Connect with us

Berita

BMKG Sebut Gempa M 5,8 yang Guncang Bali Tak Berpotensi Timbulkan Tsunami

Published

on

Ilustrasi Gempa (Liputan6.com/Abdillah)

Jakarta, goindonesia.co : Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang Bali. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa yang terjadi pukul 15.36 WIB tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. 

“Gempa ini tidak berpotensi TSUNAMI,” info BMKG dalam siaran tertulisnya, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Menurut dia, pusat gempa tersebut berada di kedalaman 124 kilometer. 

“74 km Tenggara KUTASELATAN-BALI87 km Tenggara DENPASAR-BALI93 km Tenggara KLUNGKUNG-BALI95 km Tenggara GIANYAR-BALI1036 km Tenggara JAKARTA-INDONESIA,” tulis BMKG.

Sementara itu, dalam situasi gempa, ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa:

– Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

– Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

– Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

– Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

– Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

– Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

– Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

– Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

– Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Gempa

– Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

– Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

– Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

– Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

– Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran. 

Setelah Gempa

 Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

– Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

– Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

– Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

– Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

– Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

– Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.  (***

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Kemenperin Tempa Pelaku IKM Alas Kaki Semakin Berinovasi

Published

on

Kegiatan pendampingan teknologi bagi IKM alas kaki yang dilaksanakan pada tanggal 22-26 April 2024 di Kabupaten Lombok Timur (Foto : @www.kemenperin.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Industri alas kaki nasional, khususnya skala kecil dan menengah, semakin tumbuh dan berkembang. Ini terlihat dari bermunculannya berbagai jenama (brand) lokal yang memiliki kualitas dan desain bagus sehingga mampu bersaing dengan produk impor.

“Pertumbuhan industri ini tentunya perlu terus didorong di berbagai wilayah di Indonesia. Apalagi, industri kecil dan menengah (IKM) sektor alas kaki punya potensi pasar dalam dan luar negeri yang sangat besar,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita di Jakarta, Selasa (30/4).

Dirjen IKMA menegaskan, pihaknya terus berkomitmen untuk berperan pada penguatan ekosistem industri alas kaki melalui pengembangan kreativitas dan kemitraan, salah satunya melalui melalui Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di bawah Direktorat Jenderal IKMA. “Oleh karena itu, perlu langkah sinergi di antara para pemangku kepentingan sehingga dampak positif yang akan dirasakan semakin tersebar dan meluas,” tuturnya.

Guna memacu pengembangan IKM alas kaki sekaligus mendukung kampanye Bangga Buatan Indonesia Tahun 2024 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), BPIPI telah sukses menyelanggarakan pendampingan teknologi bagi IKM alas kaki yang dilaksanakan pada tanggal 22-26 April 2024 di Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan pendampingan ini diikuti sebanyak 16 peserta yang merupakan para IKM dari berbagai wilayah di Provinsi NTB seperti Kota Bima, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Barat.

Reni mengungkapkan, pendampingan tahun ini merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian kebutuhan IKM yang dilakukan oleh BPIPI pada tahun 2023. “Penilaian kebutuhan tersebut dilakukan kepada beberapa IKM binaan untuk mendapatkan informasi faktual di lapangan dengan tujuan materi yang diberikan saat pendampingan sesuai dengan kebutuhan para IKM, serta disesuaikan dengan perkembangan komoditas sektor industri alas kaki,” paparnya.

Reni juga menyampaikan bahwa program pendampingan yang dilakukan membutuhkan dukungan dan pembinaan dari Pemerintah Daerah Provinsi NTB sebagai pendamping daerah yang memahami kondisi, kebutuhan, serta potensi yang ada di daerahnya. Pengembangan yang dilakukan juga membutuhkan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak seperti pemilik jenama, desainer, akademisi, marketplace hingga peran sektor industri pariwisata di NTB sebagai salah satu destinasi wisatawan lokal dan mancanegara.

“Saya berharap kolaborasi antara pemerintah daerah dengan BPIPI akan memberikan dampak yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat industri setempat khususnya melalui komoditas industri alas kaki yang potensi pasarnya sangat besar, dan NTB dapat menghasilkan IKM alas kaki yang memiliki kualitas brand dan desain yang mampu bersaing,” jelasnya.

Berdasarkan data World Footwear, Indonesia merupakan konsumen produk alas kaki terbesar kelima di dunia dengan jumlah konsumsi mencapai 702 juta pasang produk alas kaki pada tahun 2022 atau berkontribusi 3,2 persen dari total konsumsi produk alas kaki dunia.

Indonesia juga merupakan eksportir terbesar ketiga di dunia dengan jumlah produk alas kaki yang dikapalkan pada tahun 2022 sebanyak 535 juta pasang alas kaki atau memiliki andil sebesar 3,5 persen dari total ekspor alas kaki dunia.

“Kami optimistis pelaku IKM alas kaki nasional dapat memanfaatkan potensi pasar yang besar tersebut dengan terus menempa diri dalam mengembangkan bisnis yang penuh inovasi dan berkelanjutan,” ujar Reni.

Pada kegiatan pendampingan di Lombok Timur, Kepala BPIPI Syukur Idayati memberikan materi kepada para peserta, terkait teknik desain pola, pemotongan, penjahitan,  assembling  dan finisihing. “Tentunya materi tersebut memiliki materi turunan yang lebih komprehensif dan mampu dipraktikkan oleh para pelaku IKM agar dapat melakukan pengembangan produk dengan baik dan sesuai dengan perkembangan tren pasar,” tuturnya.

