiri Kecamatan Neglasari, TPST Sapu Pengki Kecamatan Cipondoh, TPST Widatama Kecamatan Karawaci, TPST Benua Kecamatan Karawaci.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Tihar Sopian menuturkan, TPS3R adalah tempat pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang dan pendauran ulang sampah pada skala kawasan atau komunal. Namun, dalam hal ini melibatkan masyarakat sekitar, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekitar yang berpenghasilan rendah.

“Tidak main-main efek dari TPS3R, DLH Kota Tangerang mencatat setiap tahunnya sekitar 2,7 juta kilogram sampah berhasil diolah oleh TPS3R yang juga olahan sedekah sampah dan bank sampah,” ungkap Tihar, Jumat (3/5/24).

Lanjut Tihar, hampir 60 persen sampah yang dikelola TPS3R juga berhasil menjadi kompos dan digunakan warga untuk penghijauan bahkan diperjualbelikan sehingga menjadi pendapatan. Tidak main-main, setiap TPS3R di Kota Tangerang sudah berpenghasilan cukup maksimal, untuk membayar pegawai, hingga peningkatan fasilitas lingkungan sekitar.

“Bahkan, banyak kisah TPS3R di Kota Tangerang menjadi wadah para warga menabung dari hasil sampah-sampah yang dikumpulkan,” katanya.

Oleh karenanya, kehadiran TPS3R diharapkan dapat membantu proses pengolahan sampah kawasan. Sehingga, sampah bisa didaur ulang dan mengurangi tumpukan sampah di tempat pemrosesan akhir.

“Jika kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah sudah baik, tentu nantinya volume sampah akan bisa berkurang, meski tidak seutuhnya karena tetap akan ada yang tersisa,” tutup Tihar. (***)

*Pemerintah Kota Tangerang

Continue Reading

Trending