Connect with us

Berita

Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia

Published

on

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima kedatangan perwakilan tim Red Sparks yakni Kepala Pelatih Ko Hee-jin serta perwakilan empat pemain Han Song-yi, Yeum Hye-seon, Park Eun-jin, Park Hye-min dan Megawati Hangestri Pertiwi di Ruang Kerjanya lantai 10 Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (17/4) siang. (Foto:herry/kemenpora.go.id)

Jakarta, goindonesia.co : Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima kedatangan perwakilan tim Red Sparks yakni Kepala Pelatih Ko Hee-jin serta perwakilan empat pemain Han Song-yi, Yeum Hye-seon, Park Eun-jin, Park Hye-min dan Megawati Hangestri Pertiwi di Ruang Kerjanya lantai 10 Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (17/4) siang. 

“Selamat datang Red Sparks di Kemenpora, kami sangat senang akhirnya tim voli Red Sparks hadir di Indonesia dan juga membawa pulang Megawati ‘Megatron’ Hangestri Pertiwi yang sudah bergabung dengan Jakarta BIN,” kata Menpora Dito didampingi Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Surono dan Plt Direktur LPDUK Kemenpora Ferdinand Tangkudung.

Dalam suasana hangat ini, Menpora Dito juga berharap selama berada di Jakarta untuk melakoni Fun Volley Ball dengan Indonesia All-Star, 20 April mendatang, Red Sparks bisa menikmati suasana di Jakarta dan sekitarnya.

“Kami harap selama disini tim Red Sparks senang, apalagi menginapnya di Hotel Mulia yang merupakan hotel terbaik di Jakarta, gymnya, kolam renangnya dan makannya juga enak-enak,” tutur Menpora Dito.

Menurut Menpora Dito, tim yang berbasis di Daejeon, Korea Selatan ini akan menambah cinta masyarakat voli tanah air. Ia berharap olahraga dan industri bola voli Indonesia akan semakin maju.

“Jadi, kehadiran Red Sparks ini menambah rasa cinta masyarakat voli dan masyarakat Indonesia kepada Korsel. Saya yakin ini akan berdampak baik. Karena ada  Megawati dan semoga voli Indonesia semakin semangat lagi,” tambahnya.

“Terima kasih untuk Red Sparks yang sudah membuat dampak yang besar dan jadinya voli Indonesia makin hebat lagi dan semoga timnas voli putri semakin baik,” imbuh Menpora Dito.

Pelatih Kepala Red Sparks Hee Jin Ko, menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat Menpora Dito dan jajarannya. Ia berharap kedepan olahraga dan industri bola voli Indonesia akan semakin maju.

“Terima kasih telah mengundang kami ke Indonesia serta sambutan hangat ini. Semoga dari kesempatan ini voli Indonesia akan semakin berkembang dan semoga voli nanti (Fun Volley Ball) ramai dan menarik,” kata Hee Jin. 

Turut hadir, Staf Khusus Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati, Staf Khusus Hukum dan Kepatuhan Tata Kelola Alvin Saptamandra serta Dewan Pengawas LPDUK Ferry Kono. (***)

*Kementerian Pemuda dan Olahraga RI

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

TNI Turunkan 12.000 Personel Mengamankan World Water Forum ke-10

Published

on

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) berbincang saat rapat koordinasi panitia nasional penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (20/4/2024). (Foto : ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU,@kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) menurunkan sebanyak 12.000 personel gabungan dari Angkatan Darat (AD), (Angkatan Udara) AU, dan Angkatan Laut (AL) untuk mengamankan penyelenggaraan World Water Forum ke-10, pada 18–25 Mei 2024 di Bali.

“Mereka bertugas untuk melakukan pengamanan hingga penanganan kesehatan di sana,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar, di Jakarta, Senin (29/4/2024).

Personel TNI mulai melakukan pengamanan di lokasi sejak satu minggu sebelum acara berlangsung. Hal itu dikatakan Gumilar agar mereka bisa melakukan pengawasan dan pemetaan lokasi yang harus dijaga dengan ketat. 

Personel TNI tidak hanya berjaga di darat saja, melainkan juga di wilayah udara dan laut di sekitar Pulau Dewata. “KRI kita kerahkan di selat Bali dan selat Lombok ya,” ucap dia.

