Connect with us

Berita

AS Hikam: Panglima TNI Hendaknya Fokus Pikirkan Kesejahteraan Prajurit Ketimbang Pencitraan

Published

on

Foto : Istimewa

Jakarta, goindonesia.co – Pengamat Politik President University, Muhammad A.S. Hikam, meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa lebih fokus memperhatikan tentang kesejahteraan prajurit ketimbang pencitraan. Sebab, TNI merupakan garda terdepan dalam menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia.

“Kita berpikir logis besarnya Indonesia, pentingnya pertahanan Indonesia, ya kembali pada jati diri TNI, yang menjadi bagian pertahanan, pembela negara yang menyatu dengan rakyat. Satu dengan rakyat itu artinya mereka care dengan apa yang terjadi di tempat prajutit di bawah-bawah, bukan sibuk pencitraan,” ujar Hikam saat dihubungi, Selasa (4/10/2022).

Menurutnya, adalah tidak baik jika pimpinan TNI terjebak pada godan viralisme, meskipun perkembangan teknologi super canggih.

Memperjuangkan kesejahteraan prajurit lebih utama ketimbang membangun pencitraan. 

“Kalau kita lihat kondisi dunia sekarang ini sangat dipengaruhi apa yang disebut digital media, sosial media, medsos sehingga seseorang itu, terutama yang berada di puncak pimpinan mereka tidak lagi menyukai atau tertarik dengan subtansi. Tapi, mereka lebih tertarik kepada viralitas, mereka menjadi viral. Itu artinya mereka ini terjebak pada godaan viralisme, sehingga mereka lupa kepada rakyat itu. Apakah mereka mempunyai perilaku yang mengena di hati prajurit,” tandasnya.

Hikam kemudian meminta Jenderal Andika meneladani dan menjadikan mantan Panglima TNI Muhammad Jusuf Amir sebagai inspirasi. Sebab, lanjut Hikam, selama menjadi orang nomor satu di lingkungan TNI, M Jusuf terus mempedulikan nasib kesejahteraan TNI. Bahkan hal remeh-temeh pun, M Jusuf tanyakan kepada prajurit. 

“Contohnya almarhum M Jusuf. M Jusuf kalau ke daerah, yang ditanyakan ‘kamu sudah punya pacar belum, kamu sudah beristri belum, keluargamu (sejahtera) belum’. Sampai segitunya,” tambah Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi era Presiden Gus Dur ini.

M Jusuf, disampaikan Hikam, tidak akan tertarik pada pencitraan meskipun pada saat itu teknologi super canggih seperti saat ini. 

“Beliau tidak tertarik viralisme. Waktu itu memang belum ada viralisme seperti sekarang. Tapi, kalaupun ada begitu, pak Jusuf tidak akan tertarik (pencitraan). Beliau lebih mempedulikan bagaimana prajurit-prajurit kesejahteraannya,” tegasnya.

Hikam berharap Jenderal Andika memprioritaskan kesejahteraan prajurit. Jangan sampai ada prajurit yang kelaparan dan kekurangan gizi karena mereka menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan Indonesia.

“Jangan hanya insidentil, hanya ketahuan media baru mereka bergerak. Sebab, menjaga keamanan dan pertahanan itu 24 jam dalam sehari,” harap tokoh politik Nahdlatul Ulama (NU) itu. (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Perkuat Peran Majelis Taklim, Kemenag Gandeng Kemenko PMK, BAZNAS, dan Lembaga Filantropi Islam

Published

on

Pokja Majelis Taklim (Foto : @www.kemenag.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kemenag menjajaki kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), hingga Lembaga Filantropi Islam untuk memberdayakan Kelompok Kerja (Pokja) Majelis Taklim.

Direktur Penerangan Agama Islam (Penais), Ahmad Zayadi mengatakan, Majelis Taklim memiliki peran strategis untuk mendukung suksesnya pelaksanaan program pemerintah.

