Connect with us

Internasional

Mahendra Siregar: Indonesia Sukses Menyelenggarakan Global Tourism Forum, Kini Punya standar Hybrid Dunia

Published

on

Photo : Wakil Menteri Luar Negeri , Mahendra Siregar di Event Global Tourism Forum (Istimewa)

Event Global Tourism Forum – Leaders Summit Asia 2021 menghadirkan 49 pembicara internasional dan 22 pembicara dari Indonesia. Acara yang berlangsung di Hotel Raffles, Jakarta 15-16 September secara hybrid memiliki banyak sesi. Berikut laporan pertama. 

Jakarta, goindonesia.co : Wakil Menteri Luar Negri Mahendra Siregar menyatakan puas atas kesuksesan penyelenggaraan Global Tourism Forum ( GTF) dari World Tourusm Forum Institute ( WTFI).

Selain  pertama kalinya berlangsung di kawasan Asia, pemilihan RI sebagai tuan rumah perhelatan akbar di Hotel Raffles, Jakarta pada 15-16 September 2021 ini jadi sangat straregis dan penting karena bukan lagi sekedar event hybrid.

” Indonesia sukses untuk pertama kalinya melaksanakan event hybrid secara standar internasional, menghubungkan satu benua dengan benua yang lain secara bersamaan sehingga kita jadi memiliki standar atau pembanding untuk penyelenggaraan event berikutnya di tengah pandemi COVID-19 ini,” kata Mahendra Siregar.

Semua kegiatan berjalan lancar sehingga menjadi sinyal kuat untuk hidup dengan tekhnologi di era New Normal. Industri pariwisata harus mengadopsi, mengimplementasikan standar hybrid yang dibutuhkan. Oleh karena itu GTF bukan sekedar event, kata Wakil Menteri Luar Negri RI ini.

Di dunia internasional terutama di Asean, Indonesia selalu jadi terdepan dalam mempromosikan sejumlah pembaruan maupun penyesuaian di era New Normal termasuk dalam hal travel corridor, travel bubble dan inisiatif lainnya.

” Kami selalu mendukung Asean untuk menyiapkan diri, menyesuaikan dan memperbaiki terhadap perkembangan yang ada karena dengan begitu kita selalu menjaga daya tahan kita menghadapi pandemi COVID-19 yang belum berakhir,” tandasnya.

Menurut dia, menjadi tuan rumah Global Tourism Forum dimana sebagian pembicara dan peserta hadir secara langsung maupun online merupakan bagian dari persiapan diri untuk menjadi tuan rumah kegiatan MICE yang lebih besar seperti Indonesia akan memegang Presidensi G20 dimulai pada 1 Desember 2021 sampai dengan 30 November 2022.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menerima mandat langsung Presidensi pada KTT G20 atau G20 Leader Summit di Roma Italia pada 30-31 Oktober mendatang.

” Pada penutupan President WTFI Bulut Bagci juga mengatakan akan membuat GTF kembali di Indonesia sambut presidensi RI di G-20 tahun depan dengan menyelenggarakannya kemungkinan di Bali “

Kita tunggu saja dari WTFI detilnya bagaimana. tentunya GTF Bali tidak mengulang hal sama di Jakarta. Harus ada lompatan besar untuk event nya tahun depan, pesan Mahendra.

Chairman of Indonesia Tourism Forum (ITF), Sapta Nirwandar, mengatakan kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman menjadi dasar terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Annual Meeting Global Tourism Forum (GTF) 2021. 

 “Kita harap event ini bisa menghidupkan MICE meski hybrid. MICE ini penting karena dampak ekonominya cukup besar . Mudah-mudahan ini juga menjadi komitmen bangkitkan pariwisata Indonesia,” ujar Sapta. 

 Bulut Bagci, President of World Tourism Forum Institute (WTFI) saat pembukaan dan penutupan acara berulang kali mengatakan Indonesia adalah tujuan wisata kelas satu dengan kehangatan orang, nilai-nilai budaya dan perilaku alami.

Event ini menempatkan pariwisata pada agenda para pemimpin dunia dan untuk memastikan investasi asing langsung di negara-negara yang menjadi tuanbrumah.

Dalam acara ini, ada sesi bergengsi tentang topik tren baru tentang investasi asing langsung, investasi berkelanjutan, efek covid-19, dan solusi menjadi transformasi dan kebijakan gender.

