Connect with us

Berita

Setara Institute Desak Jokowi Jelaskan Alasan Pilih Andika Perkasa

Published

on

Jakarta, Goindoneisa.co – Setara Institute mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan alasan memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI. Sebab jika mengacu rotasi antarmatra, Setara menilai semestinya bukan Andika yang dipilih sebagai pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.

“Jika mengacu rotasi antarmatra, tentu kini bukan giliran KSAD,” kata Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail Hasani dalam keterangannya, Rabu, 3 November 2021.

Ismail mengatakan isu rotasi antarmatra merupakan salah satu isu sentral dalam pemilihan Panglima TNI. Ia menyebut hal ini juga menjadi bagian dari reformasi institusi pertahanan tersebut.

Ismail juga mengatakan rotasi antarmatra bukan hanya tren, tetapi kebijakan yang dasarnya diakomodasi dalam Pasal 13 ayat (4) Undang-Undang TNI. Pasal itu menyebutkan, jabatan Panglima TNI dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan.

Publik, Ismail melanjutkan, berhak mengetahui apa dan bagaimana alasan Presiden dalam mengusulkan Andika.

“Sehingga, pengusulan nama KSAD dalam Surpres sebagai calon tunggal Panglima TNI perlu disertai dengan keterangan-keterangan Presiden mengenai landasan pengusulan tersebut,” ujar Ismail.

Ismail mengatakan Dewan Perwakilan Rakyat pun harus memastikan bahwa proses uji kelayakan dan kepatutan terhadap Andika bukan sekadar formalitas belaka.

Dia berujar, fit and proper test ini penting demi memastikan kualitas dan kapasitas Panglima TNI mendatang relevan dengan dinamika ancaman yang makin berkembang.

“Selain itu, melalui fit and proper test DPR memegang peran penting untuk menguji kualitas atau kapasitas calon Panglima TNI dalam aspek-aspek lain, seperti integritas,” ucapnya.

Peneliti HAM dan Sektor Keamanan Setara Institute, Ikhsan Yosarie mengatakan DPR juga perlu mempertanyakan strategi Andika dalam menjalankan tugasnya sebagai Panglima TNI. Sebab, mantan Kepala Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat itu hanya memiliki waktu satu tahun sebelum pensiun.

“Waktu satu tahun bukan waktu yang lama untuk membangun dan meneruskan program-program TNI terdahulu maupun yang akan datang,” kata Ikhsan.

Dalam survei opini ahli saat hari ulang tahun TNI lalu, kata Ikhsan, Setara mencatat lima dimensi kualitas calon Panglima TNI yang diperlukan. Yakni integritas, akseptabilitas, responsivitas, kapabilitas, dan kontinuitas.

Ia mengatakan kelima dimensi itu, beserta turunannya, dapat menjadi bahan atau gambaran bagi DPR dalam proses fit and proper test calon Panglima TNI. Ikhsan pun berharap DPR menguji Andika secara komprehensif.

Ia mengatakan berbagai catatan ini penting menjadi fokus bersama. Sebab lewat fit and proper test, ujarnya, tertuang harapan publik agar Panglima TNI berikutnya merupakan sosok yang berkualitas. “Selain itu juga profesional dan menghormati HAM serta supremasi sipil,” ucapnya.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebelumnya enggan merinci alasan Presiden Jokowi memilih Andika Perkasa. Dia hanya berujar Andika memenuhi syarat lantaran saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.

“Ya kan (calon) panglima harus kepala staf,” kata Pratikno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 3 November 2021.

Pratikno menilai tak masalah dengan masa jabatan Andika Perkasa yang tersisa setahun lagi. Lulus dari Akademi Militer 1987, Andika bakal memasuki pensiun pada Desember 2022. “Ya enggak apa-apa, kan tetap saja, syarat Panglima TNI itu kan harus kepala staf,” ujar Pratikno.

