Connect with us

Berita

Kemenparekraf Apresiasi TransNusa Buka Rute Baru ke Indonesia Timur

Published

on

Pertemuan TransNusa Group, CEO TransNusa Datuk Bernard Francis (7 dari kiri) dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey (8 dari kiri) usai membahas rencana penerbangan rute dari dan ke Manado, Sulawesi Utara. (Dokumentasi Foto PR TransNusa , @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengapresiasi TransNusa yang telah membuka rute penerbangan baru ke wilayah Indonesia Timur, yakni Manado, Ambon, Sorong, dan Timika. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam pernyataannya, Kamis (21/3/2024), menyampaikan rute-rute baru ini dirancang tidak hanya untuk memperluas aksesibilitas bagi wisatawan, tetapi juga untuk memperkuat konektivitas antar wilayah di Indonesia Timur. 

“Kami menyambut baik TransNusa atas komitmennya untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik dan terjangkau dengan meluncurkan rute-rute baru ke bagian timur Indonesia. Langkah ini bukan hanya menandai perluasan jaringan penerbangan domestik dan internasional TransNusa, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai Premium Service Carrier yang terpercaya,” kata Menparekraf Sandiaga. 

Indonesia Timur, dengan destinasi seperti Manado, Ambon, Sorong, dan Timika, menawarkan kekayaan alam yang luar biasa dan pengalaman budaya yang memikat bagi wisatawan. 

Kota Manado di Sulawesi Utara dikenal dengan keindahan bawah lautnya yang spektakuler di Taman Nasional Bunaken, sementara Ambon, ibu kota Maluku, menawarkan keindahan pantai yang tak tertandingi dan budaya yang beragam. 

Sorong, gerbang menuju Raja Ampat di Papua Barat, menjadi surga bagi penyelam dengan terumbu karang yang menakjubkan dan kehidupan laut yang kaya. 

Timika, di Provinsi Papua, menawarkan petualangan yang mendebarkan dengan akses ke Gunung Carstensz, salah satu tujuan pendakian tertinggi di dunia. Dari kekayaan bawah laut hingga pegunungan yang megah. 

Group Chief Executive Officer TransNusa, Datuk Bernard Francis, menjelaskan bahwa penambahan rute-rute baru ini bertujuan untuk membawa pengalaman perjalanan yang lebih baik dan terjangkau kepada para penumpang di seluruh Indonesia. 

“Semua rute baru ke timur Indonesia akan tersedia dengan harga mulai dari Rp999.000 saja untuk sekali jalan, memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk mengeksplorasi keindahan alam dan budaya yang ditawarkan oleh Indonesia Timur,” kata Datuk. 

Berikut adalah rincian dari rute-rute baru yang akan dioperasikan oleh TransNusa:

Denpasar – Manado (3 Kali Sepekan)

Operasional mulai 2 April 2024, rute ini akan memberikan pilihan yang lebih banyak bagi para pelancong untuk mengunjungi Manado, destinasi yang kaya akan keindahan alam dan budaya.

Manado – Sorong (Setiap hari mulai 5 April 2024)

Mulai 5 April 2024, TransNusa akan melayani rute ini setiap hari yang diharapkan akan memberikan fleksibilitas lebih bagi pelanggan dalam merencanakan perjalanan ke Sorong.

Manado – Ambon (Setiap hari mulai 5 April 2024)

Mulai 5 April 2024, TransNusa akan melayani rute ini setiap hari yang memungkinkan para penumpang untuk menjelajahi keindahan Ambon serta kembali ke Manado dengan lebih mudah.

Ambon – Sorong dan Sorong – Timika (Setiap hari mulai 18 April 2024)

Rute-rute ini akan mulai dioperasikan setiap hari mulai 18 April 2024, memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi penumpang yang ingin menjelajahi keindahan alam di Ambon atau melanjutkan perjalanan ke Timika

Datuk menyampaikan, TransNusa berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan jaringan penerbangan demi memberikan pengalaman perjalanan yang optimal bagi para penumpang. 

Dengan penambahan rute-rute baru ini, TransNusa hadir untuk memperkuat konektivitas dan memfasilitasi pertumbuhan pariwisata serta perekonomian di wilayah Indonesia Timur.