World Tourism Forum Institute  ( WTFI) telah memilih Presuden Joko Widodo sebagai pemimpin pariwisata 2021 karena komitmennya yang tinggi pada pengembangan pariwisata Indonesia. 

“WTFI percaya bahwa untuk mencapai pariwisata di suatu negara penting untuk mendapatkan dukungan penuh dari para pemimpin. Tahun depan pada tahun 2022, WTFI akan membawa ribuan orang secara fisik untuk kembali menggelar acara di Indonesia ( Bali) untuk menunjukkan keramahan Indonesia kepada dunia.

Ministers Talk 

Setelah pembukaan resmi oleh Wakil Presiden Maruf Amin, Menparekraf Sandiaga Uno pimpin sesi Minister Talk bahas Reopening Asean Tourism Destination for International Tourist.

 Singapura diwakili oleh Alvin Tan Menteri Perdagangan dan Industri,  Dr Thong Korn Menteri Pariwisata Kamboja, Nguyen Van Hung Menteri Seni, Olahraga dan Pariwisata Vietnam

 Hadir juga secara online Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand Phiphat Ratchakiyprakarn serta Menteri Sumber Daya Utama dan Pariwisata Brunei Darussalam Dato Seri Setia Awang Haji Ali Bin Apong.

 Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno usulkan pada World Tourism Forum Institute  bergandengan tangan dengan negara-negara anggota ASEAN untuk membuat program dan kegiatan yang dapat mempercepat pemulihan pariwisata di wilayah ini. 

 “Indonesia siap dan berharap untuk memiliki kerja sama lebih lanjut. Mari berbagi update tentang protokol kesehatan dan keselamatan, percepatan vaksinasi  termasuk prosedur perjalanan sehingga kita dapat memiliki pemahaman yang sama atau pengakuan tentang apa yang sebenarnya terjadi,” kata Sandi

 Dato Lim Jock Hoi, Secretary-General of Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) asal Brunei pada kesempatan yang sama mengatakan menjelaskan mengenai tahapan perencanaan penyembuhan sektor pariwisata.

Tiga fokus rencana utama untuk pemulihan yaitu :

1. membantu pertimbangan penentuan prioritas dalam proses pengambilan keputusan

2. memberikan hasil untuk menyegarkan kembali para komunitas bisnis dan karyawan di sektor pariwisata dan fokus pada era new normal pariwisata untuk menjangkau sumber target pasar baru dan mengkonsolidasikan fondasi yang berkelanjutan yang bertujuan untuk fase pembukaan kembali destinasi wisata.

3. berfokus pada mempromosikan asosiasi jangka panjang dan regenerasi sambil mengikuti tren baru juga berbagai tantangan yang muncul untuk memulihkan destinasi pariwisata ASEAN.

Pemerintah & swasta dan pers

Bagaimana RI bertahan untuk menjadi lebih kuat di masa pandemi disampaikan Rizky Handayani Mustafa selaku Deputi Bidang Produk Pariwisata, MICE dan Event Kemenparekraf.

Pemerintah dan swasta sepakat DNA kreatif dan demografi RI merupakan bonus besar bagi pariwisata Indonesia untuk tetap bertahan. 

Pandemi ini telah merangsang tren baru untuk pariwisata seperti wisata berbasis alam dan pengalaman.  Pemerintah juga turut ambil bagian dalam masa pemulihan ini. 

Teuku Faizasyah selaku Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengatakan sekain menggenjot vaksin, pemerintah berupaya menurunkan harga pengujian agar proses penelusuran dan pengobatan bisa lebih cepat.

“Upaya tersebut dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan wisatawan asing sehingga mereka akan mengunjungi kami lagi di masa depan,”

Sedangkan Hariyadi Sukamdani selaku Vice President Sahid Group dan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menambahkan, dengan protokol kesehatan yang ketat kita bisa lebih kuat dan berkembang lebih baik karena di era baru ini yang dibutuhkan wisatawan adalah rasa aman saat bepergian.  

Kementerian Teknologi Informasi dan PT Telkom telah meluncurkan aplikasi “Peduli Lindungi”, aplikasi ini cukup efektif untuk menyinkronkan semua data pengujian COVID 19, data Vaksin dan Obat,” ujarnya.

 Budijanto Tirtawisata selaku CEO Panorama Sentrawisata mengatakan  perlunya memiliki visi dan pemahaman yang sama agar bisa gesit. dalam hadapi perkembangan pandemi.