Tidak hanya fokus pada pengaman, pihak TNI juga akan menyediakan beberapa armada pesawat untuk melakukan evakuasi jika terjadi bencana alam saat rangkaian kegiatan berlangsung.

“Untuk persiapan kalau ada evakuasi bencana alam atau erupsi Gunung Agung kita siapkan pesawat untuk evakuasi juga di sana,” kata dia.

Tenaga kesehatan pun turut disediakan pihak TNI untuk mengantisipasi adanya korban jiwa dari bencana alam yang terjadi di Bali.

Dengan upaya pengawasan yang ketat itu, dia berharap kegiatan World Water Forum ke-10 di Bali bisa berjalan lancar dan aman.

World Water Forum merupakan forum internasional yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di sektor sumber daya air, mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, hingga pelaku usaha.

World Water Forum ke-10 mengusung tema “Air untuk Kesejahteraan Bersama” dan akan membahas beberapa subtema, yakni ketahanan dan kesejahteraan air; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air; pembiayaan air berkelanjutan, dan pengetahuan dan inovasi. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Berita

Kemenperin Tempa Pelaku IKM Alas Kaki Semakin Berinovasi

Published

on

Kegiatan pendampingan teknologi bagi IKM alas kaki yang dilaksanakan pada tanggal 22-26 April 2024 di Kabupaten Lombok Timur (Foto : @www.kemenperin.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Industri alas kaki nasional, khususnya skala kecil dan menengah, semakin tumbuh dan berkembang. Ini terlihat dari bermunculannya berbagai jenama (brand) lokal yang memiliki kualitas dan desain bagus sehingga mampu bersaing dengan produk impor.

“Pertumbuhan industri ini tentunya perlu terus didorong di berbagai wilayah di Indonesia. Apalagi, industri kecil dan menengah (IKM) sektor alas kaki punya potensi pasar dalam dan luar negeri yang sangat besar,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita di Jakarta, Selasa (30/4).

Dirjen IKMA menegaskan, pihaknya terus berkomitmen untuk berperan pada penguatan ekosistem industri alas kaki melalui pengembangan kreativitas dan kemitraan, salah satunya melalui melalui Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di bawah Direktorat Jenderal IKMA. “Oleh karena itu, perlu langkah sinergi di antara para pemangku kepentingan sehingga dampak positif yang akan dirasakan semakin tersebar dan meluas,” tuturnya.

Guna memacu pengembangan IKM alas kaki sekaligus mendukung kampanye Bangga Buatan Indonesia Tahun 2024 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), BPIPI telah sukses menyelanggarakan pendampingan teknologi bagi IKM alas kaki yang dilaksanakan pada tanggal 22-26 April 2024 di Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan pendampingan ini diikuti sebanyak 16 peserta yang merupakan para IKM dari berbagai wilayah di Provinsi NTB seperti Kota Bima, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Barat.

Reni mengungkapkan, pendampingan tahun ini merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian kebutuhan IKM yang dilakukan oleh BPIPI pada tahun 2023. “Penilaian kebutuhan tersebut dilakukan kepada beberapa IKM binaan untuk mendapatkan informasi faktual di lapangan dengan tujuan materi yang diberikan saat pendampingan sesuai dengan kebutuhan para IKM, serta disesuaikan dengan perkembangan komoditas sektor industri alas kaki,” paparnya.

Reni juga menyampaikan bahwa program pendampingan yang dilakukan membutuhkan dukungan dan pembinaan dari Pemerintah Daerah Provinsi NTB sebagai pendamping daerah yang memahami kondisi, kebutuhan, serta potensi yang ada di daerahnya. Pengembangan yang dilakukan juga membutuhkan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak seperti pemilik jenama, desainer, akademisi, marketplace hingga peran sektor industri pariwisata di NTB sebagai salah satu destinasi wisatawan lokal dan mancanegara.

“Saya berharap kolaborasi antara pemerintah daerah dengan BPIPI akan memberikan dampak yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat industri setempat khususnya melalui komoditas industri alas kaki yang potensi pasarnya sangat besar, dan NTB dapat menghasilkan IKM alas kaki yang memiliki kualitas brand dan desain yang mampu bersaing,” jelasnya.

