Connect with us

Berita

Pesan Jenderal Dudung dari Pura Aditya Jaya

Published

on

Ketua Umum Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, menyematkan Udeng, di kepala KASAD Jenderal Dudung (Foto : Istimewa)

Jakarta, goindonesia.co – Perlahan, Ketua Umum Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, menyematkan Udeng, ikat kepala khas masyarakat Bali, di kepala Jenderal Dudung yang merunduk. Ikat kepala yang disematkan untuk Kepala Staf Angkatan Darat itu terlihat khas. Ada motif loreng TNI menyaputi struktur Udeng tersebut.

Jendral Dudung tampak khusuk menyelesaikan prosesi singkat tersebut. Lalu tersenyum.Bagi masyarakat Bali, hampir 90% masyarakatnya memeluk agama Hindu,  Udeng bukan sekadar ikat kepala. Melainkan simbol dari pemusatan pikiran; representasi pemikiran yang lurus dalam memuja Tuhan.
 
Prosesi tersebut merupakan bagian dari acara kunjungan KASAD,  Jenderal TNI Dudung Abdurahman, S.E., M.M, ke Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (9/6/2022). Kunjungan tersebut dilakukan satu hari setelah umat Hindu di Indonesia merayakan Hari Raya Galungan dan kurang dua pekan sebelum jatuh Hari Raya Kuningan pada 18 Juni 2022 mendatang.

“Kunjungan Kasad merupakan kehormatan bagi umat Hindu yang selama ini sangat jarang mendapat kunjungan dari Pimpinan TNI AD dan mengharapkan adanya pencerahan dari Jenderal Dudung untuk umat Hindu,” kata Wisnu Bawa Tenaya. 
 
Wisnu berserta sejumlah tokoh agama pimpinan umat Hindu, antara lain, ,Ida Pedanda Bang Buruan Manuaba dan wakilnya dan  Ida Rsi Agung Wayahan Suta Dharma Jaya Giri dari Sibha Pandita, menyambut kunjungan tamu istimewanya hari itu.

Foto : Istimewa

 Jendral Dudung menyampaikan sejumlah pesan penting dalam kunjungan tersebut. Ia menegaskan lagi posisi TNI diantara kehidupan umat beragama dalam kerangka NKRI. Menurut Dudung,
TNI AD tidak akan mentolerir segala macam kekeliruan yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan. Ia berharap umat Hindu dapat bahu membahu bersama umat lainnya untuk menjaga keharmonisan, kedamaian, ketenteraman dan keselamatan, serta menjaga generasi ke depan.
 
Faktanya, tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi bangsa ini dalam upaya menjaga keharmonisan antar umat beragama, antar masyarakat berbeda latarbelakang budaya. Dudung mengemukakan satu diantara banyak tantangan tersebut yang relevan dengan perkembangan situasi saat ini terutama di era globalisasi. Yaitu, dominasi penggunaan layanan media sosial.
 
Indonesia adalah negara dan bangsa besar yang dihuni lebih dari 278 juta penduduk. Modal populasi yang meliputi lebih dari 1340 suku bangsa itu, dilengkapi dengan keberadaan 17 ribu pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote.
 
Keberdaan media sosial, di satu sisi,  jika dikelola dan dan dimanfaatkan untuk tujuan positif, dapat merekatkan nilai kesatuan dalam pengelolaan perbedaan. Tapi di sisi lain, di tangan yang salah dengan dengan tujuan negatif, media sosial dapat dijadikan alat untuk memecah belah.  “Indonesia yang merupakan negara kepulauan sangat rentan terjadi konflik komunal antar anak bangsa. Media sosial jika tidak diwaspadai dapat dengan mudah mengubah pola pikir bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman,” kata Dudung dalam sambutannya.
 
Lebih jauh KASAD mengingatkan kembali tentang Pancasila sebagai kekuatan negara Indonesia dalam mengelola perbedaan dan keberagaman antar warga negaranya. Dengan tegas, Dudung mewanti-wanti agar semua elemen bangsa bertanggungjawab memastikan agar Pancasila  tidak dikoyak-koyak pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin mengganggu persatuan dan kesatuan. “Pancasila membuat rakyat Indonesia bersatu dan tetap kuat dari terpaan berbagai macam cobaan dan gangguan,”ujarnya.
 