Ke depannya, diharapkan BPIPI dapat berperan sebagai fasilitator kepada para komunitas kreatif lokal dengan berbagai program penguatan wirausaha industri bagi komoditas alas kaki. “Melalui kolaborasi-kolaborasi baru tersebut akan dapat mewujudkan ekosistem industri alas kaki yang mandiri dan lebih kuat,” pungkas Ida. (***)

*Tim Pengelola Website Kemenperin

Continue Reading

Berita

Komodo Travel Mart Kembali Digelar Juni 2024 Setelah Lima Tahun Absen

Published

on

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (29/4/2024). (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Komodo Travel Mart sebuah forum yang mempertemukan buyer  dan seller di bidang pariwisata untuk destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo akan digelar pada 6 hingga 9 Juni 2024 di Labuan Bajo setelah sebelumnya sempat terhenti sejak tahun 2018. 

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (29/4/2024), mengatakan kegiatan ini akan menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo, Flores, dan seluruh Nusa Tenggara Timur pada umumnya.  

“Penyelenggaraan Komodo Travel Mart ke-5 ini akan sangat membantu dalam pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas, juga mengembangkan pariwisata Flores dan NTT secara keseluruhan,” kata Nia Niscaya. 

Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Fransiskus Xaverius Teguh, mengatakan kegiatan ini merupakan gagasan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo dan NTT secara keseluruhan. 

Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa Labuan Bajo sangat layak untuk dikunjungi dan menjadi top of mind dari kegiatan wisata di Indonesia maupun secara global. 

“Kita berharap dengan potensi yang dimiliki seperti budaya, wild life, taman nasional, mendorong pergerakan wisatawan di Labuan Bajo Flores menjadi lebih luas,” kata Frans.  

Komodo Travel Mart 2024 rencananya akan diikuti 150 buyer dari berbagai negara yang menjadi pasar wisatawan ke Labuan Bajo. Mulai dari Singapura, Kuala Lumpur, Malaysia, Australia, dan lainnya. Sementara untuk seller akan hadir 100 tour operator dari berbagai daerah di NTT. 

“Kurang lebih ada 100 seller yang hadir untuk mengikuti table top meeting dan forum bisnis, sekaligus kita juga mengendorse berbagai produk ekonomi kreatif,” ujar Frans. 

Ketua Panitia Komodo Travel Mart V, Oyan Kristian, mengatakan dalam satu dekade terakhir pertumbuhan sektor pariwisata di Labuan Bajo telah melampaui pertumbuhan ekonomi di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur secara keseluruhan. Labuan Bajo juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Indonesia timur bagian selatan pada umumnya. 

“Pertumbuhan ekonomi ini dipicu dengan adanya sektor pariwisata yang menjadi sumber daya alam baru yang berkelanjutan,” kata Oyan.

Ia berharap kegiatan ini akan dapat memperluas pasar wisatawan yang datang ke Labuan Bajo.  (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Berita

Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Garut, Dwikorita Ingatkan Potensi Bencana Longsor

Published

on

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat meninjau Desa Sukawangi, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut (Foto : @www.bmkg.go.id)

Garut, goindonesia.co – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meninjau Desa Sukawangi, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Desa tersebut merupakan salah satu lokasi terdampak akibat gempabumi M6,2 Garut, Sabtu (27/4) lalu.

Dalam kunjungannya, Dwikorita mengecek langsung kondisi lereng tanah dan batuan di sekitar pemukiman. Hasil peninjauan memperlihatkan bahwa desa yang berada di ketinggian 1.200 Mdpl tersebut mengalami retakan dan dikhawatirkan mengakibatkan bencana longsor atau bencana susulan setelah gempabumi.

“Kami melihat apa yang dikhawatirkan terjadi. Ada gejala lereng lengkung curam yang merupakan tanda-tanda di masa lalu pernah terjadi longsor atau runtuhan batuan bisa diakibatkan gempabumi maupun hujan–atau gempa yang disusul dengan hujan,” kata Dwikorita.

Dalam upaya mitigasi pasca gempa, BMKG bergerak cepat melacak kemungkinan adanya gejala baru yang mengindikasikan potensi longsor. Meskipun saat ini belum ditemukan tanda-tanda baru, adanya potensi retakan yang masih bergerak menunjukkan bahwa situasi belum sepenuhnya aman, sehingga langkah-langkah mitigasi yang tepat perlu diambil.

Dwikorita menekankan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat terutama saat terjadi hujan. Warga yang tinggal di dekat lereng diminta untuk mengungsi sementara saat hujan deras terjadi untuk menghindari potensi bahaya longsor. Langkah-langkah ini dilakukan untuk memastikan keselamatan warga dan mencegah terjadinya korban jiwa atau kerugian material.

“Kami sampaikan juga ke camat dan BPBD, kalau hujannya sedang hingga lebat dimohon untuk warga yang tinggal di dekat lereng untuk menyingkir sementara atau mengungsi, lalu setelah hujan reda dan diperiksa tidak ada gejala longsor maka bisa kembali lagi,” ujarnya.

Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari bangunan yang sudah mengalami kerusakan. Informasi hasil pengecekan dan rekomendasi mitigasi telah disampaikan kepada pihak terkait seperti camat, lurah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut.

Selanjutnya BMKG akan melakukan langkah lanjutan sesuai dengan arahan dan koordinasi dengan pihak terkait guna memastikan keselamatan dan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana pasca gempa di wilayah tersebut. Semua pihak diharapkan untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk yang telah diberikan untuk mengurangi risiko terhadap potensi bencana. (***)

*Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Continue Reading

Trending