Pariwisata harus memiliki nilai yang bermakna dan universal, dan kita dapat menyediakannya dengan kemauan untuk meningkatkan dan menciptakan peluang. 

“Apa yang dapat kita simpulkan dari pembicaraan ini adalah bahwa pandemi membuat kita berkembang seperti halnya pariwisata.  Sektor ini harus tangguh  dan Indonesia siap untuk itu, “kata Budi.

Pers juga miliki peranan penting dalam pengembangan pariwisara karena itu sesi ini diisi oleh Jeannette Ceja, Pembawa Acara TV, Jurnalis Perjalanan & Penasihat Perjalanan, AS serta Claudia Tapardel, PhD, Jurnalis & Pembawa Acara TV DCNews, Rumania.

Keduanya menyoroti pemerintah yang harus memiliki standar tingkat aturan internasional, harus ada pengujian gratis untuk memastikan semua orang sehat dan mereka dapat menikmati perjalanan.

alam forum ini, misalnya adalah  kebijakan mengeluarkan sertifikat hijau.  Sertifikat ini juga dikenal sebagai sertifikat hijau digital atau izin hijau.

Sertifikat COVID Digital memungkinkan warga negara Uni Eropa untuk bergerak dengan aman di dalam Uni Eropa selama pandemi COVID-19. 

Hal ini sangat membantu bagi para traveller yang ingin berkeliling.  Dengan green pass mudah untuk masuk museum, hiburan budaya dll. Dia juga menyebutkan bahwa.

Pembicara tamu lainnya adalah Ismail Urtug, Vice President Responsible for Transformation, Innovation & Strong Digital.kebangkitan industri pariwisata global dapat diwujudkan dengan mengoptimalkan perjalanan domestik terlebih dahulu.

 “Pemerintah harus melonggarkan gerakan pembatasan nasional untuk mendorong pertumbuhan pariwisata dalam negeri,”

Selain itu, ia membagikan strategi Parlemen Eropa dalam menyesuaikan pendekatan keberlanjutan dalam industri pariwisatanya melalui program yang disebut “Smart Mobility”. 

Mobilitas pintar adalah strategi berkelanjutan yang mendukung dengan memanfaatkan digitalisasi dan otomatisasi untuk mencapai konektivitas yang mulus, aman, dan efisien. Ismail mengklaim bahwa Smart Mobility telah berhasil mengurangi emisi CO2.

Nilai Ekowisata dalam COVID-19

Pandemi COVID-19 berdampak pada sektor pariwisata dunia, khususnya ekowisata. Beberapa isu penting muncul dalam hal sumber daya yang berkelanjutan dan banyak faktor lainnya.

Sesi ini  menampilkan Fergus Maclaren, Kepala Pariwisata MACC-DUFF, Kanada, Odelia Ntiamoah, CEO Kamar Industri Pariwisata, Ghana dan Alexandros Thanos, Kepala Sektor Pariwisata, Wilayah Makedonia Tengah, Yunani

Moderatornya adalah Dr. Valasia Iakovoglou, Direktur Sektor Ekowisata dari UNESCO Chair Con-E-Ect di International Hellenic University (IHU), Yunani.

Pandemi COVID-19 berdampak pada sektor pariwisata dunia, khususnya ekowisata. Beberapa isu penting muncul dalam hal sumber daya yang berkelanjutan dan banyak faktor lainnya.

Alexandros Thanos mendukung pemerintah untuk membangun infrastruktur, melindungi sumber daya alam, dan mendidik masyarakat untuk mengetahui lebih banyak tentang masalah di kawasan wisata. 

Selain itu, pemerintah berperan penting dalam merancang program dan pengembangan berkelanjutan untuk masa depan ekowisata.

Odelia Ntiamoah berbicara tentang tantangan dalam memulihkan ekowisata di Ghana. Hal ini sangat tergantung pada peran masyarakat lokal di sana.

Namun, penggundulan hutan dan penambangan liar masih menjadi isu utama yang terjadi. Elemen kunci untuk mempertahankan daya tarik ekowisata adalah penanaman pohon oleh tingkat pemula dan juga tingkat korporat.

Manajemen jangka panjang semacam ini akan menghasilkan hasil yang terbaik. “Kita juga harus mendukung masyarakat secara pendidikan dan juga finansial untuk memberikan mereka “rasa memiliki” untuk melindungi hutan dan lingkungan sekitar. Sehingga akan lebih menarik minat masyarakat untuk melakukan wisata lokal.