Berdasarkan data World Footwear, Indonesia merupakan konsumen produk alas kaki terbesar kelima di dunia dengan jumlah konsumsi mencapai 702 juta pasang produk alas kaki pada tahun 2022 atau berkontribusi 3,2 persen dari total konsumsi produk alas kaki dunia.

Indonesia juga merupakan eksportir terbesar ketiga di dunia dengan jumlah produk alas kaki yang dikapalkan pada tahun 2022 sebanyak 535 juta pasang alas kaki atau memiliki andil sebesar 3,5 persen dari total ekspor alas kaki dunia.

“Kami optimistis pelaku IKM alas kaki nasional dapat memanfaatkan potensi pasar yang besar tersebut dengan terus menempa diri dalam mengembangkan bisnis yang penuh inovasi dan berkelanjutan,” ujar Reni.

Pada kegiatan pendampingan di Lombok Timur, Kepala BPIPI Syukur Idayati memberikan materi kepada para peserta, terkait teknik desain pola, pemotongan, penjahitan,  assembling  dan finisihing. “Tentunya materi tersebut memiliki materi turunan yang lebih komprehensif dan mampu dipraktikkan oleh para pelaku IKM agar dapat melakukan pengembangan produk dengan baik dan sesuai dengan perkembangan tren pasar,” tuturnya.

Ke depannya, diharapkan BPIPI dapat berperan sebagai fasilitator kepada para komunitas kreatif lokal dengan berbagai program penguatan wirausaha industri bagi komoditas alas kaki. “Melalui kolaborasi-kolaborasi baru tersebut akan dapat mewujudkan ekosistem industri alas kaki yang mandiri dan lebih kuat,” pungkas Ida. (***)

*Tim Pengelola Website Kemenperin

Continue Reading

Berita

Komodo Travel Mart Kembali Digelar Juni 2024 Setelah Lima Tahun Absen

Published

on

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (29/4/2024). (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Komodo Travel Mart sebuah forum yang mempertemukan buyer  dan seller di bidang pariwisata untuk destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo akan digelar pada 6 hingga 9 Juni 2024 di Labuan Bajo setelah sebelumnya sempat terhenti sejak tahun 2018. 

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (29/4/2024), mengatakan kegiatan ini akan menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo, Flores, dan seluruh Nusa Tenggara Timur pada umumnya.  

“Penyelenggaraan Komodo Travel Mart ke-5 ini akan sangat membantu dalam pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas, juga mengembangkan pariwisata Flores dan NTT secara keseluruhan,” kata Nia Niscaya. 

Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Fransiskus Xaverius Teguh, mengatakan kegiatan ini merupakan gagasan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo dan NTT secara keseluruhan. 

Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa Labuan Bajo sangat layak untuk dikunjungi dan menjadi top of mind dari kegiatan wisata di Indonesia maupun secara global. 

“Kita berharap dengan potensi yang dimiliki seperti budaya, wild life, taman nasional, mendorong pergerakan wisatawan di Labuan Bajo Flores menjadi lebih luas,” kata Frans.  

Komodo Travel Mart 2024 rencananya akan diikuti 150 buyer dari berbagai negara yang menjadi pasar wisatawan ke Labuan Bajo. Mulai dari Singapura, Kuala Lumpur, Malaysia, Australia, dan lainnya. Sementara untuk seller akan hadir 100 tour operator dari berbagai daerah di NTT. 

“Kurang lebih ada 100 seller yang hadir untuk mengikuti table top meeting dan forum bisnis, sekaligus kita juga mengendorse berbagai produk ekonomi kreatif,” ujar Frans. 

Ketua Panitia Komodo Travel Mart V, Oyan Kristian, mengatakan dalam satu dekade terakhir pertumbuhan sektor pariwisata di Labuan Bajo telah melampaui pertumbuhan ekonomi di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur secara keseluruhan. Labuan Bajo juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Indonesia timur bagian selatan pada umumnya. 

“Pertumbuhan ekonomi ini dipicu dengan adanya sektor pariwisata yang menjadi sumber daya alam baru yang berkelanjutan,” kata Oyan.

Ia berharap kegiatan ini akan dapat memperluas pasar wisatawan yang datang ke Labuan Bajo.  (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Trending