Connect with us

Berita

Kasad Serahkan Pompa Hydrant, Pipa dan Lampu Solar Cell ke Kodam XVII/Cenderawasih

Published

on

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyerahkan bantuan berupa enam pompa hydrant, 20 roll pipa HDPE dan 20 unit lampu solar cell kepada Kodam XVII/Cenderawasih di Makodam XVII/Cenderawasih pada Senin (9/1/2023).   

Jayapura, goindonesia.co : Wujud perhatian pimpinan agar pelaksanaan tugas satuan jajaran berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman menyerahkan bantuan berupa 6 pompa hydrant, 20 roll pipa HDPE dan 20 unit lampu solar cell kepada Kodam XVII/Cenderawasih.

Penyerahan bantuan Kasad yang diterima langsung oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhamad Saleh Mustafa ini, merupakan rangkaian kegiatan pada acara pengarahan Panglima TNI dan Kapolri kepada seluruh prajurit TNI Polri di wilayah Papua di Makodam XVII/Cenderawasih. Senin, (9/1/2023).

(Foto : Dispenad)

Dalam pengarahan yang diikuti oleh 600 personel TNI Polri tersebut, juga diberikan penghargaan kepada personel TNI Polri yang tergabung dalam Operasi Damai Cartenz oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. dan Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.

Baik Panglima TNI maupun Kapolri saat pengarahannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas sinergi, dedikasi serta kerja keras seluruh prajurit TNI Polri untuk menjaga agar merah putih tetap berkibar di Papua.

(Foto : Dispenad)

Keduanya juga menekankan agar prajurit TNI Polri untuk tetap meningkatkan dan memperkokoh sinergi antara TNI, Polri dan komponen bangsa lainnya dalam membantu pemerintah melaksanakan program pembangunan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Papua, serta dalam menjaga kondisi yang tetap kondusif di wilayah Papua.

Usai pengarahan di Makodam XVII/Cenderawasih, Panglima TNI dan Kapolri yang didampingi Kasad, Kasau dan Kasal selanjutnya mendatangi Brigif 20/Ima Jaya Keramo Kostrad untuk bertatap muka dan memberikan pengarahan kepada prajurit TNI Polri di wilayah Timika, Papua Tengah. (***)

(Dispenad)



Berita

Menaker Halal Bihalal dengan Pekerja Migran di Malaysia

Published

on

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah melakukan Halal Bihalal dengan para Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya serta tokoh-tokoh komunitas pekerja migran yang ada di Malaysia (Foto : @kemnaker.go.id)

Selangor, goindonesia.co – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah melakukan Halal Bihalal dengan para Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya serta tokoh-tokoh komunitas pekerja migran yang ada di Malaysia, Minggu (28/4/2024) di Selangor, Malaysia.

Menaker dalam sambutannya menegaskan komitmen negara dalam memberikan pelindungan kepada pekerja migran dan keluarganya, baik melalui regulasi maupun program-program.

“Kami tidak henti-hentinya menyampaikan bahwa negara memiliki komitmen yang kuat dalam memberikan pelindungan kepada teman-teman pekerja migran dan keluarganya. Oleh sebab itu, kami berharap kepada para stakeholder, teman-teman pekerja migran dan keluarganya yang hadir untuk saling sinergi dan bekerja sama agar tercipta suasana yang kondusif,” ucap Menaker.

Komitmen dalam memberikan pelindungan melalui regulasi, misalnya, Kementerian Ketenagakerjaan menerbitkan Permenaker Nomor 4/2023 tentang Jaminan Sosial Pekerja Migran Indonesia, di mana melalui regulasi tersebut negara hadir memberikan pelindungan baik sebelum, selama, dan setelah bekerja.

Sementara pelindungan melalui program, Kementerian Ketenagakerjaan membangun desmigratif yang hingga kini telah dibangun di 503 daerah kantong pekerja migran, program Tenaga Kerja Mandiri (TKM), dan sejumlah program pelatihan. 