Fergus Maclaren menyebutkan Kanada memiliki banyak taman nasional yang menarik untuk dinikmati wisatawan lokal dan internasional. Dia fokus pada pasar pariwisata yang besar di Kanada. 

Pemerintah juga memberikan stimulus untuk mendukung kawasan ekowisata. “Kami dulu memiliki pengunjung yang besar, tetapi sekarang kami berfikir dan menyesuaikan kembali untuk memulihkan sektor pariwisata,”

Menurut dia, pendekatan lingkungan dan budaya adalah elemen kunci untuk menyelamatkan ekowisata. Sebagai penutup, moderator meminta para pembicara untuk mengajukan pertanyaan: Bagaimana mengukur perlindungan terhadap lingkungan alam? Bagaimana dengan melibatkan masyarakat adat dalam ekowisata?.

Dampak pandemi & masa depan pariwisata.

Dorji Dhradhul, Director General of Tourism Council of Bhutan, Mariana Oleskive, Chairperson of State Agency for Tourism Development of Ukraine dan Kairat Sadvakassov, Vice Chairman of the Board of Kazakh Tourism membahas masa depan pariwisata dipandu oleh  Neslihan Gundes, Global Partnership Director of WTFI.

 Menurut Dorji Dhradhulu,  di masa pandemi ini karena harus mementingkan keselamatan dan kesehatan bagi wisatawan maka penting  memikirkan kembali kebijakan, model, dan strategi.

Soalnya  Pariwisata global harus memiliki alternatif untuk mengatasi situasi ini. Bhutan mengutamakan pengelolaan sektor kesehatan selama pandemi dan stabilitas ekonomi hingga menjadi lebih baik.

“Bhutan begitu istimewa karena kita memiliki budaya yang utuh dan otentik, semuanya alami dan juga diatur oleh kebijakan lingkungan. Alam kita masih sangat menarik bagi wisatawan.” katanya menambahkan.

Mariana Oleskive mengatakan tahun 2020 lalu turis Ukraina cukup menurun, tetapi pada saat yang sama itu adalah kesempatan untuk memulihkan pariwisata lokal di Ukraina.

Inisiasi datang dari presiden untuk meminta ratusan tokoh publik untuk membagikan tempat favorit mereka untuk bepergian di Ukraina di media sosial.

Ini berguna untuk melibatkan lebih banyak orang untuk menjelajahi negara. Tidak hanya kota, tetapi juga kawasan alam seperti danau, gunung, dan gua. Ukraina memiliki banyak hal untuk ditawarkan.

Dia juga mengatakan bahwa Ukraina cukup baik dalam memulihkan sektor pariwisata dengan meningkatkan wisatawan lokal.

“Kami berada di pusat Eropa dengan warisan nasional, masakan, dan tempat-tempat bersejarah. Ukraina siap untuk membuka kembali pariwisata,” tambahnya.

Sedangkan Kairat Sadvakassov mengatakan pemerintah harus menentukan sektor-sektor prioritas selama pandemi. Salah satunya adalah sektor pariwisata yang perlu beradaptasi. Sektor pariwisata sedang berjuang. Hanya 20% hotel yang berhasil bertahan di masa pandemi.

“Kita harus mendorong pariwisata dalam negeri. Semua orang berpikir untuk pergi ke luar negeri Ketika ingin berlibur. 

Namun dalam kondisi pandemi ini, semua orang mulai melihat apa yang bisa mereka kunjungi di negara ini”, tambahnya.

Pemerintah siap membuka beberapa kawasan wisata di daerah tertentu. Pengunjung juga dikendalikan dengan hasil tes negatif COVID-19 dan persyaratan lainnya.

Pelan tapi pasti, pariwisata lokal dibuka kembali untuk mengisi kembali okupansi dan pendapatan. Secara keseluruhan situasi ini kembali dengan keputusan dan strategi yang bijaksana oleh pemerintah. (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

Presiden Jokowi Kembali Kunjungi Banyuwangi

Published

on

Presiden RI Joko Widodo (Foto : @banyuwangikab.go.id)

Banyuwangi, goindonesia.co – Presiden RI Joko Widodo kembali melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi. Presiden Jokowi dijadwalkan akan melakukan penyerahan Sertipikat Tanah Elektronik Hasil Redistribusi Tanah, di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, Selasa (30/4/2024).