“Sebagai perusahaan penerbangan yang berakar di Timur Indonesia, TransNusa merasa terhormat dapat kembali melayani masyarakat setempat serta membangun konektivitas yang kuat di antara pulau-pulau yang indah dan beragam. Seperti sejarah yang menginspirasi kembali ini, TransNusa bertekad untuk membawa layanan yang berkualitas, andal, dan ramah kepada penumpang, memperkuat hubungan yang telah terjalin dan membuka jalan baru bagi pertumbuhan dan kemajuan di seluruh wilayah ini,” kata Datuk Bernard Francis. (***)

*Biro KomunikasiKemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Festival Rimpu Mantika Jadi Momen Promosi Parekraf Bima NTB

Published

on

Sandiaga Salahudin Uno saat menghadiri Festival Rimpu Mantika di Lapangan Serasuba, Bima, Jumat (26/4/2024).(Foto : @kemenparekraf.go.id)

Bima, goindonesia.co – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan Festival Rimpu Mantika menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan potensi parekraf yang ada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menparekraf Sandiaga dalam pembukaan Festival Rimpu Mantika di Lapangan Serasuba, Jumat (26/4/2024), mengatakan Festival Rimpu Mantika termasuk ke dalam 100 event yang terpilih dari seluruh Indonesia dalam kalender event tahunan Kemenparekraf, yaitu Kharisma Event Nusantara (KEN). Festival yang digelar pada 25-27 April ini mengusung tradisi dan kebudayaan khas Bima yang autentik.

“Festival ini mengangkat tema heritage of Bima, memperkenalkan kekayaan budaya potensi pariwisata tiga daerah yaitu Kota Bima, Kabupaten Dompu, dan Kabupaten Bima,” kata Sandiaga.

Selain itu, Menparekraf Sandiaga meyakini Festival Rimpu Mantika mampu menggerakkan perekonomian masyarakat Bima dan sekitarnya. Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat saat menyaksikan pertunjukan yang disuguhkan di lokasi pelaksanaan Festival Rimpu Mantika serta banyaknya UMKM yang berpartisipasi di sekitar lokasi acara.

“Festival ini bisa memberikan dampak ekonomi sampai pada UMKM bahkan dampaknya secara langsung meningkatkan penjualan UMKM sekitar 20 sampai 25 persen dari total yang dibelanjakan dan ini akan membuka peluang usaha dan lapangangan kerja dan mengakselerasi pencapaian target 4,4 juta lapangan kerja di 2024,” katanya.

Pembukaan Festival Rimpu Mantika ini juga diisi dengan penampilan berbagai kesenian khas Bima dan fesyen show busana daerah setempat. 

Dalam kunjungan ini, Menparekraf Sandiaga didampingi Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo; Pj. Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi; Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Jamaluddin Malady; dan Pj. Wali Kota Bima, Mohammad Rum. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Berita

Menparekraf Kunjungi Kampung Tenun Rabadompu Bima NTB

Published

on

Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi Kampung Tenun Rabadompu di Bima, Nusa Tenggara Barat (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Bima, goindonesia.co – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengawali kunjungan kerjanya di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan mengunjungi Kampung Tenun Rabadompu, Jumat (26/4/2024). 

Dalam kunjungan ini, Menparekraf Sandiaga berkesempatan untuk melihat-lihat serta membeli sejumlah produk-produk kain tenun khas Bima. Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga mengungkapkan apresiasinya atas keindahan produk-produk dari kain tenun khas Bima ini.

“Ini merupakan bentuk kekayaan serta pelestarian budaya di Kota Bima ini,” kata Sandiaga. Selain sebagai upaya melestarikan kekayaan tradisi dan budaya khas Bima, Menparekraf Sandiaga juga mengapresiasi keberhasilan kain tenun ini yang mampu menembus pasar internasional seperti Eropa dan Singapura.

“Ini tentunya memberikan kesejahteraan untuk masyarakat. Karena ada sekitar 100 ibu yang terlibat dalam pembuatan kain-kain tenun ini,” katanya.

Untuk itu, Menparekraf Sandiaga mengungkapkan komitmennya untuk memperkuat pengembangan potensi kain tenun khas Bima ini. Salah satunya melalui sertifikasi halal bahan baku tenun. “Nanti setelah Oktober kami akan memfasilitasi sertifikasi halal untuk bahan pewarna dan bahan-bahan produksinya,” ujar Sandiaga.