Jendral Dudung menjamin bahwa TNI AD akan selalu berada di tengah-tengah masyarakat dalam mengelola arus disrupsi teknologi yang menguji budaya keberagaman bangsa Indonesia itu. Ia membuka diri kepada umat Hindu yang hendak menyampaikan hal-hal yang dapat menganggu persatuan dan kesatuan,”Apapun kesulitan itu, harus ditemukan solusi,”ucapnya

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Jokowi dan PM Lee Bahas Kerja Sama Indonesia-Singapura

Published

on

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong menggelar pertemuan tingkat tinggi Leader’s Retreat ke-7 antara Indonesia dan Singapura, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 29 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Rusman

Bogor, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong menggelar pertemuan tingkat tinggi Leader’s Retreat ke-7 antara Indonesia dan Singapura, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 29 April 2024. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara membahas peningkatan kerja sama Indonesia dan Singapura.

Salah satunya adalah kerja sama di bidang politik dan pertahanan. Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi terhadap implementasi perjanjian Re-alignment Flight Information Region (FIR) pertahanan dan ekstradisi.

“Kami menyambut baik telah berjalannya implementasi perjanjian FIR pertahanan dan ekstradisi yang kedepannya perlu dipastikan implementasinya berjalan penuh,” ujar Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama usai pertemuan.

Terkait kerja sama di bidang ekonomi, Presiden Jokowi menyebut bahwa Indonesia telah menawarkan beberapa peluang investasi kepada Singapura. Mulai dari investasi manufaktur tekstil di Kendal Industrial Park, ekonomi hijau, hingga Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Saya juga mengapresiasi antusiasme 29 perusahaan Singapura dalam investasi di IKN dan saya mengharap dukungan pembangunan PLTS di IKN Nusantara. Rencana ekspor listrik ke Singapura terus didorong termasuk investasi industri hijau pendukung,” ungkap Presiden.

Sedangkan terkait ketahanan pangan, Indonesia dan Singapura juga sepakat untuk mendorong kerja sama transfer teknologi dan pertukaran IPTEK pengolahan pangan. Selain itu, Indonesia turut mengundang Singapura untuk menjadi pengembang tiga kawasan industri halal, yaitu di Bintan, Serang, dan Sidoarjo.

“Di bidang sosial budaya, kami telah membahas penguatan transformasi kesehatan melalui investasi pembangunan rumah sakit dan klinik, pengembangan kapasitas tenaga medis, digitalisasi kesehatan, dan pengembangan KEK kesehatan di Bali,” ucap Presiden.

Terakhir terkait pendidikan, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia telah menyampaikan pentingnya re-aktivasi kelompok kerja bersama. Presiden juga mengundang Singapura untuk hadir di World Water Forum ke-10 di Bali.

“Kami juga berdiskusi mengenai persoalan isu kawasan dan global. Kami sepakat untuk terus mendorong terus terciptanya perdamaian di Timur Tengah dan berupaya untuk terus memperkuat sentralitas ASEAN,” tutur Presiden. (***)

(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Presiden Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Published

on

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 29 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris

Bogor, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 29 April 2024. Kehadiran PM Lee kali ini dalam rangka menghadiri Leaders’ Retreat Indonesia-Singapura.

PM Lee bersama delegasi tiba di Istana Bogor sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung disambut oleh Presiden Jokowi. Kedua pemimpin kemudian memperkenalkan delegasi dari masing-masing negara.

Delegasi Indonesia yang hadir yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo, Dirjen Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani, serta Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Mirza Nurhidayat.

Sementara itu, delegasi Singapura yang hadir adalah Wakil PM Lawrence Wong, Menteri Koordinator Bidang Keamanan Nasional Teo Chee Hean, Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan, Menteri Pertahanan Ng Eng Hen, Menteri Sosial dan Pembangunan Keluarga Masagos Zulkifli, Menteri Pendidikan Chan Chun Sing, Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, Menteri Tenaga Kerja Tan See Leng, Sekjen Kementerian Luar Negeri Singapura Albert Chua, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng, Sekretaris PM Singapura Jermaine Loy, Sekretaris Bidang Pers PM Singapura Chang Li Lin, serta Dirjen ASEAN Kementerian Luar Negeri Singapura Heng Aik Yeow.

Setelah saling memperkenalkan delegasi masing-masing, Presiden Jokowi kemudian mengajak PM Lee untuk berfoto bersama dan menandatangani buku tamu kenegaraan di Ruang Teratai, Istana Bogor. Presiden Jokowi dan PM Lee kemudian menuju veranda untuk berbincang sejenak sebelum melakukan pertemuan bilateral.

Usai pertemuan bilateral, kedua pemimpin menyaksikan pertukaran sejumlah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara kedua negara. Selepas itu, kedua pemimpin kemudian menyampaikan pernyataan pers bersama di Ruang Teratai.

