Connect with us

Berita Kota

Terima Hibah Tanah dari Warga Rappocini dan Panakukkang, PJ Sekda Imbau Pergunakan Sebaik-Baiknya

Published

on

PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra menerima langsung hibah berupa tanah yang diberikan oleh Warga Kota Makassar (Foto : @makassarkota.go.id)

Makassar, goindonesia.co – PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra menerima langsung hibah berupa tanah yang diberikan oleh Warga Kota Makassar.

Penerimaan ini ditandai dengan penandatanganan serah terima surat hibah tanah dari pemilik ke Pemerintah Kota Makassar dan disaksikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanahan, Sri Sulistiawati, Kabag Hukum, Muh. Izhar Kurniawan, Camat dan Lurah serta tokoh masyarakat, di Ruang Kerja Sekda, Balaikota, Selasa (23/04/2024).

Lokasi tanah tersebut berada di Kelurahan Karunrung dan Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini dan satunya lagi berada di Kelurahan Paropo Kecamatan Panakukkang.

“Alhamdulillah, atas nama pemerintah Kota Makassar saya sampaikan banyak terima kasih karena adanya kerelaan dari pemilik tanah untuk mengibahkan tanahnya agar dijadikan aset fasum fasos yakin dan percaya ini akan menjadi amal jariyah sipemilik dan ini akan dipergunakan sebaik-baiknya agar bermanfaat bagi masyarakat,” ucap Firman.

Kata Firman, tanah hibah ini akan diperuntukkan sebagai jalur umum alternatif bagi warga yang sering terkena macet disekitaran area jalur Kampus UIN Alauddin.

Dimana, tanah hibah tersebut memiliki ukuran seluas 2.460 meter persegi.

“Tadi kita sudah mendengar bahwa ini sangat penting untuk menjadi salah satu alternatif jalan masyarakat karena daerah di sana kan hanya satu akses ketika terjadi demo, masyarakat pasti mencari alternatif jalan-jalan yang aman. Nah, sipemilik mengibahkan tanahnya untuk digunakan masyarakat,” ungkapnya.

Firman pun akan segera mengarahkan Dinas PU untuk mengecek kesiapan lalu menata area tanah tersebut agar segera dapat dilalui dan dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Sementara, untuk lokasi tanah di area Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakukkang pemilik lahan meminta untuk dijadikan fasilitas sosial.

Rencananya ke depan itu menjadi Posyandu tetapi bisa ditingkatkan menjadi khusus pusat pelayanan kesehatan terpadu.

“Bahkan tadi kami bincang-bincang dengan pak Camat itu cocok juga untuk pusat pelayanan bagi lansia,” tuturnya.

Hadirnya, pusat pelayanan terpadu ini diharapkan dapat mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Pada kesempatan ini pula Pemerintah Kota Makassar memberikan berupa piagam penghargaan kepada perwakilan pemilik tanah yang dengan suka rela mengibahkan tanahnya agar dapat diperuntukkan sebagai Fasum Fasos.

“Piagam penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih kami dari Pemkot Makassar kepada pihak keluarga. Semoga bisa bermanfaat dan menjadi amal jariyah bagi pemilik,” pungkas Firman. (***)

*Sumber: Humas Kominfo Makassar

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

Upaya Peningkatan Produksi Padi, Kementan RI Beri Bantuan Ratusan Alat Pompa Kepada Petani di Kuningan

Published

on

Pj Bupati Kuningan, Iip Hidajat menyerahkan bantuan Bantuan Pompanisasi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia secara simbolis kepada 10 kelompok tani (Foto : @kuningankab.go.id)

Kuningan, goindonesia.co – Sebanyak 123 Kelompok Tani di 76 Desa yang tersebar di 22 Kecamatan se-Kabupaten Kuningan menerima bantuan Pompanisasi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai upaya Peningkatan Produksi Nasional. Hal ini juga sebagai langkah antisipatif menghadapi musim kemarau dan el nino sehingga stok ketersediaan pangan, utamanya padi tetap terjaga.