Pratikno mengatakan Panglima TNI saat ini sudah berasal dari TNI Angkatan Udara. Dengan demikian, pilihan yang tersisa ialah calon dari matra darat dan laut. “Jadi pilihannya AD dan AL, Pak Presiden sudah memilih angkatan darat,” kata Pratikno soal penujukkan Andika Perkasa oleh Presiden Jokowi.

Berita

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Published

on

(Sejumlah bangunan di Kota Tasikmalaya tampak rusak akibat gempa berkekuatan M6,2 di Kabupaten Garut, pada Sabtu (27/4) malam. (Foto : BPBD Kabupaten Tasikmalaya, @bnpb.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (27/4) pukul 23.29 WIB. Gempa yang berpusat di laut dengan kedalaman 70 kilometer dengan titik parameter 8,42 LS dan 107,26 BT tersebut tidak berpotensi tsunami. 

Laporan dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusadalops) BNPB mencatat, sedikitnya sembilan kabupaten dan kota terdampak akibat gempat tersebut. Adapun 10 wilayah di antaranya Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Sumedang. 

Akibat gempa yang mengguncang ini sedikitnya empat orang mengalami luka-luka.  Data hingga Minggu (28/4) pukul 5.45 WIB, tercatat sebanyak 27 Kepala Keluarga (KK) terdampak dari gempa ini. Dari jumlah ini warga terdampak paling banyak berada di Kabupaten Garut dengan rincian 3 orang mengalami luka-luka dan 4 KK terdampak. Sementara di Kabupaten Tasikmalaya 1 orang mengalami luka-luka dan 8 KK terdampak serta di Kota Tasikmalaya 5 KK terdampak. 

Laporan juga menyebut total rumah yang rusak akibat gempa ini berjumlah 27 unit. Rincian berdasarkan tingkat kerusakannya meliputi 4 unit rumah rusak berat (RB), 11 unit rumah rusak ringan (RS), 5 unit rumah rusak ringan (RR), serta 7 unit rumah terdampak. Dari total jumlah tersebut kerusakan sebagian besar berada di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Garut.

Rincian kerusakan di tiga wilayah itu meliputi 1 unit rumah RB dan 3 unit rumah terdampak di Kabupaten Garut, 4 unit RS dan 3 unit RR di Kabupaten Tasikmalaya, serta 5 unit rumah RS di Kota Tasikmalaya. 

Selain tempat tinggal atau rumah, bencana geologi ini juga mengakibatkan kerusakan pada bangunan fasilitas publik seperti tempat ibadah, sekolah, dan sarana kesehatan. 

Upaya Darurat

BPBD kabupaten, kota, serta provinsi Jawa Barat yang didukung oleh tim gabungan telah melakukan upaya penanganan darurat sejak dini sesaat setelah gempa terjadi. Sementara itu tim Reaksi Cepat BPBD di masing-masing kabupaten dan kota serta provinsi Jawa Barat terus melakukan pendataan dan monitoring.

Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan, BPBD Kabupaten Sumedang bersama instansi terkait telah mendirikan tenda pengungsian di halaman parkir RS Sumedang. (***)

*Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Continue Reading

Berita

BNPB Serahkan Dukungan DSP Senilai 250 Juta Rupiah Kepada Pemkab Sijunjung

Published

on

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan (dua kiri) menyerahkan dukungan logistik dan peralatan secara simbolis kepada Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yusfir (dua kanan) disaksikan Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah (kanan) di Rumah Dinas Bupati Sijunjung, Sumatera Barat, Jumat (26/4). (Foto : Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB,@bnpb.go.id)

Sijunjung, goindonesia.co – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan dukungan logistik dan peralatan kepada Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang melanda secara bertubi-tubi pada tanggal 21 dan 22 April 2024.

Adapun selain logistik dan peralatan, BNPB juga memberikan dukungan dalam bentuk Dana Siap Pakai (DSP) senilai 250 juta rupiah untuk operasional maupun pemenuhan dasar warga terdampak bencana.