“Lebih dari 97.000 ribu jumlah Majelis Taklim terdata di Kemenag dari seluruh Indonesia. Atas dasar itulah Kemenag mengukuhkan Pokja Majelis Taklim pada Desember 2023 masa bakti 2023-2024, sebagai upaya akselerasi pemberdayaan Majelis Taklim,” papar Zayadi pada acara Kolaborasi Pokja Majelis Taklim dengan Lintas Sektor, di Jakarta, Kamis (25/4/24).

Zayadi berharap, pertemuan itu bisa memperkuat koordinasi dan sinergi antara program kementerian/lembaga dengan Pokja Majelis Taklim.

“Kami berharap, Kemenko PMK, BAZNAS, hingga Lembaga Filantropi Islam yang hadir pada kesempatan ini, bersama-sama melakukan pendampingan terhadap Majelis Taklim, terutama terkait meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan keterlibatan dalam isu-isu literasi sosial keagamaan,” ungkapnya.

Zayadi mengatakan, selain peningkatan literasi keberagamaan umat Islam, aktivitas Majelis Taklim bisa diperluas pada peningkatan kualitas keluarga, baik dari aspek ekonomi, kesehatan, pencegahan stunting, literasi zakat dan wakaf, hingga soal lingkungan hidup.

“Keberadaan ibu-ibu di Majelis Taklim menjadi energi positif, karena menggunakan pendekatan yang fleksibel. Hampir semua kebijakan pemerintah yang disinergikan dengan Majelis Taklim tidak ada resistensi dari masyarakat, kalau pun terjadi perbedaan pendapat, Majelis Taklim bisa memberi pendekatan dan penjelasan yang baik,” ungkapnya.

Pendekatan fleksibel itu, kata Zayadi, sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu satuan pendidikan nonformal.

Secara operasional, peran Majelis Taklim juga terinci dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 29 Tahun 2019 tentang Majelis Taklim. Pada Pasal 3 misalnya, diatur Majelis Taklim menyelenggarakan fungsi pendidikan berbasis pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan ekonomi umat, dan pencerahan umat dan kontrol sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sementara pada Pasal 4, disebutkan bahwa di antara tujuan Majelis Taklim adalah memperkokoh nasionalisme, kesatuan, dan ketahanan bangsa.

“Regulasi ini menjadi pijakan Kemenag dan pemerintah pada umumnya untuk mengoptimalkan peran Majelis Taklim dalam berbagai program. Kami (Kemenag) juga berkomitmen untuk terus membersamai dan memberi dukungan agar Majelis Taklim di seluruh Indonesia bisa berdaya,” tandasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Dewi Norma Utami (Kemenko PMK), Pimpinan BAZNAS Achmad Sudrajat, Ketua Pokja Majelis Taklim Nasional Sururin, dan Pengurus Pusat Pokja Majelis Taklim. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading

Berita

Ketum MUI Berkunjung ke Kantor LPPOM

Published

on

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), K.H. M. Anwar Iskandar (Foto : @mui.or.id)

Bogor, goindonesia.co – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengunjungi Kantor LPPOM MUI pada 24 April 2024 di Global Halal Centre, Bogor. Kunjungan ini dalam rangka mengenal lebih dekat peran dan fungsi LPPOM sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) serta Laboratorium LPPOM MUI. 

KH M. Anwar Iskandar menyebutkan bahwa keterlibatan seseorang dalam proses sertifikasi halal sebuah produk menjadi keberkahan yang luar biasa karena dapat menjadi ladang amal jariah seseorang. Oleh karena itu, Kiai Anwar Iskandar mengingatkan insan LPPOM agar senantiasa bekerja dengan penuh profesionalitas dan kredibilitas tinggi, sehingga mampu memberikan ketenteraman bagi umat.

“Pada Oktober 2024, sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH), diberlakukan wajib halal bagi seluruh produk yang beredar di Indonesia. Ini menjadi tugas yang berat. Kehadiran LPPOM sangat berpengaruh terhadap suksesnya implementasi regulasi yang ada. Semoga LPPOM diberikan kejayaan oleh Allah Swt.,” ungkap Kiai Anwar Iskandar.