“Iya, rencananya Presiden akan kembali mengunjungi Banyuwangi besok siang. Agendanya menyerahkan simbolis Sertipikat Tanah Elektronik Hasil Redistribusi Tanah kepada 5.000 penerima yang dipusatkan di GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Salah satu yang mendampingi beliau besok adalah Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono,” kata Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono, usai menghadiri rapat koordinasi Pengamanan Kunker Presiden RI ke Banyuwangi yang berlangsung di Aula Rempeg Rogopati, Kantor Bupati Banyuwangi, Senin (29/4/2024).

Rakor tersebut dipimpin langsung Danrem 083 Baladhika Jaya Kolonel Infanteri Setyo Wibowo yang diikuti berbagai unsur yang terlibat dalam pengamanan Presiden. Turut hadir Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Nanang Haryono: Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Inf. Eko Yulianto Ramadhan; serta Sekda Banyuwangi Mujiono. 

Danrem mengungkapkan Presiden Jokowi dijadwalkan akan tiba di Banyuwangi siang hari. Selanjutnya Presiden akan langsung menuju ke gelanggang olahraga (GOR) Tawangalun yang berada di area Kota Banyuwangi.

Sementara Kepala BPN Banyuwangi, Machfoed Effendi, mengatakan Presiden Jokowi akan membagikan secara simbolis sertifikat redistribusi tanah kepada 5.000 pemilik bidang tanah. Total sertifikat yang akan diserahkan sebanyak 10.323 sertipikat hasil program Redistribusi Tanah. Semuanya dalam bentuk sertipikat tanah elektronik.

“Sebelumnya mereka adalah penerima SK Biru pelepasan kawasan hutan dari kementrian lingkungan Hidup (KLHK). SK Biru sendiri menjadi dasar  penerbitan SK tanah redistribusi Program TORA.,” ujar Mahcfud.

Sekadar diketahui, Presiden Jokowi terakhir melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi pada 27 Desember 2023, dengan agenda berdialog dengan ribuan penerima SK Biru pelepasan kawasan hutan dari KLHK, meninjau pelaksanaan pembagian BLT El Nino, serta mengunjungi Pasar Rogojampi. Di awal 2023 Presiden juga ke Banyuwangi menghadiri rangkaian 1 Abad NU di Stadion Diponegoro. (***)

*@banyuwangikab.go.id

Continue Reading

Kabupaten

32 Kafilah Kuningan Bertanding Pada Ajang MTQ ke 38 tingkat Jawa Barat

Published

on

Kontingen Kabupaten Kuningan (Foto : @kuningankab.go.id)

Bekasi, goindonesia.co – 32 Kafilah terbaik mewakili Kontingen Kabupaten Kuningan pada penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 38 Tingkat Provinsi Jawa Barat.

Gelaran secara resmi dibuka oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, berlangsung di Plaza Pemerintah Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi. Minggu malam (28/04/2024).

Setelah sebelumnya di langsungkan pawai de file kontingen dari para kafilah dan official 27 Kabupaten / Kota se Provinsi Jawa Barat.

Pada minggu pagi harinya dilangsungkan pawai taaruf dengan menampilkan berbagai keunikan seni budaya daerahnya masing-masing. Para peserta mengelilingi danau sepanjang 2,2 Kilometer yang disambut meriah oleh para pendukung dari masing-masing kafilah.

Kabupaten Kuningan di bawah komando ketua LPTQ Kuningan, yang juga Sekda Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat, Yanuar Msi, menampilkan kesenian Rampak Genjring si Windu yang berasal dari kelurahan Winduhaji, Kecamatan Kuningan.

Makna Filosofinya adalah Si Windu merupakan nama seekor Kuda yang menjadi tunggangan Raden Arya Kamuning, yang mendapat mandat dari Sunan Gunung Djati untuk menyebarkan agama Islam di tataran Kabupaten Kuningan. Si Windu inilah yang menjadi ciri khas
dari kabupaten Kuningan hingga saat ini.

32 kafilah asal Kuningan tersebut merupakan para jawara hasil ajang MTQ tingkat Kabupaten Kuningan ke 49 yang diselenggarakan di Kecamatan Darma beberapa waktu lalu.

Para Kafilah Kuningan akan mengikuti 8 dari 9 kecabangan yang dipertandingkan, berlangsung di Bekasi dari tanggal 29 April hingga 04 Mei 2024. Tema gelaran MTQ ke 38 tahun ini adalah “Agungkan Al-Quran di Kota Industri untuk Jawa Barat Juara Lahir Batin”

Sementara itu, pada pelepasan kafilah Kuningan yang dilaksanakan pada Sabtu kemarin, Pj Bupati Iip Hidajat optimis kontingen Kuningan akan berbicara banyak pada gelaran MTQ ke 38 tingkat Provinsi Jawa Barat ini.