“Kami berharap berbagai program yang diberikan ini memberikan manfaat untuk teman-teman pekerja migran dan keluarganya,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa dalam kunjungan kerjanya di Malaysia ini, ia sudah bertemu dengan Menteri Sumber Malaysia dan menyampaikan beberapa poin penting yang perlu diulas dan dapat ditindaklanjuti dalam kerja sama yang ada. (***)

*Biro Humas Kemnaker

Continue Reading

Berita

Sekjen ESDM Dorong PEM Akamigas Kembangkan Program Konversi Motor Listrik

Published

on

Acara One Day with Experts dengan narasumber Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, yang diadakan oleh Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas) (Foto : @www.esdm.go.id)

Blora, goindonesia.co – Pemerintah Indonesia terus mendorong transisi energi menuju energi yang bersih dan berkelanjutan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik. Dalam rangka mendukung program tersebut, Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas) menggelar acara One Day with Experts dengan narasumber Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana.

Dalam paparannya, Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa gaya hidup masyarakat kini mulai bergeser ke arah penggunaan energi listrik. Hal ini terlihat dari meningkatnya permintaan kendaraan listrik, peralatan rumah tangga bertenaga listrik, dan penggunaan energi listrik untuk sektor industri. Dadan menekankan pula pentingnya pengembangan infrastruktur energi terbarukan untuk mendukung transisi energi ini.

“Di sini pasti ada bengkel atau lab-nya kan? Nah kita coba dorong di sini untuk konversi dari motor biasa ke motor listrik,” ujar Dadan di depan mahasiswa dan dosen PEM Akamigas, Cepu, Blora, Sabtu (27/4).

Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa motor listrik memiliki banyak sekali kelebihan dibandingkan motor berbahan bakar fosil. Salah satunya motor listrik lebih hemat energi dan ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas buang. Selain itu, motor listrik juga lebih murah dalam hal biaya operasi dan perawatan.

“Motor listrik dapat menghemat hingga 60% lebih dari sisi emisinya dibandingkan motor berbahan bakar bensin. Hal ini menunjukkan bahwa motor listrik memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam upaya penanggulangan perubahan iklim,” terangnya.

Pemerintah sendiri menargetkan pada tahun 2024 ini konversi sebanyak 150.000 unit motor yang berfokus pada motor roda dua yang digunakan masyarakat luas. Selain itu, pemerintah juga memberikan subsidi sebesar Rp10 juta per unit motor yang dikonversi yang diberikan langsung kepada bengkel konversi yang ditunjuk oleh pemerintah.

Di sisi lain, Dadan juga mengakui bahwa masih terdapat beberapa tantangan dalam implementasi kendaraan listrik di Indonesia, seperti keterbatasan infrastruktur pengisian daya dan harga yang masih tergolong tinggi.

“Pemerintah terus berupaya untuk mengatasi tantangan ini dengan membangun infrastruktur pengisian daya dan memberikan berbagai insentif untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik,” tutupnya. (***)

*Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Continue Reading

Berita

Terapkan Konsep Pariwisata Berkelanjutan, Jatiluwih di Bali Siap Terima Kunjungan Delegasi World Water Forum

Published

on

Desa wisata Jatiluwih di Bali terpilih sebagai destinasi wisata yang akan dikunjungi oleh delegasi World Water Forum ke-10, forum air internasional terbesar di dunia yang akan diselenggarakan pada 18 – 25 Mei 2024. (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Bali, goindonesia.co – Desa wisata Jatiluwih di Bali terpilih sebagai destinasi wisata yang akan dikunjungi oleh delegasi World Water Forum ke-10, forum air internasional terbesar di dunia yang akan diselenggarakan pada 18 – 25 Mei 2024.

World Water Forum ke-10 ini akan menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperkenalkan keragaman budaya dan pariwisata, khususnya Bali kepada dunia, dan juga bagaimana Indonesia menjaga dan merawat sumber daya alam sebagai bagian dari budaya dan juga sumber kehidupan.

Jatiluwih telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada 2012. Desa ini merupakan representasi dari pengembangan pariwisata Indonesia di masa depan, yaitu pariwisata yang berbasis keberlanjutan lingkungan (sustainable tourism).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat ditemui di Bali, Sabtu (27/4/2024), mengatakan bahwa Kemenparekraf/Baparekraf akan terus mendukung upaya-upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan di Jatiluwih.