Dukungan tersebut diserahkan langsung secara simbolis oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat (Deputi III) BNPB, Fajar Setyawan kepada Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yusfir bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy beserta Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah di Rumah Dinas Bupati Sijunjung, Jumat (26/4).

Beberapa jenis barang logistik dan peralatan yang diberikan meliputi makanan siap saji, kidsware, peralatan kebersihan, lampu sorot, senter kepala, radio HT, mesin chain saw, pompa apung, selang, terpal, velbed, tenda keluarga, tenda pengungsi, motor trail, mobil rescue, mobil WC portable dan mobil pick up.

Hasil laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sijunjung, ada sebanyak enam kejadian banjir yang terjadi dan berdampak pada kehidupan serta penghidupan masyarakat Kabupaten Sijunjung. Bencana itu dipicu oleh faktor cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan intensitas tinggi disertai petir serta angin kencang.

Selanjutnya, Pusdalops BPBD Kabupaten Sijunjung juga melaporkan ada 21 kejadian bencana tanah longsor yang di antaranya menyebabkan kerusakan sembilan rumah warga di Jorong Sibisir Nagari Timbulun, Kecamatan Tanjung Gadang dan berdampak di beberapa ruas jalan sehingga mengganggu mobilitas warga.

Berikutnya bencana angin kencang telah melanda enam lokasi dan menyebabkan kerusakan rumah warga. Dari beberapa rangkaian kejadian bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Sebagai upaya penanganan darurat, BPBD Kabupaten Sijunjung bersama lintas stakeholder telah melakukan pendataan, penyelamatan dan evakuasi warga, pembersihan sisa material lumpur, pembersihan saluran drainase, pemotongan pohon tumbang yang menimpa badan jalan dan perencanaan operasi pada masa tanggap darurat serta pemulihan kerusakan. (***)

*Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Continue Reading

Berita

Sembilan Orang Tertimbun Material Longsor di Toraja Utara, Tiga Diantaranya Meninggal

Published

on

Tim gabungan melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan korban longsor yang melanda Kelurahan Tallang Sura, Kecamatan Buntao, Kabupaten Toraja Utara pada Jumat (26/4). (Foto : BPBD Toraja Utara, @bnpb.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Sembilan orang tertimbun material longsor di Kelurahan Tallang Sura, Kecamatan Buntao, Kabupaten Toraja Utara. Enam orang menderita luka-luka dilarikan ke rumah sakit sementara tiga orang lainnya meninggal dunia. 

Peristiwa longsor ini terjadi pada Jumat (26/4) pukul 05.00 WITA. Longsor susulan kembali terjadi pada pukul 10.00 WITA. Longsor dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Toraja Utara disertai struktur tanah yang labil. 

Longsor mengakibatkan satu unit rumah rusak berat dan satu unit rumah lainnya terancam. Sebanyak enam kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi demi menghindari risiko longsor susulan. 

Tim pencarian dan pertolongan telah menghentikan operasi pencarian. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Toraja Utara dan unsur forkopimda Kabupaten Toraja Utara bekerjasama membersihkan material longsor yang menutupi badan jalan. Jalur transportasi sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat. 

BPBD Kabupaten Toraja Utara mendirikan pos siaga bencana dan mengimbau warga di wilayah Kecamatan Buntao untuk selalu waspada karena terpantau adanya retakan tanah di bagian atas lokasi longsor dengan dimensi yang cukup besar. Keadaan ini berpotensi menimbulkan longsor susulan. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat Sulawesi Selatan untuk selalu waspada akan potensi bencana hidrometeorologi. Hal ini merujuk pada peringatan dini BMKG akan potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan dapat mengakibatkan banjir di wilayah utara dan timur Sulawesi Selatan. 

Warga yang tinggal di lereng tebing diimbau untuk segera mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih dari satu jam. Hal ini guna menghindari risiko terjadinya tanah longsor. (***)

*Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Continue Reading

Trending