Untuk itu Iip minta kepada seluruh kafilah, Pembina dan official untuk selalu menjaga stamina dan kesehatan, menjaga asupan makan sehingga prima pada saat pertandingan.  (***)

* SITUS RESMI PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN.

Continue Reading

Kabupaten

Sekda Adi Arnawa Buka Acara Bimtek BPD Se-Kabupaten Badung Tahun 2024

Published

on

Sekda Adi Arnawa Buka  Acara Bimtek Bpd Se-kabupaten Badung Tahun 2024 (Foto : @badungkab.go.id)

Badung, goindonesia.co – Mewakili Bupati, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Badung tahun 2024 dengan tema ” Penguatan peran BPD dalam pemerintahan desa untuk mewujudkan akuntabilitas dan daya saing desa”.

Kegiatan yang ditandai dengan pemukulan Gong berlangsung di Ruang Kertha Gosana Puspem Badung, Kamis (25/4).

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Narasumber M. Rahayuningsih, Sekretaris PMD l Made Gede Sukadana, Dinas terkait di lingkup Kabupaten Badung, Camat dan Perbekel se-kabupaten Badung, Ketua Forum Perbekel l Kadek Sukarma, Ketua Forum BPD l Wayan Redana beserta peserta bimtek.

Dalam sambutannya Sekda Adi Arnawa mengatakan kegiatan bimtek tersebut merupakan sebagai bentuk komitmen dan apresiasi Pemda Badung kepada segenap Kramanya bersama-sama membangun Badung. “Sesuai dengan undang-undang desa mendorong desa lebih otonomi, mandiri, demokratis, sejahtera dan berkeadilan. Mengingat besarnya sumber dana yang diserahkan kepada desa di Kabupaten Badung, untuk itu perlu dikelola, dimanfaatkan dengan baik. Disinilah peran strategis yang harus diemban oleh perbekel dan lembaga desa khususnya BPD,”paparnya.

Dirinya juga mengingatkan kepada peserta bimtek untuk mengikuti bimtek dengan serius dan manfaat kesempatan tersebut dengan baik untuk memahami tupoksi sebagai BPD.

“Saya minta kepada seluruh peserta bimtek hari ini selama bimtek agar mengikuti dengan sungguh-sungguh dan manfaatkan kesempatan ini dengan baik, sehingga selesai bimbingan teknis nanti diterapkan dan bekerja lebih maksimal lagi sesuai dengan tugas masing-masing,” imbuhnya.

Sementara itu Sekretaris Dinas PMD Kabupaten Badung I Gede Sukadana selaku penyelenggara melaporkan bahwa yang melatar belakangi kegiatan bimtek tersebut adalah anggota BPD merupakan perwakilan rakyat yang memiliki tiga fungsi antara lain menyerap aspirasi masyarakat membahas dan menyepakati rangkaian peraturan desa, serta melakukan pengawasan kinerja Perbekel.

Dalam peraturan fungsi tersebut anggota BPD dituntut mampu memahami dan melaksanakan tugas sesuai dengan regulasi, mendasari hal tersebut dinas pemberdayaan kabupaten badung melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas anggota BPD se-Kabupaten Badung dengan mutu keimanan, penguatan peran BPD dalam pemerintahan desa untuk mewujudkan akuntabilitas dan daya saing desa.

“Kami selaku penyelenggara kegiatan bimtek hari ini melaporkan latar belakang kegiatan bimtek adalah bahwa anggota BPD merupakan wakil rakyat memiliki tiga fungsi dalam menyerap aspirasi masyarakat, menyepakati rangkaian peraturan desa dan melakukan pengawasan kinerja Perbekel. Adapun tujuan daripada kegiatan bimtek yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anggota BPD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mampu membantu pemerintah desa dalam mewujudkan pemerintahan yang menunjang prinsip akuntabilitas dan memiliki daya saing.

Kegiatan bimtek ini kami laksanakan selama dua hari mulai dari hari ini kamis tanggal 25 april sampai dengan besok jumat tanggal 26 april 2024 serta diikuti 184 peserta dari anggota BPD se-Kabupaten Badung,” lapornya. (***)

*Pemerintah Kabupaten Badung, Diskominfo Badung

Continue Reading

Trending