Pj Bupati Kuningan, Iip Hidajat menyerahkan bantuan ini secara simbolis kepada 10 kelompok tani pada penyelenggaraan Apel pagi lingkup Pemerintah Kabupaten Kuningan, Senin (06/05/2024).

Melalui bantuan Pompanisasi ini, diharapkan mampu memberikan dampak yang positif terhadap perluasan areal tanam dan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) terhadap peningkatan  produktivitas.

“Poin penting dari bantuan pompanisasi ini yang harus diperhatikan adalah memastikan sumber air permukaan (sungai, waduk, embung, kolam dan lainnya) yang dapat di pompa, lokasi diprioritaskan pada sawah tadah hujan. Mohon agar pompa dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan dijaga, dilarang diperjualbelikan dan laporkan penggunaan secara berjenjang” Pinta Iip kepada penerima manfaat.

Iip menyebutkan, bahwa Kabupaten Kuningan memiliki lahan sawah tadah hujan yang dekat dengan sumber mata air seluas 3.816 hektar yang berpotensi untuk kegiatan pompanisasi.

“Potensi ini diharapkan dapat memberikan dampak terhadap  peningkatan produksi, sehingga mampu memenuhi kebutuhan atau ketersediaan pangan bagi  masyarakat kuningan bahkan dapat surplus pangan” Papar Iip.

Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan optimal, Kementerian Pertanian telah bekerja sama dengan TNI dan POLRI melalui penandatanganan kerja sama, yang ditindaklanjuti sampai tingkat Kabupaten/Kota secara serentak di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pendampingan dan pengawalan bersama-sama percepatan perluasan areal tanam dan pompanisasi.

“Dengan pendampingan ini diharapkan dapat mendorong dan memotivasi para petani untuk terus melakukan percepatan tanam. Dan paling penting adalah bagaimana pola pembinaan dan pendampingan dari para penyuluh sebagai garda terdepan mitra para petani sehingga penggunaan pompa ini berjalan efektif dan dapat mencapai target atau sasaran yang telah ditetapkan oleh kabupaten kuningan sehingga swasembada pangan” Kata Iip. (***)

*SITUS RESMI PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN.

Continue Reading

Kabupaten

Bupati Hadiri Dan Serahkan Piala Kejurkab Drum Band Gunungkidul 2024

Published

on

Penutupan Kejuaraan Drum Band PDBI Kabupaten Gunungkidul di Gedung Serbaguna Siyono (Foto : @jejak77.com)

Gunungkidul, goindonesia.co – PDBI Kabupaten Gunungkidul menggelar Kejuaraan Drum Band di Gedung Serbaguna Siyono, dengan jumlah 125 satuan dengan total 5500 Atlet dari tingkat TK – SD – SMP – SMA, berlangsung selama 4 hari sejak Kamis (2/5/2024).

Bahron Rosyid selaku Ketua PDBI Kabupaten Gunungkidul pun turut bangga, karena atlet Gunungkidul sampai mewakili DIY untuk lomba tingkat nasional, dan mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan penuh dari berbagai pihak,

“Drumband tidak sekedar olahraga tetapi sudah kita lihat sendiri, drumband menjadi olahraga yang sangat luar biasa,” katanya.

Ketua PDBI DIY, Sutarjaya juga mengapresiasi atas terselenggaranya kejurkab drumband PDBI Kabupaten Gunungkidul,

“Melihat banyak sekali potensi-potensi yang terlihat, rencana DIY akan memboyong wakil dari DIY dari Gunungkidul, dan meminta untuk tetap semangat dan dukung terus untuk berkembang,” ucapnya.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta pun juga mendorong kepada para wali peserta serta pihak-pihak terkait untuk terus mendorong dan mendukung potensi saat ini,

“Memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk putra putri bapak ibu yang turut mengikuti kejuaraan ini, saya ikut bangga,”

Sunaryanta juga berharap, dengan mengikuti kejuaraan seperti ini kedepan putra putri generasi penerus bangsa dapat menjadi pemimpin di negeri ini,

Menutup Kejurkab tahun ini, TK Al Mujahidin keluar sebagai Juara Umum dan piala pemenang diserahkan secara langsung oleh Bupati Gunungkidul, Minggu (5/5/2024).