“Kami sangat mendukung upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan di Jatiluwih karena hal tersebut sejalan dengan kebijakan di Kemenparekraf yang beralih dari quantity tourism ke quality tourism,” kata Sandiaga.

Terkenal dengan sistem subaknya, Desa Jatiluwih menghasilkan padi sebagai komoditas utama hasil pertaniannya. Menurut sumber lokal, beras merah yang dihasilkan di wilayah Jatiluwih merupakan beras merah yang terbaik di wilayah Bali. 

Subak sendiri merupakan organisasi tradisional yang mengatur sistem irigasi yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali.

Uniknya, selain dijual, masyarakat lokal juga mengolah beras merah tersebut menjadi teh yang bermanfaat bagi kesehatan di antaranya membantu menurunkan berat badan, menjaga keseimbangan gula darah, menurunkan kolesterol, dan sebagai sumber anti oksidan. Teh beras ini telah diproduksi secara komersil dan dipasarkan di wilayah Bali.

Ke depan, pengelolaan persawahan di Jatiluwih akan diarahkan ke konsep organic farm, dimana 100 persen pupuk yang digunakan merupakan pupuk alami, misalnya seperti kotoran sapi milik penduduk lokal. Hal tersebut diharapkan semakin menambah manfaat ekonomi yang diterima oleh masyarakat setempat, serta menjadi contoh penerapan sustainable tourism karena lebih ramah lingkungan.

Hal ini juga merupakan suatu bentuk implementasi dari community-based tourism, yang melibatkan masyarakat setempat untuk saling bekerja sama dalam pengembangan pariwisata.

Ketua DTW desa wisata Jatiluwih, Ketut Purna Jhon, menyampaikan bahwa Jatiluwih merupakan destinasi wisata yang dimiliki oleh personal. Hal ini karena daya tarik utamanya adalah persawahan yang dimiliki oleh banyak petani setempat. 

“Jadi, kami berusaha untuk merangkul petani-petani setempat untuk bersama-sama mendukung program besar ini karena pengembangan pariwisata di Jatiluwih ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Perlu keterlibatan banyak pihak, terutama petani setempat, untuk akhirnya nanti menggerakkan ekonomi lokal,” kata Purna.

Pihaknya terus mendorong masyarakat untuk turut menjaga kelestarian alam agar sumber mata air di sana tetap terjaga kelestarian dan kebersihannya, salah satunya dengan menjaga kelestarian hutan setempat.

Desa wisata Jatiluwih memiliki beberapa aktivitas untuk ditawarkan kepada wisatawan, di antaranya trekking sambil menikmati keindahan rice terrace atau teras ring, bersepeda, demo masak, serta berkunjung ke perkebunan kopi, alpukat, dan durian.

Menurut Purna, dalam rangka menyambut delegasi World Water Forum, nantinya desa wisata Jatiluwih akan dihias dengan banyak penjor. Selain itu, para delegasi juga akan disambut dengan tari tradisional Bali, yaitu Tari Rejang, yang diiringi dengan musik tumbuk lesung.

“Jika memungkinkan, kami juga akan menyuguhkan Jaje Laklak kepada delegasi World Water Forum. Jaje Laklak ini mirip seperti kue serabi, tetapi dibuat dengan bahan dari beras merah,” katanya.

Selain berkunjung ke Jatiluwih, delegasi World Water Forum juga akan diajak untuk melakukan prosesi melukat, yang merupakan salah satu tradisi atau upacara yang biasa dilakukan oleh umat Hindu, khususnya di Bali. 

Melukat dimaksudkan untuk menyucikan jiwa dari hal-hal tidak baik dengan menggunakan media air yang bersumber dari mata air. Istilah melukat sendiri datang dari kata ‘Sulukat’, yang mana ‘Su’ artinya baik, serta ‘lukat’ artinya ‘penyucian’. Jadi, secara sederhana, melukat dapat diartikan sebagai penyucian yang baik.

Pada dasarnya, melukat bertujuan untuk menyegarkan pikiran. Hal ini berkaitan dengan proses melukat yang dominan dilakukan di bagian area kepala. 

Selama proses melukat, para pengikut upacara melukat akan diguyurkan air suci yang diharapkan dapat membuat hati merasa lebih tenang dan menyegarkan jiwa. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Trending