Pada kesempatan ini juga, Kiai mengucapkan selamat atas diperolehnya sertifikat akreditasi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dengan nomor REG RI LH A-1U11000020693124. Ini menjadi pemantik semangat baru bagi LPPOM untuk terus meningkatkan layanannya.

Direktur Utama LPPOM, Muti Arintawati, mengatakankan bahwa kunjungan Ketua Umum MUI ini merupakan sebuah kehormatan bagi LPPOM. Sebagai LPH, LPPOM senantiasa mengembangkan program dan layanannya agar terus mampu memberikan yang terbaik bagi pelaku usaha, khususnya di Indonesia, di berbagai skala bisnis. 

“Merupakan sebuah kehormatan yang luar biasa Kiai Anwar Iskandar berkenan untuk mampir ke kantor kami. Tentu ini menjadi pacuan semangat kami untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan industri halal Indonesia. Ini juga menjadi pengingat kami agar senantiasa meluruskan niat, sehingga apa yang kami lakukan dapat sesuai dengan tujuan awal dibentuknya LPPOM, yakni memberikan kententeraman bagi umat,” jelas Muti Arintawati.

Ketersebaran LPPOM di 34 provinsi di Indonesia serta lebih dari 1.000 auditor halal menjadi upaya LPPOM untuk memudahkan pelaku usaha dalam melakukan sertifikasi halal. 

LPPOM sebagai LPH pertama di Indonesia terbuka pada berbagai pihak dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk kolaborasi demi mendorong kemajuan industri halal di Indonesia. Lebih dari 50.000 pelaku usaha sudah disertifikasi halal melalui LPPOM. Jika usaha Anda belum termasuk salah satunya, Anda dapat melakukan sertifikasi halal melalui LPH LPPOM. Daftarkan usaha Anda segera pada link berikut ini : https://halalmui.org/pemeriksaan-kehalalan-produk/ . (***)

*MUI – Majelis Ulama Indonesia

Continue Reading

Berita

Badan Geologi: Gempa M6,2 Barat Daya Garut Tidak Picu Tsunam dan Likuifaksi

Published

on

Peta lokasi gempa bumi dengan magnitudo M6,2 pada kedalaman 70 km Barat Daya Garut pada hari Sabtu, tanggal 27 April 2024, pukul 23:29:47 WIB (Foto : @www.esdm.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo M6,2 pada kedalaman 70 km Barat Daya Garut pada hari Sabtu, tanggal 27 April 2024, pukul 23:29:47 WIB. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)memperkirakan meski berpusat di laut namun tidak berpotensi memicu terjadinya gelombang tsunami dan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) baik berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah maupun likuefaksi.

“BMKG kemarin menginformasikan telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo M6,2 dikedalaman 70 km Barat Daya Garut. Gempa berpusat di Samudera Hindia pada koordinat 107,26 BT dan 8,42 LS, berjarak sekitar 151,7 km barat daya Kota Garut, Provinsi Jawa Barat,”ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid. Sabtu (28/4).

Lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada kedalaman menengah sehingga guncangan terasa pada daerah cukup luas di Jawa Barat. “Morfologi wilayah pesisir Jawa Barat selatan umumnya berupa dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal pada bagian utara,”lanjut Wafid.

Mengenai penyebab gempa, Wafid menerangkan, berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman/ subduksi atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik.

“Menurut catatan Badan Geologi, sumber gempa bumi intraslab di Jawa Barat Selatan ini telah beberapa kali mengakibatkan terjadinya bencana, yaitu tahun 1979, 2007, 2017, 2022, dan 2023,”terang Wafid.

Badan Geologi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan/ informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, meski kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

“Oleh karena wilayah di daerah pesisir Jawa Barat Selatan tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural. Bangunan di daerah Jawa Barat Selatan harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan dengan dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi,” pungkas Wafid. (***)

*Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Continue Reading

Trending