Hadir dalam acara Kepala Dinas Pendidikan Nunuk Setyowati, dan Kepala Dinas Kebudayaan Agus Mantara serta Ketua KONI Gunungkidul Irfan Ratnadi. (***)

*Pemkab Gunungkidul

Continue Reading

Kabupaten

Diskusi Film Dan Pemutaran Film Pendek Indonesia Di Garut Perkuat Ekosistem Budaya Dan Ekonomi Kreatif

Published

on

Acara Diskusi Film dan Pemutaran Film Pendek Indonesia, yang digelar Kemendikbudristek RI, di Hotel Harmoni, Jalan Raya Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler (Foto : @www.garutkab.go.id)

Garut, goindonesia.co – Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, menyoroti dampak positif film terhadap pariwisata suatu daerah. Dia menggambarkan bagaimana film “Ada Apa Dengan Cinta 2” mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke lokasi syuting di Yogyakarta, membuktikan bahwa film tidak hanya sekadar hiburan tetapi juga pemacu ekonomi lokal.

“Banyak penonton film tersebut yang penasaran dengan tempat-tempat yang ditayangkan sehingga berkunjung langsung ke tempat-tempat itu,” kata Ferdiansyah dalam keynote speech-nya di Acara Diskusi Film dan Pemutaran Film Pendek Indonesia, yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), di Hotel Harmoni, Jalan Raya Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Minggu (5/52024).

Lain halnya dengan Prita Gita – produser dan sutradara terkenal, ia menegaskan bahwa film tentang budaya tidak harus terpaku pada pakaian adat, melainkan juga bisa mengangkat keunikan alam dan bahasa daerah.

“Namun dengan tidak latah menggunakan gue-lo, tetapi pakai bahasa daerah, film yang menampilkan alam-alam khas daerah kita masing-masing,” tegas sutradara yang pernah menyabet penghargaan Piala Citra Festival Film Indonesia.

Prita mengajak para peserta untuk selalu mau berkolaborasi dengan komunitas film lainnya, demi mewujudkan sebuah karya yang luar biasa di dunia perfilman.

Kepala Koordinator Kelompok Kerja dan Arsip, Nujul Kristanto, mengekspresikan harapannya akan lahirnya generasi baru dari Garut yang dapat mengukir prestasi dalam perfilman nasional. Dia percaya bahwa acara seperti ini dapat menjadi langkah awal menuju kesuksesan bagi bakat-bakat muda Garut di industri perfilman.

“Mudah-mudahan dengan adanya acara seperti ini, dapat menghasilkan generasi baru di dunia film indonesia  yang dapat melanjutkan kesuksesan yang telah dicapai oleh para tokoh-tokoh sineas nasional saat ini,” katanya.

Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Mia Herlina, mengungkapkan pentingnya kesempatan ini bagi peserta untuk menyerap ilmu dan berkolaborasi demi kemajuan industri perfilman lokal

“Sehingga ke depannya industri kreatif perfilman di Garut dapat semakin maju dan dapat meningkatkan perekonomian serta membangun ekosistem budaya di Garut” ucap Mia.

Puncak acara ditandai dengan pemutaran dua film pendek karya sineas muda Jawa Barat yang berhasil menarik perhatian ratusan peserta dari kalangan muda Garut yang hadir, dengan alur cerita menarik menampilkan dialog dalam bahasa Sunda, bahkan tidak sedikit dari peserta yang hanyut terbawa emosi ke dalam cerita film ini.

Keberhasilan acara ini diharapkan dapat menginspirasi dan memperkuat industri perfilman serta ekosistem budaya di Garut. (***)

*Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut

Continue Reading

Trending