Dalam kunjungan ini, Menparekraf Sandiaga didampingi Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo; Pj. Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi; Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Jamaluddin Malady; dan Pj. Wali Kota Bima, Mohammad Rum. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Berita

World Water Forum ke-10 Majukan UMKM dan Pariwisata Indonesia

Published

on

Ketua Bidang V Fair and Expo World Water Forum ke-10 sekaligus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, saat bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan  rapat koordinasi panitia nasional penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Badung, Bali (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali pada 18–25 Mei 2024 membawa banyak dampak positif bagi Indonesia sebagai tuan rumah. Selain sebagai ajang promosi pariwisata, kehadiran forum air internasional terbesar di dunia ini juga akan mengangkat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke panggung global. 

Demikian dikatakan Ketua Bidang V Fair and Expo World Water Forum ke-10 sekaligus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dalam keterangannya, Jumat (26/4/2024).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyiapkan produk ekonomi kreatif dan UMKM khususnya yang ada di Bali di antaranya kuliner dan produk kerajinan yang saat ini telah dikurasi yang salah satunya untuk cendera mata. “Ada kuliner, teh, kopi, kain tenun Bali (Endek), serta produk kerajinan tangan,” ujar Sandi.

Gelaran World Water Forum ke-10 memang menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperkenalkan beragam keunggulan termasuk keragaman budaya serta pariwisata, khususnya Bali kepada dunia. Salah satu yang juga akan ditampilkan adalah prosesi melukat atau Balinese Water Purification Ceremony yang merupakan ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan Upacara Segara Kerthi.

Kemenparekraf akan memfasilitasi para delegasi untuk menyelami prosesi melukat yang secara khusus memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali. Prosesi melukat ini juga nantinya akan melibatkan pemerintah daerah setempat.

“Di masa akhir pemerintahan Presiden Jokowi kita akan menyiapkan forum ini sebagai event to remember. Kami akan menyiapkan prosesi side event tersebut di beberapa lokasi,” ujar Sandiaga. 

Kemenparekraf bekerja sama dengan Jejak.in juga akan menawarkan paket perhitungan jumlah emisi karbon yang dikeluarkan oleh para delegasi melalui carbon footprint calculator selama mereka melakukan perjalanan ke Bali. Tujuannya agar pada delegasi berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan melalui penanaman mangrove dan restorasi terumbu karang.

Kemudian, Kemenparekraf juga akan berpartisipasi pada Indonesia Pavilion dengan mengisi konten-konten pariwisata dengan virtual reality (VR), penjualan paket wisata low carbon,  rangkaian fair & expo, penyediaan suvenir dan goodie bag Wonderful Indonesia, menghadirkan konten dan aktivasi gim yaitu “Lokapala”, hingga memamerkan dan menjual produk-produk UMKM pilihan dan berkualitas melalui planogram.

“Jadi itu yang kami tawarkan sebagai bagian dari side event atau dukungan kami untuk acara ini dan bagi para peserta maupun juga petinggi-petinggi tingkat kepala negara maupun menteri yang akan hadir di World Water Forum bulan depan,” kata Sandiaga.

Sementara Wakil Ketua Sekretariat Panitia Penyelenggara Nasional World Water Forum ke-10 sekaligus Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa World Water Forum ke-10 menjadi momentum bagi Indonesia untuk memberi pengaruh besar terhadap arah kebijakan di bidang air. 

“Sejak awal pada berbagai forum Indonesia memang konsisten mendorong persoalan air untuk dibahas di level tertinggi. Harus ada dorongan kuat dari para pengambil kebijakan,” kata Endra di Jakarta.

Prosesi melukat akan membuka rangkaian acara World Water Forum ke-10. Selain mengikuti ritual adat khas Bali tersebut, para tamu juga dapat menikmati makanan khas, tarian daerah, serta kebudayaan Indonesia pada agenda Cultural Night (Farewell).

Sebagai ajang promosi pariwisata, setelah rangkaian kegiatan World Water Forum ke-10 selesai, para peserta juga akan diajak field trip mengunjungi destinasi wisata Bali seperti Museum Air di Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site, Danau Batur Kintamani, dan Cultural Village Ubud. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Trending