Rangkaian kunjungan ini pun diakhiri dengan jamuan santap siang kenegaraan bagi PM Lee dan delegasi di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Sertifikasi Halal, Peningkatan Omset, dan Proteksi Konsumen

Published

on

Tim Itjen survei produk halal (Foto : @kemenag.go.id)

Depok, goindonesia.co – Dalam rentang waktu lima bulan belakangan, omset penjualan online produk minuman milik Dewi (36) naik drastis. Usaha rumahan milik perempuan yang berlokasi di Sawangan Depok ini berkembang pesat, tak lama setelah ditempeli label halal dalam kemasan komoditas dagangannya.

“Sebulan setelah diberi label halal, grafik penjualan minuman saya mengalami peningkatan signifikan. Alhamdulillah banget,” tutur Dewi kepada Tim Pemantau Itjen yang mengunjungi rumah usahanya, di Depok, Kamis (18/4/2024).

Semula, kata ibu satu anak ini, rata-rata penjualan produk minuman per hari hanya laku 20 produk. “Saat itu belum saya kasih label halal,” imbuhnya.

Dari pemberitaan media, Dewi tahu ihwal kebijakan pemerintah yang tengah menggalakkan kampanye sertifikasi halal untuk semua produk makanan dan minuman. Buru-buru Dewi mencari tahu ke beberapa kolega komunitas bisnisnya ihwal prosedur pendaftaran sertifikat halal. Self Declare dipilih sebagai cara paling pas, lantaran produknya terbuat dari bahan sederhana, non hewani dan berkategori pelaku usaha kecil.

Upayanya tak sia-sia. Dua minggu setelah melalui serangkaian tahapan proses pendaftaran dan pengujian, tujuh produk makanan dan minumannya resmi bersertifikat halal. “Sekitar pertengahan Oktober 2022 saya proses daftar, kira-kira akhir Oktober sudah terbit sertifikat halal,” terangnya.

Ia pun tak menyia-nyiakan sertifikat halal yang telah diperoleh. Dewi lalu mencetak label halal untuk ditempel pada kemasan botol plastik produknya. Hasilnya? Ibarat pepatah lama: “Usaha tidak mengkhianati hasil”. Saban hari rata-rata ia mampu menjual produknya hingga 70 makanan dan minuman. Dewi menangguk untung berlipat dari usahanya.

“Alhamdulillah kayaknya label halal itu berpengaruh sama kenaikan omset penjualan usaha saya. Terima kasih Pak Menteri Agama,” ujarnya sumringah.

Setali tiga uang, dari sisi kepentingan konsumen, label halal dipandang memberi dampak positif untuk menjamin kenyamanan dan memastikan keamanan serta kehalalan produk. “Masyarakat konsumen diberi rasa aman ketika mengonsumsi makanan atau minuman. Kalau ada logo halalnya kan kita udah nggak ragu lagi ini barang halal atau tidak halal. Makanya program sertifikat halal itu kita dukung. Kita sih berharap semua makanan dan minuman yang dijual itu diwajibkan udah bersertifikat semua, biar jelas,” tandas Aan Triyana (44), seorang pengendara ojek online yang biasa mengantarkan pesanan makanan di area Ciputat, Tangerang Selatan, kepada Tim Pemantau Itjen saat ditemui pada hari yang sama.

Sebagai salah satu agenda prioritas Kementerian Agama, program sertifikasi halal menjadi concern Inspektorat Jenderal Kementerian Agama. Pascalibur lebaran Idulfitri 2024, Itjen Kemenag menerjunkan beberapa Tim melakukan pemantauan kepatuhan dan kesesuaian penggunaan label halal pada produk makanan dan minuman. Penerapan wajib label halal bertujuan untuk memberikan jaminan bagi konsumen muslim terhadap kehalalan produk yang dikonsumsi.

Sebagai ikhtiar untuk melakukan proteksi kepada konsumen, sertifikasi halal juga ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk makanan dan minuman yang beredar di pasaran. Dampak positifnya, pencatuman label halal berimplikasi secara multiplayer effect yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk dalam negeri dan mendongkrak omset penjualan produk pada level UMKM.

Pemantauan Tim Itjen pada Pelaku Usaha (PU) yang difokuskan pada 9 titik lokus ini memantau labelisasi halal produk makanan atau minuman, dengan memastikan kebenaran dan kesesuaian pemasangan label halal pada tiap-tiap produk yang beredar dan dijual di pasaran.

Selain itu, Tim Itjen menyebar beberapa instrumen melalui survei konsumen untuk melihat persepsi konsumen terhadap program sertifikasi halal. Ada 420 responden yang dijadikan sampel survei. Hasilnya, sebagian responden masih ada yang mengalami kesulitan dalam menemukan produk dengan label halal di pasaran. Ada juga yang menemukan produk berlabel halal namun tidak sesuai harapan. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading

Trending